If we cannot now end our differences, at least we can help make the world safe for diversity.
- John F. Kennedy -
Pada setiap protokol rombongan kepresidenan Amerika Serikat, ada 5 orang yang memegang jabatan sebagai pembantu militer Gedung Putih, akan saling bergiliran membawa sebuah tas, dan dipastikan mereka akan menjaga tas itu dengan seluruh jiwa raganya. Dibuat dengan rangka Alumunium yang kokoh dan dibalut dengan kain kulit berwarna hitam, tas ini dikenal dengan sebutan
“President’s Emergency Satchel” atau "Tas Darurat Para Presiden", namun dalam dunia kemiliteran dan intelijen, tas ini dikenal dengan julukan
"Football".
Quote:
Awal penggunaan tas ini bisa ditelusuri kembali pada saat krisis rudal Kuba tahun 1962, dimana saat itu John F. Kennedy berpendapat kalau penggunaan senjata nuklir, yang hanya dikendalikan oleh 2 orang pemimpin negara yang sedang berkonflik, suatu saat bisa jadi pemicu untuk musnahnya peradaban manusia. Dan oleh karena itulah seharusnya akses terhadap senjata ini harus dikunci. Sebuah memo peninggalan Kennedy yang telah dideklasifikasi, mendokumentasikan kekhawatirannya saat itu yang akhirnya memunculkan penggunaan tas ini sebagai sistem untuk memverifikasi identitas panglima tertinggi. Saat itu Presiden JFK mengajukan pertanyaan mengerikan ini, namun masuk akal:
"Apakah yang harus saya katakan didalam Ruang Rapat Perang untuk bisa segera mengotorisasi sebuah serangan nuklir?"
"Bagaimanakah orang yang menerima instruksi tersebut memverifikasikan bahwa perintah itu datang dari saya?"
Referensi untuk keberadaan tas ini terkandung dalam memorandum rahasia sebelumnya dari tahun 1965 yang diperoleh oleh National Security Archive of George Washington University. Menurut mantan Menteri Pertahanan US, Robert S. McNamara, nama julukan untuk tas ini diambil dari sebuah rencana operasi perang nuklir pertama yang diberi nama "Dropkick." ("Dropkick" adalah sebuah kata istilah dalam Football). Agar tas ini dapat berfungsi sesuai rancangannya, ajudan militer yang bertugas membawanya harus berada di dekat panglima tertinggi sepanjang waktu dan presiden harus memiliki kartu kode autentiknya yang disebut dengan kode "Biscuit", atau Kedua elemen sistem itu tidak akan berfungsi. Tas ini diketahui berisi sebuah buku pegangan yang merinci opsi untuk melepaskan senjata nuklir A.S. walaupun presiden tidak berada di ruang kendali. Namun pada pemerintahan Jimmy Carter, satu-satunya presiden yang benar-benar mempelajari keberadaan tas ini, memerintahkan agar operasi diringkas sefektif mungkin. Sementara aturan untuk penanganan terhadap tas ini telah berubah-ubah disesuaikan dengan presidennya. Namun dipastikan, agar tas ini selalu berada disamping presiden adalah sesuatu yang tidak bisa diubah. Misalnya, tas ini harus selalu berada di lift yang sama dengan sang presiden, atau di atas helikopter yang sama. Bahkan jika Presiden sedang jogging, tas ini akan berada di salah satu kendaraan yang membayanginya ketika sedang berlari.

Quote:
Menurut Bill Gulley, mantan direktur Militer Gedung Putih, tas ini bukan berisi tombol-tombol kecil menyala seperti yang ada di film-film, namun berisi kurang lebih 4 item :
- Sebuah buku hitam setebal 75 halaman tentang opsi serangan nuklir balasan yang dicetak dengan tinta hitam dan merah;
- Sebuah buku hitam lain dengan daftar tempat rahasia untuk melindungi presiden;
- Folder manila berisi 10 halaman petunjuk tentang bagaimana mengoperasikan Sistem Siaga Darurat;
- Kartu indeks dengan kode otentikasi atau dikenal dengan nama kode "Biscuit"
Terkadang antena bisa terlihat menyembul dari koper, yang menunjukkan bahwa mungkin ada peralatan komunikasi di dalamnya.
Foto pertama yang berhasil menangkap foto tas ini ketika sedang dibawa oleh ajudan militer yang membuntuti presiden JFK, diambil pada tanggal 10 Mei 1963 di kompleks keluarga Kennedy di Hyannis Port, Massachusetts. Tas ini juga pernah terfoto di Lapangan Merah pada bulan Mei 1988, yang dibawa oleh rombongan Presiden Ronald Reagan dalam kunjungan kenegaraannya ke Uni Soviet. Ajudan militer presiden Bush juga tertangkap sedang membawa tas ini dan duduk dibagian belakang gereja saat Presiden Bush menghadiri ibadah di Gereja St. John, dekat Gedung Putih. Sebuah tas yang sudah pensiun dipajang dan dapat dilihat di Museum Nasional Sejarah Amerika Smithsonian, disertai dengan penjelasan yang samar-samar tentang tujuannya.
Quote:
Tas itu nyaris dipakai oleh Presiden Richard Nixon pada 1974. Saat itu emosinya meledak saat terprovokasi oleh Uni Soviet di Perang Vietnam. Untunglah, penasihat presiden dan para ajudannya memperingatkan atasannya agar tak terburu-buru memutuskan penggunaan bom nuklir buat menyelesaikan konflik. Saat ini AS diperkirakan memiliki 925 peluru kendali berhulu ledak nuklir yang dalam hitungan kurang dari 30 menit, rudal balistik AS bisa menjangkau benua lain. Potensi daya rusaknya 17 ribu kali lipat di atas Hiroshima. Artinya, dunia akan kiamat jika tas itu dibuka dan di otentifikasi. Pernah juga ada spekulasi bahwa koper ini pernah dibuka pada saat serangan 11 September 2001, karena berisi informasi tentang menjaga kesinambungan pemerintahan dan tentang prosedur komunikasi dan evakuasi selama keadaan darurat nasional. Namun, tentunya dunia berharap kalau tas ini tidak akan pernah digunakan sesuai dengan tujuaannya
Thread lain :
J.F.K. - Cerita peti mati sang Presiden HOT THREAD
Operation London Bridge : Saat Sang Ratu Monarki Wafat HOT THREAD
Salman Rushdie dan Ayat - Ayat Setan HOT THREAD
atau bisa lihat dihalaman Kumpulan Thread