.

Lahan sawah ini ada di wilayah Jakarta utara, timur, barat. Di tengah kepungan pembangunan, hamparan ini tersebar di Cipinang Melayu, Cakung, Rorotan,Cilincin, dan Kali Deres.

Dilansir detik.com, berdasarkan data Badan Pusat Statistik DKI Jakarta tahun 2015, luas area persawahan di Jakarta masih 653 hektare saat itu, yang terdiri atas sawah irigasi dan non-irigasi. Lahan sawah paling luas berada di Jakarta Utara (460 hektare), kemudian diikuti Jakarta Barat (116 hektare) dan Jakarta Timur (77 hektare).

Berdasarkan hasil investigasi tim detik.com, mereka mengatakan bahwa kebanyakan tanah yang digarap oleh para petani bukanlah milik mereka. Tanah yang digarap itu punya para kontraktor yang sebelumnya membeli kepada para petani. Namun, karena masih belum dibangun apa apa, yaa tanahnya akhirnya mereka sewakan kepada para petani.

Karena tanah yang sudah dibeli oleh para kontraktor, tinggal nunggu waktu aja nih sawah sawah yang ada sejengkal demi sejengkal mulai habis. Tetapi jangan salah, Jakarta punya yang namanya sawah abadi. Berdasarkan hasil googling ane (silahkan koreksi jika salah), kemungkinan sawah abadi ini merupakan salah satu bentuk amanat Undang undang no. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Sehingga area sawah sawah ini gak boleh di jual. Sawah ini juga dikelola oleh pemprov DKI Jakarta.


Pada beberapa waktu lalu gubenur Jakarta, Anis Baswedan, memanen hasil sawah di jakarta timur. Letak persawahan ini lebih tepatnya berada di Jalan Inspeksi Sisi Timur Banjir Kanal Timur (BKT), RW 008, Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Sementara itu para petani yang menggarap lahan swasta berharap bahwa kedepannya lahan lahan mereka juga dapat menjadi "plat merah" alias dimiliki oleh Pemda dan menjadi sawah abadi di wilayah Jakarta.

SUMBER
detik.com
kompas.com
tempo.co