- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Netizen Sotoy Ceramahi Akun BMKG Tentang Gerhana Bulan Total, Jawaban BMKG Makjleb!


TS
berita378
Netizen Sotoy Ceramahi Akun BMKG Tentang Gerhana Bulan Total, Jawaban BMKG Makjleb!
Quote:

BMKG
fenomena langka gerhana bulan total dan super blood moon
Quote:
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tanggal 31 Januari 2018, akan terjadi fenomena alam langka.
Yaitu fenomena Super Blue Blood Moon atau Supermoon yang bertepatan dengan Gerhana Bulan Total.
Pada fenomena ini, posisi matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus.
Kejadian Gerhana Bulan Total dapat diamati di sebagian besar wilayah Indonesia.
Dilansir dari rilis BMKG, fenomena ini merupakan fenomena langka karena akan terulang lebih dari 100 tahun untuk di Amerika.
Sementara wilayah Indonesia 36 tahun (30-31 Desember 1982) sehingga masyarakat diharapkan melihat atau mengamati fenomena ini dan bukan dijadikan sesuatu yang menakutkan.
Kepala BMKG, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. menjelaskan bahwa pengamatan ini dapat dilihat secara ideal dari daerah perbatasan mulai dari perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur hingga daerah yang berada di sebelah barat Sumatera, yaitu melintas di Samudera Hindia yang berada sebelah barat Sumatera yang merupakan zona bulan terbit saat fase gerhana penumbra berlangsung.
Selain itu, lokasi yang ideal untuk mengamati fenomena ini di Observatorium Boscha (Lembang), Pulau Seribu, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Planetarium, Museum Fatahilah, Kampung Betawi, Satu Babakan, serta Bukit Tinggi.
Selain itu juga dilakukan pengamatan di 21 titik pengamatan hilal.
Bahkan, di Makasaar dan Jam Gadang Bukit Tinggi pun terdapat even nonton bersama Super Blue Blood Moon.
Meskipun fenomena ini merupakan fenomena langka, namun masyarakat harap mewaspadai tinggi pasang maksimun hingga mencapai 1,5 meter karena adanya gravitasi bulan dengan matahari.
Fenomena ini pun juga dapat mengakibatkan surut minimum mencapai -100-110 cm yang terjadi pada 30 Januari-1 Februari 2018 di Pesisir: Sumatera Utara, Barat, Sumatera Barat, Selatan Lampung, utara Jakarta, utara Jawa Tengah, utara Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.
Dwikorita menegaskan bahwa tinggi pasang maksimum ini akan berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di Pelabuhan.
Keseluruhan proses gerhana dapat diamati di Samudra Pasifik serta bagian Timur Asia, Indonesia, Australia, dan bagian barat laut Amerika.
Gerhana ini dapat diamati di bagian barat Asia, Samudra Hindia, bagian timur Afrika, dan bagian timur Eropa pada saat bulan terbit. Masyarakat dapat mengamati puncak Gerhana Bulan Total ini dapat pada Pukul 20:29,8 WIB; 21:29,8 WITA; dan 22:29,8 WIT.
Selain memberikan pengumuman lewat websitenya, BMKG juga membagikan di akun Twitternya.



BMKG ✔ @infoBMKG
Siaran Pers #BMKG 29/01/2018 meliputi
1. Fenomena langka Super Blue Blood Moon, diikuti
2. Gerhana Bulan Total (GBT) terlama di abad ini (31/01/2018)
3. Waspada banjir Rob ketika Supermoon, dan
4. Hujan lebat dan angin kencang hingga sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia
8:47 PM - Jan 29, 2018 · Indonesia
103 103 Replies
6,306 6,306 Retweets
2,344 2,344 likes
Twitter Ads info and privacy
Ternyata pengumuman BMKG ini dinyinyiri netizen dengan akun Twitter @aradea87.
Akun tersebut dengan sok taunya mengatakan, bahwa dirinya sudah tahu dan fenomena tersebut tidak langka karena pernah terjadi di tahun 2017 dan akan terjadi pada Juli 2018 lagi.
"Cuma mo kasih tau? Nanti tgl 28 juli 2018 bakal ada lagi super blue blood Moon, klo kata orang kita mah "gerhana bulan total , jadi apanya yg langka.."
"Or di pertengahan 2017 gua udah tau kok di 2018 bakal terjadi 4 gerhana? 2 gerhana bulan total dan 2 gerhana matahari sebagian"
"Di tahun 2018 akan ada 4 gerhana. 2Gerhana Bulan total: Tgl 31 januari dan Tgl 28 juli 2018. 2Gerhana matahari sebagian: Tgl 15 februari dan Tgl 13 juli 2018. Untuk 2 gerhana matahari sebagai, wilayah yg dilintasinya adlh antartika, untuk Asia tdk terlintas. #StasiunAntarJiwa"
Akun BMKG pun membalas cuitan sok tau netizen tersebut.
"@aradea87 Yang langka itu ada 3 fenomena alam pada tanggal 31 Januari 2018; bluemoon, supermoon, dan gerhana bulan total dalam waktu bersamaan. Langka karena terakhir terjadi 152 tahun yang lalu. Dan GBT selanjutnya itu tidak bersamaan dengan bluemoon atau supermoon."
Netizen lain yang membaca hal tersebut pun langsung nyinyiri akun @aradea87 yang dianggap sok tahu.
@lepepoi "SAVAGE!"
@yawnne_ "udah dijelasin langka karena 3 fenomena berbeda terjadi all at once makanya dibilang langka tapi kekeuh dengan pendiriannya lol. pas buka profilenya, baru scroll sebentar langsung berkata "ooh, ya pantes"
@Gelonggongan1 "Cuma mo kasih tau. Gw sih malu ya kalo jadi elu hahaha . Trims"
@dapedwepe "Sudah maksud belum ya yang dijelasin hahaha. Super blue blood moon beda sama GBT"
@rasarab "wkwkw coba cek tl nya ternyata emang trah spaneng. Kritisnya emang rata2 menjurus ke tolol"
Yaitu fenomena Super Blue Blood Moon atau Supermoon yang bertepatan dengan Gerhana Bulan Total.
Pada fenomena ini, posisi matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus.
Kejadian Gerhana Bulan Total dapat diamati di sebagian besar wilayah Indonesia.
Dilansir dari rilis BMKG, fenomena ini merupakan fenomena langka karena akan terulang lebih dari 100 tahun untuk di Amerika.
Sementara wilayah Indonesia 36 tahun (30-31 Desember 1982) sehingga masyarakat diharapkan melihat atau mengamati fenomena ini dan bukan dijadikan sesuatu yang menakutkan.
Kepala BMKG, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. menjelaskan bahwa pengamatan ini dapat dilihat secara ideal dari daerah perbatasan mulai dari perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur hingga daerah yang berada di sebelah barat Sumatera, yaitu melintas di Samudera Hindia yang berada sebelah barat Sumatera yang merupakan zona bulan terbit saat fase gerhana penumbra berlangsung.
Selain itu, lokasi yang ideal untuk mengamati fenomena ini di Observatorium Boscha (Lembang), Pulau Seribu, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Planetarium, Museum Fatahilah, Kampung Betawi, Satu Babakan, serta Bukit Tinggi.
Selain itu juga dilakukan pengamatan di 21 titik pengamatan hilal.
Bahkan, di Makasaar dan Jam Gadang Bukit Tinggi pun terdapat even nonton bersama Super Blue Blood Moon.
Meskipun fenomena ini merupakan fenomena langka, namun masyarakat harap mewaspadai tinggi pasang maksimun hingga mencapai 1,5 meter karena adanya gravitasi bulan dengan matahari.
Fenomena ini pun juga dapat mengakibatkan surut minimum mencapai -100-110 cm yang terjadi pada 30 Januari-1 Februari 2018 di Pesisir: Sumatera Utara, Barat, Sumatera Barat, Selatan Lampung, utara Jakarta, utara Jawa Tengah, utara Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.
Dwikorita menegaskan bahwa tinggi pasang maksimum ini akan berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di Pelabuhan.
Keseluruhan proses gerhana dapat diamati di Samudra Pasifik serta bagian Timur Asia, Indonesia, Australia, dan bagian barat laut Amerika.
Gerhana ini dapat diamati di bagian barat Asia, Samudra Hindia, bagian timur Afrika, dan bagian timur Eropa pada saat bulan terbit. Masyarakat dapat mengamati puncak Gerhana Bulan Total ini dapat pada Pukul 20:29,8 WIB; 21:29,8 WITA; dan 22:29,8 WIT.
Selain memberikan pengumuman lewat websitenya, BMKG juga membagikan di akun Twitternya.
Quote:



BMKG ✔ @infoBMKG
Siaran Pers #BMKG 29/01/2018 meliputi
1. Fenomena langka Super Blue Blood Moon, diikuti
2. Gerhana Bulan Total (GBT) terlama di abad ini (31/01/2018)
3. Waspada banjir Rob ketika Supermoon, dan
4. Hujan lebat dan angin kencang hingga sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia
8:47 PM - Jan 29, 2018 · Indonesia
103 103 Replies
6,306 6,306 Retweets
2,344 2,344 likes
Twitter Ads info and privacy
Ternyata pengumuman BMKG ini dinyinyiri netizen dengan akun Twitter @aradea87.
Akun tersebut dengan sok taunya mengatakan, bahwa dirinya sudah tahu dan fenomena tersebut tidak langka karena pernah terjadi di tahun 2017 dan akan terjadi pada Juli 2018 lagi.
"Cuma mo kasih tau? Nanti tgl 28 juli 2018 bakal ada lagi super blue blood Moon, klo kata orang kita mah "gerhana bulan total , jadi apanya yg langka.."
"Or di pertengahan 2017 gua udah tau kok di 2018 bakal terjadi 4 gerhana? 2 gerhana bulan total dan 2 gerhana matahari sebagian"
"Di tahun 2018 akan ada 4 gerhana. 2Gerhana Bulan total: Tgl 31 januari dan Tgl 28 juli 2018. 2Gerhana matahari sebagian: Tgl 15 februari dan Tgl 13 juli 2018. Untuk 2 gerhana matahari sebagai, wilayah yg dilintasinya adlh antartika, untuk Asia tdk terlintas. #StasiunAntarJiwa"
Akun BMKG pun membalas cuitan sok tau netizen tersebut.
"@aradea87 Yang langka itu ada 3 fenomena alam pada tanggal 31 Januari 2018; bluemoon, supermoon, dan gerhana bulan total dalam waktu bersamaan. Langka karena terakhir terjadi 152 tahun yang lalu. Dan GBT selanjutnya itu tidak bersamaan dengan bluemoon atau supermoon."
Netizen lain yang membaca hal tersebut pun langsung nyinyiri akun @aradea87 yang dianggap sok tahu.
@lepepoi "SAVAGE!"
@yawnne_ "udah dijelasin langka karena 3 fenomena berbeda terjadi all at once makanya dibilang langka tapi kekeuh dengan pendiriannya lol. pas buka profilenya, baru scroll sebentar langsung berkata "ooh, ya pantes"
@Gelonggongan1 "Cuma mo kasih tau. Gw sih malu ya kalo jadi elu hahaha . Trims"
@dapedwepe "Sudah maksud belum ya yang dijelasin hahaha. Super blue blood moon beda sama GBT"
@rasarab "wkwkw coba cek tl nya ternyata emang trah spaneng. Kritisnya emang rata2 menjurus ke tolol"
0
14.2K
Kutip
84
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan