Quote:
JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) angkat bicara soal pidato kenegaraan pertama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump yang kembali menyinggung krisis Yerusalem. Dalam pidatonya, Trump menyatakan 128 negara yang menentang pengakuan AS atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel merupakan musuh.
Indonesia adalah bagian dari 128 negara yang mendukung resolusi soal pembatalan status Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Kemlu menyatakan, posisi Indonesia tidak berubah meski presiden AS membuat pernyataan seperti itu.
”Posisi Indonesia terkait masalah Palestina dan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina tidak pernah berubah, dan secara konsisten kita nyatakan itu selama berpuluh-puluh tahun, baik di tingkat bilateral atau pun multilateral,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Christiawan Nasir, dalam briefing mingguan Kemlu pada Kamis (1/2/2018).
”Apapun pernyataan yang mereka sampaikan, dan langkah yang mereka lakukan, mereka sudah mengerti posisi Indonesia,” ujar diplomat Indonesia tersebut.
Terkait dengan hubungan antara Indonesia dan AS, Arrmanatha mengklaim masih terjalin sangat baik. Indikasinya, kata dia, terlihat dari banyaknya komunikasi yang dilakukan oleh pejabat kedua negara, termasuk antara Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson yang turut membahas krisis Palestina.
Selain komunikasi rutin, kedatangan Menteri Pertahanan AS James Norman Mattis ke Indonesia pada awal tahun ini juga menjadi bukti lain bahwa hubungan kedua negara masih baik.
Sebelumnya diberitakan bahwa sebelum dibacakan, naskah pidato kenegaraan Trump sudah menyebar ke media. “Puluhan negara memilih di Majelis Umum PBB melawan hak kedaulatan Amerika untuk membuat pengakuan ini,” bunyi pidato Trump.
”Pembayar pajak Amerika dengan murah hati mengirim uang bantuan miliaran dolar ke negara yang sama setiap tahun. Karena itulah, malam ini, saya meminta Kongres untuk mengeluarkan undang-undang untuk membantu memastikan dolar bantuan luar negeri Amerika selalu melayani kepentingan Amerika, dan hanya tertuju ke teman-teman Amerika,” lanjut pidato Trump.”Bukan musuh Amerika,” lanjut pidato tersebut.
Pernyataan dalam pidato Trump itu terang-terangan melabeli 128 negara yang menentang Yerusalem Ibu Kota Israel sebagai musuh AS.
https://international.sindonews.com/read/1278591/40/dinyatakan-musuh-as-oleh-trump-ini-reaksi-indonesia
Lebih baik kita sadar diri dulu saja. Tanpa mengecilkan jasa-jasa para pahlawan dan abdi negara yang sangat luar biasa besar, jasa USA juga besar bagi Indonesia.
Mulai dari dibomnya Hiroshima & Nagasaki yang membuat Hindia Belanda terjadi Vacum of Power. Meskipun itu bukan bantuan langsung, tapi dampaknya sangat besar untuk memuluskan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Kennedy yang menekan Belanda supaya segara pergi dari Indonesia sehingga Papua bisa cepat ke pangkuan NKRI.
Kerjasama USA dan pemerintahan orde baru yang bisa menghalau komunisme masuk ke Indonesia.
Kerjasama di bidang pemberantasan narkoba. Kerjasama di bidang ekonomi yang membuat kita selalu surplus jika berdagang dengan USA.
Produk-produk budaya USA juga sangat diminati oleh masyarakat kita.
Masa sih hanya gara-gara retorika politik dan fanatisme agama, kita membela mati-matian negara yang baru deklarasi merdeka tahun 1988 dengan mencaplok sepihak wilayah negara yang sudah merdeka tahun 1948 dan sudah diakui PBB sejak 1949.
Perlu ane ingatkan lagi bahwa USA berani nginjak-nginjak tanah arab dengan membangun ratusan pangkalan militer di arab, tapi USA tidak mau menginjak-injak kita dengan membangun pangkalan militer di sini karena USA mengakui kedaulatan Indonesia secara utuh.
USA menekan habis arab dan RRC untuk membuka investasi ribuan trilyun di USA jika RRC dan arab mau berbisnis dengan USA. Akan tetapi, USA tidak mau menekan kita dalam hubungan bisnis. Karena USA memandang kita bukan orang lain melainkan teman. Masa sih sama temen mau dagang harus pakek neko-neko.