- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Topeng Pengkhianatan Sudrajat pada Gus Dur


TS
vidya08
Topeng Pengkhianatan Sudrajat pada Gus Dur

Partai Gerindra bersama dengan PKS dan PAN, akhirnya mengusung pasangan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat tahun 2018.
Mereka sebelumnya telah "menendang" Dedi Mizwar dan bermanuver dengan lincah untuk meninggalkan Ridwan Kamil guna mengusung calon sendiri.
Namun ternyata keputusan tersebut mengecewakan basis pendukung Nahdhatul Ulama di Jawa Barat. Pasalnya, Sudrajat semasa masih aktif menjadi prajurit TNI pernah mengkhianati KH. Abdurrahman Wahid saat menjadi Presiden Republik Indonesia.
Ceritanya saat Gus Dur menjadi Presiden, Mayjen. Sudrajat menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI. Saat itu dalam sebuah kesempatan, Sudrajat tiba-tiba memberikan pernyataan yang "kurang ajar".
Ia menyebutkan bahwa Presiden Gus Dur bukanlah panglima tertinggi TNI. Dengan begitu, artinya ia sengaja menolak konsep bahwa Presiden adalah panglimanya.
Atas pernyataan itu, Ia pun dicopot sebagai Kapuspen oleh Presiden Gus Dur dan digantikan dengan Marsekal Muda Graito Usodo. Keputusan itu dikarenakan pengkhianatan yang dilakukan oleh Sudrajat sendiri.
Sikap berkhianat itu tentu bisa menjadi catatan bagi kita. Bahwa kepada atasannya saja berani berkhianat, bagaimana nanti bila memegang kekuasaan yang lebih besar?
Cerita di atas tentu diingat oleh warga NU. Ia termasuk perwira yang turut meruntuhkan pemerintahan Gus Dur.
Untuk itu, masyarakat NU perlu diingatkan dengan kejadian di atas sebagai sejarah. Semua agar kita bisa belajar atas pelajaran di masa lalu.
Seperti yang pernah dikatakan Bung Karno, "Jangan sekali-kali melupakan sejarah". Karena dari sana lah kita berkaca.
Melalui cerita tersebut, semuanya agar kita tidak mudah tertipu dengan jargon dan topeng calon kepala daerah di Pilkada serentak tahun ini.
0
3.2K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan