peristiwa yang akan saya ceritakan di sini adalah tentang Razia rutin di kota banjar dan remaja CIU.
Razia kendaraan yang dilakukan Polresta Banjar, di kawasan perkotaan Kota Banjar.
pada hari selasa minggu kemaren ceritanya saya di suruh sama ortu buat ambil duit di ATM BCA.
saya biasa lewat 'jalan tikus'( soal nya males pake helm tiap keluar jarak deket)
pas saya lewat depan pasar dan ketemu belokan , langsung saya belok gan, dan apa yang terjadi?
saya langsung kaget karena di depan ada razia kendaraan. mau gak mau saya terkena razia tersebut.
saya langsung di berikan surat tilang berwarna merah.
dan saya terus kena marah oleh sang polisi tersebut.
ya mau gak mau saya pasrah aja di kenakan denda sebesar Rp 200.000 ( pelanggaran SIM dan Helm)
saat saya berdiri menunggu surat tilang saya, saya melihat segerombolan anak sekitaran umur kurang lebih 16-20
kedapatan terjaring razia dan terbukti membawa minuman keras sejenis (CIU).
dalam hati saya "wah mampus loh kena semprot"
karena penasaran saya pun mendekati mereka dan memoto mereka diam2.



Di saat yang sama di gedung dekat lokasi razia tersebut sedang berlangsung Festival Musik Ground Band lokal.
mungkin mereka ingin mabok dulu baru nonton festival musik tersebut ( biar garang...!!!)

Setelah menindak para pelanggar dan menyita botol-botol miras (CIU), mereka kemudian digiring ke sisi jalan oleh Petugas untuk diberi
pembinaan dan diperingatkan agar tidak mengulangi lagi atau coba-coba minuman keras oplosan karena sudah banyak menelan korban jiwa.
kenapa hanya pembinaan? kenapa tidak di tindak lanjutkan ya? ( fikir saya)
kalau hanya pembinaan pasti mereka akan terus mengulangi dan mengulanginya lagi.
bagaimana menurut kalian?
apakah hanya pembinaan atau tindakan yang lebih tegas lagi???