Jakarta: Sopir angkutan kota (angkot) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat melakukan aksi mogok sejak Senin, 29 Januari 2018. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI diharapkan memikirkan nasib mereka.


'Jangan sampai timbul kecemburuan antara pedagang dan supir angkot, karena di sini saya melihat pihak pedagang yang diuntungkan,' kata masyarakat sekitar, Ulfa, 22, di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu 30 Januari 2018.


Ia mengaku lebih suka kondisi saat pedagang berjualan di gedung. Ulfa juga suka dengan kondisi kehadiran angkot di Jalan Jatibaru Raya.


'Saya rasa tidak hanya angkot, tapi angkutan umum lain juga pasti mengeluhkannya kondisi seperti ini, penghasilan pasti berkurang,' ujarnya


Ihda, mahasiswa yang sering belanja di Tanah Abang juga menilai penataan kawasan di Tanah Abang kurang tepat. Tak seharusnya pemerintah menggeser lapak pedagang yang berada di gedung ke jalan raya.


'Saya rasa kurang tepat, memang masyarakat kita kan sukanya belanja di kaki lima seperti ini. Tapi semoga aja ada solusi lain,' ujarnya.


Baca juga: Belum Ada Titik Temu antara Sopir Angkot dan Pemprov


Ia juga berharap agar ada solusi yang bisa menyamaratakan nasib antara pedagang dan angkot. Hal tersebut agar tidak ada pihak yang dirugikan.


Omzet Supir Angkot Menurun


Sopir angkot M08 Cecep omzetnya menurun pasca penutupan Jalan Jatibaru. Sebelum penutupan jalan, ia bisa mengantongi Rp100 ribu perhari, namun sekarang hanya setengahnya.


'Saya setengah hari saja dulu bisa dapat Rp200 ribu, terus yang disetorkan Rp100 ribu. Sekarang cuma Rp 40 ribu,' ucap Cecep di lokasi.


Turunnya penghasilan yang diterima sopir angkot di kawasan Tanah Abang menjadi salah satu faktor penuntutan dibukanya kembali Jalan Jatibaru Raya. Aksi mogok dan demo menjadi pilihan agar tuntutan mereka dipenuhinya oleh Pemprov DKI.


'Kita tunggu keputusannya seperti apa. Kalau kami belum puas ya terus demo,' ujar pria asal Bogor itu.


Ia juga berharap agar ada solusi yang cepat agar tidak lama lagi melakukan aksi mogok. 'Jangan lama-lama juga kalau kayak gini kapan dapat duitnya,' imbuhnya.


Sumber : http://news.metrotvnews.com/metro/zN...n-nasib-angkot

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Sandi Wacanakan Program Jakarta Langit Biru

- Sandi Targetkan Penyerapan Anggaran Rp20 Triliun per Triwulan

- Nama Jalan Rasuna Said akan Diubah