Jakarta, Gatra.com - PT Pertamina (Persero) akan membangun proyek listrik terintegrasi di Bangladesh senilai US$ 2 milyar atau Rp 26,3 trilyun. Konstruksi proyek ini dimulai tahun 2019 dan diperkirakan selesai dalam waktu tiga tahun.

VP Communication Pertamina Adiatama Sardjito mengatakan pembangunan proyek listrik terintegrasi merupakan tindak lanjut kerjasama antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI dengan Ministry of Power, Energy and Mineral Resources of the People’s Bangladesh yang ditandatangani 15 September 2017.
"Di Bangladesh Pertamina akan membangun dan mengembangkan proyek terintegrasi yang terdiri dari Independent Power Producer (IPP) Combined Cycle Gas Turbine (CCGT) Power Plant berkapasitas 1400 MW," kata Adiatama dalam keterangan pers, Senin (29/1).
Adiatama menambahkan proyek ini akan terhubung dengan fasilitas penerima LNG berupa Floating Storage and Regasification Unit (FSRU), infrastruktur mooring dan off loading, serta jalur pipa gas baik subsea maupun onshore.
"Konstruksi ini akan dimulai tahun 2019," sambung Adiatama.
Proyek listrik terintegrasi ini tertuang di dalam MoU antara Pertamina - Bangladesh Power Development Board (BPDB) yang ditandatangani Minggu (28/1) kemarin di Dhaka, Bangladesh. 
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Ginanjar selaku VP Power New Renewable Energy Pertamina dan Chairman of BPDP Khaled Mahmood. Disaksikan Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Republik Bangladesh Sheikh Hasina di Dhaka.

Reporter : Abdul Rozak
Editor : Sandika Prihatnala

Sumber : http://www.gatra.com/ekonomi/industr...yun-bangladesh

---


- Pasokan Listrik dan BBM Idul Fitri 2017 di Sumatera Utara Aman