Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

vidya08Avatar border
TS
vidya08
Jangan Eksploitasi Perbedaan untuk Kebencian berbasis SARA ya, Gan!
Jangan Eksploitasi Perbedaan untuk Kebencian berbasis SARA ya, Gan!
Dalam Islam, menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban, baik yang bersifat dunia maupun akhirat. Itu melekat pada setiap individu yang hidup dari lahir hingga mati.

Dalam kehidupan sehari-hari, proses menuntut ilmu dunia itu dilaksanakan melalui sekolah. Sedangkan menuntut ilmu akhirat itu biasanya kita lakukan melalui pengajian.

Namun sayangnya, dalam suatu pengajian kadang yang diajarkan bukanlah sebuah kebaikan seperti yang diharapkan. Sebaliknya, kadang malah hal-hal yang bersifat negatif, seperti fitnah, hasutan, dan ujaran kebencian.

Mereka lebih banyak mengobarkan kebencian dibandingkan menyebarkan kebaikan yang penuh dengan kesejukan dan kebermanfaatan.

Itu, misalnya, bisa kita lihat dari pengajian bulanan yang digelar oleh Front Pembela Islam (FPI). Buktinya dalam beberapa video yang tersebar di dunia maya, ceramah yang ditampilkan oleh ustadz-ustadz yang berafiliasi dengan FPI banyak yang berusaha "memanas-manaskan" masyarakat.

Habib Fikri, misalnya, ia pernah menyampaikan ceramah yang berisi provokasi dan tuduhan tanpa dasar pada pemerintahan Jokowi karena dianggapnya membatasi pergerakan FPI di media sosial. Pasalnya, sebelumnya beberapa akun media sosial milik FPI diblokir paltformnya, seperti pada Facebook.

Padahal kenyataannya, pemblokiran itu bukan berasal dari pemerintah. Dalam aturan yang diberikan oleh Facebook, pemblokiran sebuah akun bisa terjadi karena adanya laporan dari sesama pengguna.

Sehingga sebenarnya yang memblokir itu masyarakat itu sendiri. Itu merupakan bukti bahwa masyarakat yang muak dan jengah dengan aksi provokatif FPI di dunia maya.

Kemudian, dalam video yang lain kita bisa lihatnbagaimana Habib Muchsin Zaid Al Attas justru menyalahkan konstitusi Republik Indonesia. Ia menyebutkan bahwa dasar negara itu sendiri yang menjadi penyebab dari seluruh permasalahan yang terjadi di Indonesia saat ini.

Tentu saja itu merupakan penghinaan terhadap dasar negara yang harusnya ditaati bersama. Konstitusi memang bukanlah kitab suci, tetapi itu merupakan kesepakatan luhur dari para pendiri bangsa untuk mewujudkan negara yang maju, adil dan makmur.

Dengan demikian, berusaha menjatuhkan konstitusi sama dengan meruntuhkan suatu negara. Karena itulah pondasinya. Bila FPI menginginkan itu, maka tampaknya mereka memang ingin meruntuhkan negara Republik Indonesia ini.

Terakhir, kita bisa melihat provokasi dari Ust. Abdul Shomad yang beberapa kali ditolak pengajiannya oleh masyarakat. Apa yang dikatakannya sering provokatif dan berisi ujaran kebencian.

Beberapa waktu lalu, dengan terang-terangan, ia mendukung Rizieq Shihab untuk lari tanggung jawab hukum yang menjeratnya. Itu tentu saja contoh dari tindakan pengecut dari seorang ulama.

Di sisi lain, junjungan yang dibela oleh para ustadz di atas, yaitu Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab kerap melontarkan fitnah bahwa dirinya sedang dikriminalisasi. Tuduhan tersebut keluar dari mulutnya karena dirinya kesal saat kasus cabulnya diungkap ke publik.

Apa yang dipropagandakan oleh para ustadz FPI tersebut secara garis besar banyak yang berisi fitnah, informasi hoax dan ujaran kebencian. Sebagian dari mereka hanya mengajarkan kemarahan, kebencian dan permusuhan.

Kita ini harusnya sadar bahwa Indonesia itu merupakan rumah bersama dari beragam masyarakat di Indonesia. Artinya, ini bukan hanya milik salah satu agama, suku atau budaya tertentu saja.

Untuk itu, baik pemerintah maupun masyarakat seyogyanya tidak boleh memaksakan kehendaknya. Karenanya harus memperhatikan kebaikan bersama.
Perbedaan merupakan wujud asli masyarakat Indonesia itu. Hal itu bukanlah kutukan, melainkan sebuah rahmat dari Tuhan.

Untuk itu, sebaiknya perbedaan identitas tidak perlu lagi menjadi bahan eksploitasi perbedaan. Sebaliknyaz kita harus saling merangkul pada sesama untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
0
1.5K
10
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan