- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Keluhan Sopir OK-OTrip: Gak Sempat Makan, Apalagi Salat, dan...
TS
ferina.
Keluhan Sopir OK-OTrip: Gak Sempat Makan, Apalagi Salat, dan...
https://metro.tempo.co/amp/1056789/keluhan-sopir-ok-otrip-gak-sempat-makan-apalagi-salat-dan
TEMPO.CO, Jakarta -Beberapa sopir angkutan kota alias angkot OK-OTrip trayek OK-2 (Kampung Melayu - Duren Sawit) mengaku kesulitan mengatur waktu istirahat selama menjalani profesi barunya itu.
Salah satu sopir armada OK-OTrip itu, Andi Jaya menyebutkan selang waktu berangkat antara satu angkot dengan angkot lainya yang hanya lima menit menyebabkan dia tidak sempat untuk istirahat makan hingga menunaikan ibadah salat.
"Waktu istirahat cuma lima menit, mau makan juga ga sempet, apa lagi salat," ujar Andi saat ditemui di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat, 2 Februari 2018.
Andi menjelaskan, setiap harinya ia bisa mengoperasikan angkot OK-2 hingga 10 rit dari pukul 05.00-22.00. Namun, di sela pergantian rit itu, waktu istirahat yang tersedia hanya lima menit. Pendeknya waktu istrahat tersebut, kata dia, disebabkan jumlah armada yang saat ini hanya sedikit.
OK-Otrip merupakan program yang diusung Anies-Sandi pada masa kampanye. Dilansir dari situs kampanye Jakartamajubersama.com, OK-Otrip merupakan penamaan sistem transportasi yang mengintegrasikan bus Transjakarta, angkot, dan bus feeder.
Salah satu perusahaan angkutan umum yang ikut bekerja sama dengan program tersebut adalah Koperasi Budiluhur yang menerjunkan sebanyak 15 armadanya untuk melayani trayek OK-2.
Sejalan dengan Andi, Agus Maryanto, 45 tahun, yang sudah menjadi supir angkot sejak 15 tahun yang lalu, juga mengeluhkan sistem kerja tersebut. Ia menjelaskan, selain waktu istirahat yang sedikit, sistem gaji bulanan berdasarkan kilometer juga dirasa memberatkan. "Kalau ban pecah atau ada hal darurat lainnya, kita gak megang duit," ujarnya.
Agus menjelaskan, lebih nyaman ketika sistemnya masih seperti dulu, yakni saat dia masih diharuskan mencari setoran. Menurutnya, dengan sistem tersebut, ia bisa bekerja lebih santai dan uang yang diterima juga lebih besar.
"Ini banyak potongannya, sampai 50 persen. Terus susah istirahat karena setiap lima menit harus berangkat," tutur Agus, seorang sopir angkot OK-OTrip lain
BERANINYA KAU AGUS TAR LU KAGAK DI SOLATIN JUGA LU GUS
TEMPO.CO, Jakarta -Beberapa sopir angkutan kota alias angkot OK-OTrip trayek OK-2 (Kampung Melayu - Duren Sawit) mengaku kesulitan mengatur waktu istirahat selama menjalani profesi barunya itu.
Salah satu sopir armada OK-OTrip itu, Andi Jaya menyebutkan selang waktu berangkat antara satu angkot dengan angkot lainya yang hanya lima menit menyebabkan dia tidak sempat untuk istirahat makan hingga menunaikan ibadah salat.
"Waktu istirahat cuma lima menit, mau makan juga ga sempet, apa lagi salat," ujar Andi saat ditemui di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat, 2 Februari 2018.
Andi menjelaskan, setiap harinya ia bisa mengoperasikan angkot OK-2 hingga 10 rit dari pukul 05.00-22.00. Namun, di sela pergantian rit itu, waktu istirahat yang tersedia hanya lima menit. Pendeknya waktu istrahat tersebut, kata dia, disebabkan jumlah armada yang saat ini hanya sedikit.
OK-Otrip merupakan program yang diusung Anies-Sandi pada masa kampanye. Dilansir dari situs kampanye Jakartamajubersama.com, OK-Otrip merupakan penamaan sistem transportasi yang mengintegrasikan bus Transjakarta, angkot, dan bus feeder.
Salah satu perusahaan angkutan umum yang ikut bekerja sama dengan program tersebut adalah Koperasi Budiluhur yang menerjunkan sebanyak 15 armadanya untuk melayani trayek OK-2.
Sejalan dengan Andi, Agus Maryanto, 45 tahun, yang sudah menjadi supir angkot sejak 15 tahun yang lalu, juga mengeluhkan sistem kerja tersebut. Ia menjelaskan, selain waktu istirahat yang sedikit, sistem gaji bulanan berdasarkan kilometer juga dirasa memberatkan. "Kalau ban pecah atau ada hal darurat lainnya, kita gak megang duit," ujarnya.
Agus menjelaskan, lebih nyaman ketika sistemnya masih seperti dulu, yakni saat dia masih diharuskan mencari setoran. Menurutnya, dengan sistem tersebut, ia bisa bekerja lebih santai dan uang yang diterima juga lebih besar.
"Ini banyak potongannya, sampai 50 persen. Terus susah istirahat karena setiap lima menit harus berangkat," tutur Agus, seorang sopir angkot OK-OTrip lain
BERANINYA KAU AGUS TAR LU KAGAK DI SOLATIN JUGA LU GUS
0
3.9K
42
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan