Rencana kedatangan Felix Siauw ke Manado Sulawesi Utara dipastikan batal.

Jadwal kedatangan Felix yang beredar di media sosial ramai dibicarakan warga Manado. Rencananya dia akan menghadiri sebuah seminar yang akan dilangsungkan di sebuah hotel di Manado.

Sontak kabar tersebut menjadi pembicaraan hangat warga Manado. Mayoritas warga Manado langsung menyatakan penolakan.

Organisasi masyarakat Aliansi Makapetor dalam lamannya sudah menyatakan kegiatan tersebut dibatalkan.

“Acara telah dibatalkan berkat kerjasama Aliansi Makapetor bersama GP Ansor Sulut. Mari jaga Sulut yang kita cintai ini, ” tulis laman tersebut.

Tampak juga foto ketua GP Ansor Manado, Rusli Umar dan pihak Sekolah yang tertulis dalam undangan tersebut.

Pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Utara pun mengungkapkan hal yang sama. Menurut Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Ibrahim Tompo, kegiatan yang undangannya sudah resmi beredar dipastikan tak memiliki izin.

“Banyak juga penolakan termasuk dari GP Ansor, kemungkinan tidak jadi dilaksanakan,” katanya.

Kepala SMA Negeri 9 Manado, Meydi Tungkagi kepada media juga mengaku tak mengetahui acara yang undangannya sudah beredar luas di masyarakat. Menurutnya, jika pihak sekolah tak mengetahui kegiatan tersebut, itu berarti tidak sah.

“Pihak sekolah tidak mengetahui sama sekali (kegiatan tersebut). Kegiatan tesebut tidak sah dan akan dibatalkan,” tegas ahli Biologi ini.

Dalam undangan yang beredar luar di media sosial, Felix Siauw dijadwalkan akan menjadi pembicara dalam seminar nasional tersebut.

Dalam undangan tersebut, Siauw disebutkan sebagai inspirator, penulis dan aktivis perubahan. Acara tersebut sedianya direncanakan akan digelar di Hotel Peninsula Manado tanggal 3 Maret 2018. Acara ini digelar oleh Rois Unlimited Community yang menuliskan sekretariatnya di SMAN 9 Manado.

Dalam sebuah grup di media sosial, penolakan Felix Siauw berlatar pernyataannya yang selama ini dianggap sering memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia. Dia juga sering dikaitkan dengan khilafah dan HTI yang kini sudah dibubarkan pemerintah.

Sejumlah warga Manado kini meminta pihak kepolisian mengusut aktor intelektual yang mengundang Felix Siauw tersebut. Banyak yang menduga undangan kepada Siauw ada kaitannya dengan sel tidur HTI.

Diketahui, warga Manado dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan bersahaja bagi setiap tamu yang berkunjung ke daerahnya. Akhir tahun 2017, Kota Manado dianugerahi Kota paling toleran se-Indonesia oleh Setara Institute.

Namun untuk persatuan dan kebangsaan, warga Manado dikenal tak kenal kompromi bagi mereka yang ingin merusak keutuhan NKRI.

Pertengahan 2017, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah pernah diusir saat melakukan kunjungan ke Manado. Fahri dianggap tokoh kontroversial yang sering mengeluarkan pernyataan melukai dan tidak menghargai keutuhan NKRI.

Saat itu, puluhan ribu warga Manado turun menolak kedatangan Fahri Hamzah. Mereka bahkan masuk hingga ke dalam Bandara sam Ratulangi. Meski Fahri Hamzah sempat ke Kantor Gubernur Sulut, penolakan tersebut akhirnya membuat Fahri Hamzah pulang lebih awal.

Pasangan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw mendapat imbasnya dengan sejumlah cacian di media sosial. Keduanya dianggap melindungi tokoh pemecah belah bangsa. ‘Salam 1 Periode’ sempat menjadi trending topic lokal waktu itu.

Olly Dondokambey langsung merespon dan memberikan penjelasan. Menurutnya, Pemprov memang berada di posisi dilema ketika itu. Di satu sisi Olly-Steven memahami isi hati masyarakat yang masih terluka terkait vonis Basuki Tjahaya Purnama. Namun di sisi lain, sebagai tuan rumah, Pemprov Sulut harus mengamankan pejabat negara (Wakil Ketua DPR RI) yang datang berkunjung ke Sulut.
https://www.google.com/amp/www.manad...ibatalkan/amp/
——————
Gila juga nih kwetiau bikin acara seminar nasional pake bawa nama2 sekolah tapi pihak sekolah tidak tahu. Untung juga ketahuan awal ntar kalau di usir di airport bakal Ada yg play victim bilang ulama di zolimi