Kupersembahkan surat ini untukmu wahai Halimah

Tahun masih berlanjut dan Engkau masih dalam pikiranku, tak terbayangkan olehku kita berpisah selama lima tahun dan bayang dirimu sudah memulai memudar.
Tuhan berkehendak lain, suatu ketika saya mendapat informasih bahwa Engkau bersekolah di suatu sekolah yang tak dapat ku pijak.
Hati dan perasaan mulai berkata " Apakah ini yang dinamakan Cinta Lama Bersemi Kembali ? " . Dan ketika kesempatan untukku bertemu denganmu saat itu hatiku merasa senang, karena bertemu denganmu adalah suatu kesempatan yang hebat. Pertemuan itu sangat berharga bagiku karena aku bisa berkenalan denganmu lagi.

Ketika kita bertemu teringat olehku Kau mengatakan " Bagas ya?.." dengan senyum manismu yang lemah lembut seperti namamu yaitu Halimah. Teringat lagi suatu moment yang tak terlupakan bagiku yaitu saat aku menjemputmu dan kita pulang dalam keadaan basah karena hujan deras yang menyimpulkan hati yang butuh guyuran rasa sayang. Dan pertemuan itu tak berlangsung lama karena entah mengapa dirimu menjauh dariku. Suatu masalah bagiku yang tak dapat di ungkapkan lewat kata-kata.

Teringat saat pertemuan terakhir kita dimana kita saling tertawa dan bergurau di atas kendaraan roda dua, saat perjalanan menuju bukit yang romantis dengan keadaan badan yang masih lemas. Tanpa sepengetahuanmu aku terus paksakan keadaan tubuh ini hanya untuk dirimu, ketika berangkat dari rumah ke tujuan hampir kita tertabrak mobil. Andai Kau mengerti perasaan ini yang telah kusimpan selama lima tahun untukmu wahai Halimah. Dan kuharap engkau membaca sepucuk surat yang ku tulis dengan sepenuh hati wahai Halimah.

Untuk kata-kata terakhir saya " I always love you Halimah"


05 Febuari 2018