- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
LGBT dan Hak Asasi Manusia


TS
jhonpark77
LGBT dan Hak Asasi Manusia
Quote:
Akhir-akhir ini fenomena LGBT santer terdengar di telinga kita. Khususnya perjuangan para pendukung LGBT dalam mendapatkan kepastian hukum di Indonesia. Mereka yang menginginkan kebebasan dan pengakuan akan eksistensi juga kesetaraan di kalangan masyarakat atas nama hak asasi manusia. Pro dan kontra bermunculan sebagai reaksi atas persoalan yang satu ini.
Bagi sebagian kalangan yang mendukung perjuangan LGBT tentu sudah jelas. Baik mereka sebagai ‘pelaku’ atau mereka yang hanya sebatas menginginkan tegaknya hak asasi manusia yang paling dasar. Hak untuk menentukan tujuan hidup.
Sedangkan bagi sebagian kalangan lainnya yang menentang keberadaan LGBT ini, adalah mereka yang beranggapan bahwa LGBT merupakan penyakit, wabah, atau momok yang dapat merusak tatanan manusia dan tidak sesuai dengan pancasila serta norma yang ada pada masyarakat. Selain itu, kekhawatiran akan timbulnya penyakit menular seksual yang dapat ditimbulkan dari aktifitas seksual LGBT sendiri.
Beragam mediasi dilakukan oleh beberapa media lokal untuk mencari penyelesaian akan persoalan ini. Seperti sebuah acara debat panas yang saya tonton beberapa waktu lalu disalah satu stasiun televisi. Menghadirkan beberapa tokoh baik dari mereka yang mendukung perjuangan LGBT maupun mereka yang menentang keberadaan LGBT sendiri. Termasuk didalamnya hadir presenter kondang salah satu stasiun televisi yang berdiri dalam barisan pendukung perjuangan kaum LGBT.
Dalam acara debat yang saya saksikan beberapa waktu lalu itu, saya ingin menyoroti pernyataan yang disampaikan oleh salah satu tokoh yang berdiri dibarisan pendukung perjuangan kaum LGBT. Perjuangan akan hak asasi manusia dan langkah-langkah yang diungkapkan dalam mengimplementasikan legalitas hukum akan persoalan yang satu ini.
Dalam lingkungan saya sendiri saya memiliki beberapa teman penganut LGBT. Meskipun saya menolak dengan keras tentang keberadaan LGBT, bukan berarti saya harus menjauhi kaum LGBT itu sendiri. Karena menurut saya, hanya hukum dan kesadaran berpikir yang dapat mengembalikan ‘penyimpangan’ yang mereka lakukan untuk kembali ke kodrat yang benar. Mereka yang memperjuangkan LGBT mengatakan bahwa kehadiran mereka adalah untuk memperjuangkan hak LGBT. Dimana mereka harus mendapatkan hak yang sama seperti manusia pada umumnya. Hak paling dasar. Hak untuk diakui keberadaannya, hak untuk mengekpresikan diri, hak untuk menentukan pilihan hidup.
Menurut pendapat saya pernyataan ini sangat keliru. Karena mereka tidak sedang memperjuangkan hak asasi manusia paling dasar yang dibutuhkan. Akan tetapi, mereka sedang memperjuangkan hak asasi manusia yang diinginkan kaum LGBT. Keinginan mereka akan hasrat, nafsu, dan fantasi seksual yang menyimpang.
Lalu mengapa demikian? Jika kita kaji lebih dalam dan kita pikirkan baik dari sudut pandang rasionalitas, maupun sudut pandang agama. Keberadaan kita sebagai individu adalah hasil dari perkimpoian antara laki-laki dan perempuan. Peleburan antara sperma dan sel telur. Bukan dari laki-laki dengan laki-laki maupun perempuan dengan perempuan.
Karena sampai kapanpun juga hubungan yang demikian tidak akan memunculkan individu baru dalam dunia ini. Lalu apakah itu yang disebut dengan hak yang mereka perjuangkan? Padahal, mereka sendiri tidak mendapatkan hak untuk menjadi manusia ‘normal’. Jika mereka para pejuang LGBT ingin memperjuangkan hak mereka, maka hal pertama yang patut mereka perjuangkan adalah hak sebagai manusia normal secara harfiah, bukan memperjuangkan hak untuk mendapatkan ketidak-normalan yang menyalahi kodrat secara rasional.
Dalam hal ini saya tidak ingin menekankan sudut pandang agama. Karena agama manapun yang ada dengan jelas menolak keberadaan LGBT ini. Bahkan sudah banyak terdapat kisah terdahulu tentang kaum LGBT dalam kitab-kitab suci setiap agama. Namun saya ingin menitik beratkan dari sudut pandang rasionalitas.
Menariknya lagi ketika presenter tersebut mengatakan bahwa; dalam memperoleh keturunan LGBT bisa mengadopsi anak dari benih salah satu pasangan. Dalam hal ini secara tidak langsung, mereka yang berdiri dibarisan pendukung perjuangan LGBT tidak sadar bahwa apa yang disarankan atau diupayakan untuk mendapatkan keturunan membenarkan bahwa LGBT bukan merupakan sebuah kebenaran. Mengakui bahwa kebenarannya adalah laki-laki bersanding dengan perempuan lah yang dapat membentuk keturunan.
Berjuanglah untuk mendapatkan hak anda sebagai manusia normal pada umumnya. Bukan berjuang untuk mendapatkan apa yang bukan milik kalian. Hal tersebut sama halnya dengan mengklaim tanah milik orang lain yang bukan menjadi hak kalian, seharusnya adalah kalian berjuang mengklaim tanah yang merupakan hak kalian yang di tempati oleh orang lain.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk kembali menjadi manusia normal dan terlepas dari jerat LGBT. Jika saat ini manusia dapat pergi ke bulan dan mencari cara untuk dapat pergi ke mars. Bukan tidak mungkin LGBT yang tidak sesuai dengan kodrat manusia secara harfiah tidak dapat dihilangkan.
Budaya yang tertanam di Indonesia adalah budaya yang menjunjung tinggi kearifan lokal. Dimana demokrasi itu diperlukan, tapi tetap ada batasan-batasan yang tidak dapat dilewati karena membahayakan. Bukan hanya membahayakan untuk untuk diri sendiri. Akan tetapi, bahaya yang dapat mengancam individu lainnya.
Karena jika mereka berkaca pada Amerika atau budaya barat dimana mereka bisa mendapatkan hak yang mereka inginkan. Hak yang menurut saya salah dan tidak sesuai rasionalitas, maka menurut pendapat saya mereka dapat pindah ke dunia dimana hak mereka dapat terpenuhi.
Bukan memperjuangkan hak yang salah yang tidak sesuai dengan pancasila dan kearifan lokal. Dengan dasar keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, maka keadilan sebenarnya bukan melegalkan LGBT. Akan tetapi keadilan sebenarnya akan anda dapatkan jika anda mendapatkan hak untuk menjadi manusia yang normal, yang sesuai dengan rasionalitas pada umumnya. Maka dari itu menurut saya, peran serta pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat sangat diperlukan untuk memberikan hak yang sesuai demi keadilan menjadi manusia normal secara harfiah.
NGANGKRING.COM
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 3 suara
Lempar bata atau kasih cendol nih gan?
Bata
67%
Cendol
33%
0
1.8K
Kutip
14
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan