c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Mengapa Timnas SepakBola Indonesia Jalan Di Tempat




Salam olahraga kawan, nampaknya timnas Indonesia berpacu dengan waktu, target yang di berikan oleh PSSI ke pelatih memang cukup tinggi. Tapi realitanya kemampuan olah bola pemain kita tak sesuai ekspetasi orang banyak, maklum saja bermain bola tak hanya pakai skill namun juga otak.

Skill mumpuni tapi IQ kurang ya repot juga asik sendirian tanpa lihat kawan dan lawan, namun perkara yang utama bukan itu pelatih secara bertahap bisa menaikkan skill dan IQ para pemain dengan proses yang berkesinambungan.



Namun masalahnya adalah periode kepelatihan yang singkat, itulah yang membuat Timnas Indonesia tak bisa cepat beradaptasi dengan pola yang di inginkan pelatih.

Menurut sumber media Luis Milla mengungkapkan inilah yang menyebabkan sepak bola Indonesia jalan di tempat, baik suporter dan jajaran petinggi hanya melihat hasil namun tak melihat progress yang dihasilkan, kalah menang memang biasa dalam permainan tapi untuk memiliki skuad tim yang sempurna tidak bisa instant, layaknya program naturalisasi yang hanya menginginkan hasil.



Program berjenjang itu yang harus dilakukan, dengan talent yang ditempa dengan sistem yang terstruktur maka pelatih timnas tak perlu repot memberikan wawasan dari nol, lihat saja beberapa pelatih yang menangani timnas durasi kontraknya sangat pendek. Ketika target tak tercapai lamgsung digulingkan dan menggantinya dengan yang lain.



Berikut Nama-Nama Pelatih Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir:

– Benny Dollo (2000-2002, 2008-2010)

– Ivan Venkov Kolev (2002-2004 & 2007)

– Peter Withe (2004-2007)

– Alfred Riedl (2010-2011, 2013-2014 & 2016)

– Wim Rijsbergen (2011-2012)

– Aji Santoso (2012)

– Nilmaizar (2012-2013)

– Luis Manuel Blanco (2013)

– Rahmad Darmawan (2013) caretaker

– Jacksen F Tiago (2013)

– Pieter Huistra (2015)

– Luis Milla (2017)



Periode singkat dalam menangani sebuah tim memang menjadi kendala, tak hanya itu kesuksesan sebuah timnas hasil dari kesuksesan sebuah club, di dalam club pun sama periode pelatih tidak nyaman, terlalu sering berganti pelatih terutama tim-tim besar, contohnya persib yang mendepak Djajang, Ajie Santoso di Arema dan Nil Maizar di Semen Padang.



Dalam sepakbola berganti pelatih itu sih wajar saja, namun hendaklah memberikan kesempatan menangani tim minimal 3 tahun untuk melihat progress yang dihasilkan.



Lihat Persib yang tergusur di Piala Presiden, menjadi salah satu bukti pelatih dengan nama besar bukan jaminan bisa membuat tim secara instant bergelimang dengan kemenangan. Apakah kalah langsung main pecat ?? Layaknya Zidane di Real Madrid yang menderita kekalahan, hingga kini masih di pertahankan. Atau sang arsitek dari Arsenal yang tak pernah tergantikan yaitu Om Wenger, semua itu bukti pelatih di sepakbola maju mempunyai target layaknya disini namun ada kesempatan menunjukkan ilmunya hingga akhir musim, jarang terjadi di tengah jalan di pecat kecuali ada hal-hal tertentu seperti clash antara management dan pelatih. Kalau celoteh suporter yang ingin selalu menang jarang di dengar, hanya sebuah tekanan kepada pelatih untuk berkarya lebih maksimal.



Bagaimana menurutmu kawan, nampaknya sruuppuutt susu panas lebih nikmat sebelum olahraga ...

Sruuppuutt dolo gan...

:nyantai

Penulis c4punk

Referensi

https://www.striker.id/59095/bolanasional/tim-nasional/luis-milla-akhirnya-buka-bukaan-penyebab-sepakbola-indonesia-masih-terkesan-jalan-di-tempat



0
14.8K
195
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan