Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane Jarot Widyoko menyatakan pihaknya turut siaga saat Bendung Katulampa, Bogor memasuki fase siaga 1.

"Kami koordinasi dengan kepala dinas SDA (Sumber Daya Air DKI Jakarta) apa saja yang perlu disiapkan. Semua staf kami bersiap di beberapa titik, sementara peralatan dari mulai pompa, perahu karet, eksavator sudah stand by," ujar Jarot saat di wawancara CNN Indonesia TV, Jakarta, Senin (5/2).

Tak hanya itu, selain membantu dengan sumber daya yang dimiliki untuk mengantisipasi risiko banjir akibat besarnya debit air sungai Ciliwung dari kawasan Bogor, Jarot menyinggung soal normalisasi sungai.

"Untuk program selanjutnya, normalisasi Ciliwung dari 33 kilometer baru 16 kilometer. Kita akan minta bantuan kepada bapak gubernur agar ini bisa segera lanjut, dan bisa meminimalisasi [risiko] banjir," kata dia.

Pria yang juga Ketua Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) Jakarta itu mengatakan pengelolaan banjir harus dilakukan secara terpadu dari hulu, tengah, hingga hilir.

"Salah satu proram besar yang harus kita lakukan adalah normalisasi Ciliwung paling tidak itu yang bisa kita lakukan," katanya kembali dalam wawancara terkait Bendung Katulampa dinyatakan Siaga 1 itu.

Bendung Katulampa di Bogor ditetapkan Siaga 1 pada pagi tadi. Ketika tinggi air sudah mencapai angka 180 cm, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyiarkan peringatan dini waspada banjir pada pukul 08.00 WIB tadi.

Kemudian, pada pukul 09.00 lalu ketinggian air mencapai 240 cm. Namun, berdasarkan pantauan pada sekitar pukul 12.15 WIB tadi ketinggian air di Katulampa susut jadi 220 cm. Meski susut, status Bendung Katulampa tetap Siaga 1.

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180205120534-20-273851/katulampa-siaga-1-bbws-ciliwung-singgung-normalisasi-sungai

CUKUP DIGESER, DILUKIS
LEBAR SUNGAI GPP 2-3 M, TAPI DIPERDALAM SAMPE 10 M.
GUOBLOKK