- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Suratku untuk Bapak


TS
idegan
Suratku untuk Bapak


Dear Bapak,
Semoga bapak bahagia, sebuah tulisan ini adalah sebuah kisahku saat bapak sudah meninggalakan saya, ibu, kakak bahkan adik yang saat itu usianya belum genap 2 bulan.
Pak, saat ini aku sudah lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang alhamdulillah layak.
Maafkan saya pak saya tidak bisa menjaga adik dan ibu secara dekat, karena saat ini anakmu ini merantau jauh dari rumah.
Saya sudah pasrahkan anak pertama dan kedua bapak kepada pria yang benar benar mencintainya hingga saat ini.
Saya iri dengan kisah cinta bapak dulu dengan ibu.
Setiap ibu bercerita tentang awal kisah bertemu bapak, anakmu ini selalu antusias mendengarkan dan bertanya kelanjutannya seperti apa.
Sampai akhirnya anakmu ini tau, bagaimana kalian memperjuangkan cinta suci kalian.
bahkan hingga saat ini ibu masih setia dengan bapak.
Ibu masih menyimpan cintanya untukmu pak, cinta yang bahkan anakmu ini saja merasa belum ada apa apanya bila dibandingkan dengan cinta ibu ke bapak.
Saya juga iri dengan kesuksesan yang dulu bapak raih, sedangkan anakmu ini hingga saat ini masih belum jadi apa-apa.
Boro-boro rumah pak, motor saja anakmu ini belum bisa membelinya.
Andai bapak bisa menceritakan kiat sukses bapak ke anakmu ini.
Sempat anakmu ini bahkan menanyakan apakah memang bapak sebaik itu sampai secepat ini Tuhan memanggil bapak?

Saya ingat betul saat itu adalah dimana hari pemberian seragam SD pertamaku pak, dan bapak sudah terkulai lemas.
Saya ingat betul bapak tersenyum untuk terakhir kalinya kepada kami saat itu.
Bapak disana gimana kabarnya?
Pak, apa bapak saat ini bahagia?
Apakah bapak saat ini tau keadaan kami?
Pak, saat ini ibu sudah tua, saat ini ibu divonis dokter menderita "diabetes". Saat anakmu ini berangkat ke perantauan ibu hanya pasrah menerima vonis yang diberikan.
Keadaan awalnya sangat shock, bahkan anakmu ini tidak tau raut wajahnya saat itu seperti apa. Hanya kakaklah yang mengabarkan lewat pesan saat itu.
Alhamdulillah pak keadaan ibu saat ini berangsur membaik pak, beliau sudah berhasil kami beri semangat.
Insyaallah akan kami jaga ibu untuk bapak, akan kami bahagiakan beliau.
Supaya bapak disana juga bahagia melihatnya.
Doakan ya pak semoga anakmu yang laki-laki sendiri ini bisa menyusul kakak-kakaknya menikah dan bahagia.
Saat ini anakmu ini sedang berjuang mendapatkan cintanya pak ditanah sunda, semoga memang jodohnya.
Mohon doa restunya ya pak
:terimakasih
Akhir dari surat ini, semoga bapak disana bahagia, anakmu ini hanya bisa mengirimkan doa dari sini.
semoga bapak diberikan tempat yang layak dan juga semoga bapak bahagia melihat kami dari surga.
aamiin
Pak, saat ini aku sudah lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang alhamdulillah layak.
Maafkan saya pak saya tidak bisa menjaga adik dan ibu secara dekat, karena saat ini anakmu ini merantau jauh dari rumah.
Saya sudah pasrahkan anak pertama dan kedua bapak kepada pria yang benar benar mencintainya hingga saat ini.
Saya iri dengan kisah cinta bapak dulu dengan ibu.
Setiap ibu bercerita tentang awal kisah bertemu bapak, anakmu ini selalu antusias mendengarkan dan bertanya kelanjutannya seperti apa.
Sampai akhirnya anakmu ini tau, bagaimana kalian memperjuangkan cinta suci kalian.
bahkan hingga saat ini ibu masih setia dengan bapak.
Ibu masih menyimpan cintanya untukmu pak, cinta yang bahkan anakmu ini saja merasa belum ada apa apanya bila dibandingkan dengan cinta ibu ke bapak.
Saya juga iri dengan kesuksesan yang dulu bapak raih, sedangkan anakmu ini hingga saat ini masih belum jadi apa-apa.
Boro-boro rumah pak, motor saja anakmu ini belum bisa membelinya.
Andai bapak bisa menceritakan kiat sukses bapak ke anakmu ini.
Sempat anakmu ini bahkan menanyakan apakah memang bapak sebaik itu sampai secepat ini Tuhan memanggil bapak?

Saya ingat betul saat itu adalah dimana hari pemberian seragam SD pertamaku pak, dan bapak sudah terkulai lemas.
Saya ingat betul bapak tersenyum untuk terakhir kalinya kepada kami saat itu.
Bapak disana gimana kabarnya?
Pak, apa bapak saat ini bahagia?
Apakah bapak saat ini tau keadaan kami?
Pak, saat ini ibu sudah tua, saat ini ibu divonis dokter menderita "diabetes". Saat anakmu ini berangkat ke perantauan ibu hanya pasrah menerima vonis yang diberikan.
Keadaan awalnya sangat shock, bahkan anakmu ini tidak tau raut wajahnya saat itu seperti apa. Hanya kakaklah yang mengabarkan lewat pesan saat itu.
Alhamdulillah pak keadaan ibu saat ini berangsur membaik pak, beliau sudah berhasil kami beri semangat.
Insyaallah akan kami jaga ibu untuk bapak, akan kami bahagiakan beliau.
Supaya bapak disana juga bahagia melihatnya.
Doakan ya pak semoga anakmu yang laki-laki sendiri ini bisa menyusul kakak-kakaknya menikah dan bahagia.
Saat ini anakmu ini sedang berjuang mendapatkan cintanya pak ditanah sunda, semoga memang jodohnya.
Mohon doa restunya ya pak
:terimakasih
Akhir dari surat ini, semoga bapak disana bahagia, anakmu ini hanya bisa mengirimkan doa dari sini.
semoga bapak diberikan tempat yang layak dan juga semoga bapak bahagia melihat kami dari surga.
aamiin
Regards,
Your son
Diubah oleh idegan 23-04-2021 00:56




tien212700 dan anasabila memberi reputasi
2
4.1K
60


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan