Petugas polisi berjaga di depan gedung rusak setelah gempa melanda Hualien, Taiwan, Rabu (7/2/2018).
Sedikitnya empat gedung dalam posisi posisi miring dan setengah hancur setelah gempa berkekuatan 6,4 skala Richter (SR) mengguncang kota Hualien, Taiwan, Selasa (6/2/2018) malam.

Foto-foto yang dipublikasikan sejumlah media internasional menunjukkan, kondisi lantai bawah beberapa bangunan tersebut hancur, kaca-kaca pecah, serta besi-besi penyangga bangunan bengkok dan menonjol ke luar gedung.

Merujuk United States Geological Survey (USGS), pusat gempa Taiwan berada pada sekitar 22 kilometer dari arah timur laut Hualien dengan kedalaman sangat dangkal, yakni 10,6 kilometer.

Keterangan badan penanggulangan bencana di Taiwan yang dilansir Focus Taiwan News Channel mengonfirmasi, empat orang tewas, 27 orang mengalami luka berat, 243 orang luka ringan, dan 82 lainnya hilang.

Korban luka terbanyak adalah pengunjung Hotel Marshal, salah satu dari empat gedung yang hancur di pusat kota Hualien.

Seorang petugas badan penanggulangan bencana, Chen Tzai-Tung mengatakan, dua korban meninggal dunia adalah pekerja dan pengunjung lokal di hotel tersebut, sementara sebagian korban terluka adalah turis Jepang.

Meski dalam posisi miring, proses evakuasi korban yang terjebak di dalam gedung masih terus dilakukan oleh regu penyelamat.

Selain bangunan, sebuah jembatan di pusat kota Hualien juga dilaporkan rusak parah sehingga menyebabkan akses jalan terputus sementara. Penerbangan dari menuju Hualien juga untuk sementara ditutup.

Sekitar 800 warga telah mengungsi di bangunan milik pemerintah. Mereka juga diminta untuk tidak masuk ke dalam rumah atau bangunan yang rusak sampai proses evakuasi selesai dilakukan. Mengutip BBC, sekitar 40.000 rumah kini tanpa persediaan air dan listrik di 645 rumah lainnya padam.

Hualien adalah salah satu pusat wisata populer di Taiwan dengan jumlah populasi mencapai 100.000 penduduk.

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen yang tiba di bandara militer Hualien pada Rabu (7/2/2018) meminta segenap jajaran pemerintahan untuk dapat segera melakukan pemeriksaan dan perbaikan semua sarana dan prasarana publik.

Perdana Menteri Taiwan, Lai Ching-te mengatakan pemerintah pusat akan memberikan uang santunan kepada keluarga korban meninggal dunia sebesar US $23.369 (sekitar Rp316,79 juta) dan sekitar US $8.557 (sekitar Rp115,4 juta) untuk korban luka berat.

Kabinet Taiwan juga akan mengalokasikan sekitar US $10,26 juta (sekitar Rp139,2 miliar) untuk Pemerintah Hualien guna membantu revitalisasi bangunan warga dan fasilitas umum yang rusak parah.

Mirip dengan Indonesia, Taiwan juga berada di dekat pertemuan dua lempeng tektonik sehingga secara berkala terkena gempa bumi. Pada bulan ini saja, Taiwan tercatat sudah diguncang lebih dari 100 gempa bumi.

Pada 2016, gempa berkekuatan 6,4 SR juga menghantam sebelah selatan Taiwan dan menewaskan sedikitnya 115 orang. Sebagian besar korban juga terjebak dalam reruntuhan gedung-gedung bertingkat. Lima orang yang bertanggung jawab ditetapkan sebagai tersangka karena kelalaian konstruksi bangunan.

Sementara pada 1999, gempa bumi berkekuatan 7,6 SR yang mengguncang Taiwan menyebabkan lebih dari 2.300 orang meninggal dunia.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...t-gempa-taiwan

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Surat penelitian dan bersih-bersih Permendagri penghambat birokrasi

- Tersangka kasus pelecehan pasien di Surabaya cabut BAP

- Banyak pasal dalam RKUHP yang rentan gugatan