- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Dari Indonesia Untuk Dunia : Olahraga


TS
bdigojx
Dari Indonesia Untuk Dunia : Olahraga
“I hated every minute of training, but I said, ‘Don’t quit. Suffer now and live the rest of your life as a champion.’”
Jika kamu berpikir Indonesia adalah bangsa yang kecil,....maka kamu salah, karena Indonesia memiliki manusia-manusia yang luar biasa dan dikenal dunia karena prestasinya. Mereka lahir dari keberagaman yang membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan dihormati dunia.
Richard Samberalahir di Jakarta, 19 Desember 1971. Richard adalah perenang putra andalan Indonesia. Dia dikenal sebagai perenang spesialis gaya bebas nomor 50 meter dan 100 meter. Ia eksis dari tahun 1980-an, 1990-an dan 2000-an ini. Sebagai atlet renang, Richard tak melupakan aktivitas akademik. Dia menamatkan kuliah dan meraih gelar sarjana di bidang ilmu politik ekonomi dari Arizona State University, Amerika Serikat (AS). Pada Tahun 2000, suami dari Felicia Dewi Pashado ini mulai menekuni dunia penyiaran setelah sebelumnya bergabung di departemen koran lokal di kota Phoenix bernama Arizona Republic. Pencapaian di dunia renang, tak membuat Richard melupakan olahraga yang telah membesarkan namanya. Bersama mantan perenang nasional yang juga pelatih timnas renang, Albert C Sutanto, dia mendirikan klub renang yang diberi nama Millenium Aquatic. Sejak didirikan pada 14 tahun silam, klub renang miliknya sudah mencetak perenang profesional yang ikut berlaga di kancah internasional.
Pria asal Jakarta ini meraih emas perdananya pada ajang SEA Games ketika berusia 18 tahun.Untuk nomor 100 meter, Richard meraih emas pada SEA Games 1989, 1991, 1995, 1997, 1999, 2001, dan 2005. Sementara itu, untuk nomor 50 meter, Richard mendapat medali emas di SEA Games 1995,1997,1999, dan 2001. Total dia telah mengemas 23 medali emas SEA Games. Pria ini juga tiga kali tampil di Olimpiade Seoul 1988, Olimpiade Atlanta 1996, dan Olimpiade Sydney 2000. Dia menjadi satu-satunya orang Indonesia yang meraih penghargaan All American Divisi I NCAA sebanyak 4 kali setelah menjadi anggota tim renang Arizona State University
Sri Rahayu Basuki atau lebih dikenal dengan nama Yayuk Basukilahir di Yogyakarta, 30 November 1972. Dia adalah mantan pemain tenis dari Indonesia dan dunia yang terkenal pada era tahun 1990-an. Ia merupakan salah satu atlet tenis terkenal Indonesia di tahun 1990an yang berhasil menembus prestasi Internasional. Pada tahun 1994, Yayuk menikahi Hary Suharyadi, yang juga pelatihnya dan kemudian memiliki seorang anak, Yary Nara Sebri Suharyadi. Setelah memutuskan pensiun dari karirnya sebagai atlet professional di tahun 2004. Yayuk Basuki pada mulanya tidak tertarik dengan dunia politik. Namun, saat melihat perkembangan dunia olahraga di Tanah Air, Yayuk merasa miris karena dunia olah raga menurutnya kerap dijadikan proyek korupsi. Ia pun kemudian menerima tawaran sebuah Partai untuk menjadi calon legislatif DPR periode 2014-2019 daerah pemilihan Jawa Tengah I yang meliputi Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal dan Kota Salatiga
Ia memulai karier profesional pada tahun 1990. Pada tahun berikutnya, ia menjadi petenis Indonesia pertama yang menjuarai turnamen profesional.Sepanjang kariernya, Yayuk berhasil memperoleh enam gelar tunggal Tur WTA dan sembilan gelar dari ganda. Prestasi terbaiknya dalam turnamen Grand Slam adalah mencapai babak perempat final Wimbledon pada tahun 1997. Dia pensiun sebagai pemain tunggal pada tahun 2000, namun tetap menjadi pemain ganda aktif sampai pensiun pada 2013. Para petenis dunia "korban" keganasan Yayuk di antaranya Martina Hingis, Amelie Mauresmo, Lindsay Davenport, Gabriel Sabatini, Anke Huber, Iva Majoli, Anna Kournikova, dan Mary Pierce.
Utut Adianto Wahyuwidayatlahir di Jakarta, Indonesia, 16 Maret 1965. Dia adalah seorang pecatur yang sering dianggap sebagai yang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Tahun 1986, Utut Adianto meneruskan studinya mengambil jurusan hubungan internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjajaran, Bandung. Saat itu, hatinya mulai bimbang, memilih catur sebagai profesi atau melanjutkan kuliahnya. Ia kemudian memberanikan diri menghadap ketua umum persatuan catur seluruh indonesia (Percasi), yang juga Menteri luar negeri sekaligus guru besar Unpad, Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja untuk berhenti kuliah dan berkonsentrasi bermain catur. Permintaan Utut itu ditolak. Pak Mochtar tetap menyarankannya melanjutkan kuliah. Akhimya, Utut menyelesaikan kuliahnya pada 1989. Setelah itu, ia bekerja di salah satu perusahaan pengembang terkemuka. Pada tahun 1991, Utut mengundurkan diri dari perusahaan itu, dan terjun sepenuhnya sebagai pecatur profesional. Keputusan Utut rupanya tidak salah. Mimpinya mulai terwujud sejalan dengan bertambahnya jam terbang mengikuti berbagai turnamen catur nasional dan internasional. Kesempatan bertanding itu tak lepas dari dua bersaudara Santoso Wirya dan Eka Putra Wirya yang menanggung seluruh biayanya selama pertandingan diawal karirnya. Dari pernikahannya dengan Dr. Tri Hatmanti, ia mempunyai seorang anak bernama Mekar Melati Mewangi.
Utut adalah pecatur Indonesia termuda yang berhasil meraih gelar grand master termuda se-Asia Tenggara, yaitu pada usia 21 tahun.Utut sempat menjadi grand master super pada tahun 1995-1999, saat ELO ratingnya melebihi 2600. Pria yang memiliki IQ 128 ini pernah masuk peringkat 100 besar dunia pada Juli 2001 dengan ELO rating 2598. Ia pertama kali mengharumkan nama Indonesia saat meraih Juara II Dunia (dibawah usia 16 tahun), di Puerto Rico. Dia Olahragawan terbaik Indonesia tahun 1995, ketika masuk ke dalam kelompok elit 60 pecatur top, pada 1995. Pada awal Juni 1994 pertama kali ia ke AS mengikuti pertandingan New York Terbuka dan Kejuaraan Dunia Terbuka di Philadelphia. Terus melanglang ke beberapa negara Eropa, mengikuti Grand Prix PCA di London. Hasilnya, ia menjuarai Biel Open, juara II di Luzern, dan juara III Biel Master. Tahun 1995, ia menjuarai Zona Asia Pasifik di Genting Highland, Malaysia dan menyandang predikat Super Grandmaster dengan peringkat Elo 2.600. Dan pada 1997, Utut meraih prestasi terbaiknya dengan menduduki peringkat 39 dunia dengan Elo rating 2615.
Ellyas Picallahir di Saparua, Ambon pada tanggal 24 Maret 1960. Pria ini adalah petinju pertama Indonesia yang berhasil merebut gelar juara dunia. Ellyas Pical, namanya sering disingkat dengan 'Elly', memang luar biasa di masanya. Anak bangsa ini diakui atau tidak, berhasil menyatukan hati jutaan rakyat Indonesia, Setidaknya di masa itu. Sayang pemerintah kurang mengapresiasi jasanya terhadap dunia olahraga, karena informasi terakhir mengenai suami dari Rina Siahaya Pical dan ayah dari dua putra ini bekerja sebagai Office Boy di Kementerian Pendidikan dan Olahraga.
Elly Pical merupakan orang Indonesia pertama yang bisa merebut titel dunia, dan sekaligus sebagai pelopor tinju Indonesia di kancah dunia.Dia meraih sabuk juara super flyweight IBF pada 3 Mei 1985 dari petinju Korea Selatan, Chun Ju Do. Catatan karier Elly Pical adalah 20 kali menang, 11 di antaranya dengan KO, 1 kali seri, dan 5 kali kalah. Elly Pical sempat kehilangan gelar juara setelah kalah dari petinju Rep. Dominika, Cesar Polanco. Namun, dia berkesempatan melakukan laga ulang di Jakarta pada tahun 1986. Ellyas Pical hanya memerlukan tiga ronde, tepatnya 8,5 menit, untuk merampas kembali mahkota juara dunia tinju kelas super terbang IBF dari Cesar Polanco. Pukulan keras, terutama lengan kiri, membuat Elly Pical dijuluki The Exocet, yang diambil dari nama rudal buatan Perancis yang digunakan Argentina pada Perang Malvinas.
Lucia Francisca Susi Susanti lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Februari 1971. Dia adalah seorang pemain bulu tangkis Indonesia. Setelah berpacaran selama 9 tahun, dia menikah dengan Alan Budikusuma, yang meraih medali emas bersamanya di Olimpiade Barcelona 1992. Susi Susanti memutuskan untuk gantung raket pada tahun 1998. Sebenarnya Susi masih bisa melanjutkan kariernya selama 2 tahun ke depan dan Susi sangat ingin mendapatkan emas pada Asian Games, karena itu adalah satu-satunya pertandingan yang belum pernah Susi menangkan. Namun, setelah ia dinyatakan hamil pada tahun 1998, ia memutuskan untuk gantung raket dan tidak mengikuti Asian Games. Pasangan ini pun memiliki 3 orang anak yang bernama Laurencia Averina (1999), Albertus Edward (2000), dan Sebastianus Frederick (2003).
Susi Susanti adalah malaikat bulu tangkis Indonesia. Keberhasilannya merebut berbagai gelar, mulai dari emas Olimpiade, titel kejuaraan Dunia, piala All England, Piala Uber, dan Piala Sudirman,memberikan banyak kegembiraan dan kejayaan bagi masyarakat Indonesia. Susi menjadi satu-satunya pebulutangkis wanita yang mampu menggabungkan 3 titel sekaligus, yaitu Emas Olimpiade, Juara Dunia, dan Titel juara All-England. Hal itulah yang membuat Badminton World Federation pada bulan Mei 2004 memberikan penghargaan Hall Of Fame kepada Susi Susanti. Pemain Indonesia lainnya yang memperoleh penghargaan Hall Of Fame yaitu Rudy Hartono Kurniawan, Dick Sudirman, Christian Hadinata, dan Liem Swie King. Selain itu, Susi juga menerima Herbert Scheele Trophy pada tahun 2002.
Thread Lain :
Dari Indonesia Untuk Dunia : Science dan Teknologi HOT THREAD
Tidak hanya korbannya, para penemu ini juga menyesali ciptaannya HOT THREAD
atau bisa lihat dihalaman Kumpulan Thread
- Muhammad Ali -

Quote:
Quote:
Dari Indonesia

Quote:
Untuk Dunia

Quote:
Quote:
Dari Indonesia

Quote:
Untuk Dunia

Quote:
Quote:
Dari Indonesia

Quote:
Untuk Dunia

Quote:
Quote:
Dari Indonesia

Quote:
Untuk Dunia

Quote:
Quote:
Dari Indonesia

Quote:
Untuk Dunia

Spoiler for sumber:
Thread Lain :
Dari Indonesia Untuk Dunia : Science dan Teknologi HOT THREAD
Tidak hanya korbannya, para penemu ini juga menyesali ciptaannya HOT THREAD
atau bisa lihat dihalaman Kumpulan Thread
0
13.7K
Kutip
100
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan