- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Apa Sesungguhnya Kebahagiaan itu?


TS
mitalara
Apa Sesungguhnya Kebahagiaan itu?

Quote:
“Kebahagiaan adalah makna dan tujuan hidup, satu-satunya tujuan dan akhir dari keberadaan manusia.”
-Aristoteles-
-Aristoteles-
Quote:
Berapa banyak sudah uang yang kita habiskan untuk membuat diri kita bahagia?
Apakah kita pernah berselingkuh karena menganggap pasangan kita tidak dapat membahagiakan kita?
Namun setelah melaluinya kita baru sadar, ternyata kebahagiaan tersebut hanya bersifat semu saja dan pada akhirnya kita pun menyesal telah mengorbankan sesuatu yang justru berharga.
Agan dan aganwati tidak sendirian, karena banyak orang di luar sana yang juga banyak berkorban hal yang berharga demi menemukan kebahagiaan sejati.
Apakah kita pernah berselingkuh karena menganggap pasangan kita tidak dapat membahagiakan kita?
Namun setelah melaluinya kita baru sadar, ternyata kebahagiaan tersebut hanya bersifat semu saja dan pada akhirnya kita pun menyesal telah mengorbankan sesuatu yang justru berharga.
Agan dan aganwati tidak sendirian, karena banyak orang di luar sana yang juga banyak berkorban hal yang berharga demi menemukan kebahagiaan sejati.
Quote:
Apakah definisi kebahagiaan menurut agan dan sista di sini?

Mungkin setiap agan dan sista memiliki jawaban yang berbeda. Ada yang bahagia karena cinta, uang, pasangan hidup, kehadiran keluarga yang lengkap, kesuksesan, kekuasaan dan tentunya masih banyak yang lain. Tapi, apakah manusia bisa puas begitu saja dengan salah satu yang disebutkan tadi? Tentu tidak, jika dari salah satu hal tersebut sudah terpenuhi maka manusia akan berusaha untuk mencapai yang lainnya. Itulah proses yang dilalui manusia untuk mencapai tingkat aktualisasi diri. Oke sebelum melenceng lebih jauh lagi, mari langsung saja kita bahas apa sesungguhnya kebahagiaan itu.

Mungkin setiap agan dan sista memiliki jawaban yang berbeda. Ada yang bahagia karena cinta, uang, pasangan hidup, kehadiran keluarga yang lengkap, kesuksesan, kekuasaan dan tentunya masih banyak yang lain. Tapi, apakah manusia bisa puas begitu saja dengan salah satu yang disebutkan tadi? Tentu tidak, jika dari salah satu hal tersebut sudah terpenuhi maka manusia akan berusaha untuk mencapai yang lainnya. Itulah proses yang dilalui manusia untuk mencapai tingkat aktualisasi diri. Oke sebelum melenceng lebih jauh lagi, mari langsung saja kita bahas apa sesungguhnya kebahagiaan itu.
Quote:
1. Setpoin Bahagia
Quote:
Ketika agan dan aganwati ditanya oleh orang lain, apakah agan bahagia? Pasti sebagian akan menjawab tidak dan sebagian lagi mungkin akan menjawab iya. Ts sendiri sebelumnya termasuk yang menjawab “saya tidak bahagia”. Ada orang yang selalu merasa bahagia di kala suka dan duka, ada juga yang selalu merasa tidak bahagia meski ia sudah berupaya keras untuk memperoleh kebahagiaan tersebut. Hal itu membuktikan bahwa setiap manusia memiliki setpoin bahagia. Kecenderungan yang bersifat turun-temurun yang dapat dipelajari untuk selalu berada pada tahap kebahagiaan tertentu, seperti halnya termostat di tungku perapian.
Quote:
Terdapat penelitian terkenal yang melacak orang yang pernah memenangi lotere yang dianggap seperti kunci surga dunia, pada saat mendapatkannya sungguh luar biasa bahagianya. Tapi dalam jangka waktu setahun, pemenang ini kembali ke tahap kebahagiaan yang sebelum mereka dapat durian runtuh itu. Sementara itu ada orang yang baru saja dinyatakan lumpuh. Dalam waktu setahun menjalaninya, mereka juga akan merasa kembali ke tingkat kebahagiaan semula.
Quote:
Dr David Lykken, seorang ilmuwan di University of Minnesota dan timnya melakukan penelitian terhadap sejumlah pasangan kembar identik yang dibesarkan secara terpisah. Mereka mendapati sekitar 50% setpoin bahagia bersifat keturunan dan 50% sisanya berasal dari hal-hal yang kita pelajari. Itulah alasan mengapa kadang agan merasa senang dan sedih adalah karena kita sudah terlahir seperti itu, sedangkan sebagian lainnya ditentukan oleh perasaan, pikiran, dan keyakinan kita yang dianggap sebagai tanggapan dalam menghadapi pengalaman hidup.
Quote:
2. Kontinum Kebahagiaan
Quote:
“Bahagia karena alasan tertentu hanyalah salah satu bentuk kesengsaraan”
-Upanishad-
-Upanishad-

Quote:
Tidak Bahagia
Quote:
Perasaan gelisah, kelelahan, sering murung adalah berbagai ekspresi dari perasaan tidak bahagia.
Quote:
Bahagia karena Alasan Buruk
Quote:
Ketika kita merasa sedang tidak bahagia, kita cenderung melakukan berbagai hal untuk memuaskan diri atau melakukan sesuatu yang membuat bahagia meski sesaat, namun berakhir menyengsarakan, seperti penyalahgunaan narkoba, belanja terlalu berlebihan, makan terlalu berlebihan. Padahal hal itu bukanlah kebahagiaan, namun hanya pelarian diri dari perasaan tidak bahagia.
Quote:
Kalau sudah tahu hal ini, ada baiknya kita menghentikan kebiasaan buruk tersebut ya...
Quote:
Bahagia karena Alasan Baik
Quote:
Perasaan puas karena pengalaman yang sehat, seperti hubungan baik dengan keluarga, sahabat, pasangan dan sukses dalam karier, segi keuangan, punya rumah dan kendaraan yang bagus. Tapi jangan salah paham, kebahagiaan ini hanya merupakan separuh dari kebahagiaan pada sejatinya. Karena itu semua hanya berasal dan bergantung dari kondisi eksternal, tapi kalau suatu saat kita jatuh dan kehilangan maka kebahagiaan kita juga akan hilang.
Quote:
Maka milikilah kontinum kebahagiaan yang berada pada tingkat paling atas ini :
Quote:
Bahagia Tanpa Alasan
Quote:
Ini merupakan kebahagiaan pada sejatinya, keadaan neurofisiologis tenang kedamaian dan ketentraman yang tidak bergantung pada keadaan eksternal. Bahagia tanpa alasan bukanlah kegirangan atau euforia yang bersifat sementara, ketika kita bahagia tanpa alasan, kita membawa kebahagiaan itu ke pengalaman luar, bukan kita bahagia karena hal eksternal. Saat kita merasa bahagia tanpa alasan, kita tidak perlu memanipulasi dunia untuk membuat diri kita bahagia. Karena kita hidup dari kebahagiaan, bukan untuk kebahagiaan.
Quote:
Jadi apakah pemahaman agan dan aganwati tentang kebahagiaan sudah berubah atau masih sama? Saya yakin jika masih sama, ya karena mengubah pola pikir yang sudah tertanam bertahun-tahun memang tidak semudah membalikkan tangan. Semua butuh proses, perlahan tapi pasti. Mari mulai praktikkan bagaimana cara bahagia dengan pemahaman yang baru saja kita baca. Simak thread dari TS selanjutnya.
Terima kasih sudah berkunjung ke thread Ts


Sumber : Marci Shimoff & Carol Kline dalam bukunya Bahagia lahir batin
Ilustrasi : Google
Diubah oleh mitalara 06-02-2018 18:29


anasabila memberi reputasi
1
21.3K
Kutip
192
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan