Hari ini ada dua temanku yang di rawat di ICU di sebuah Rumah Sakit. Keduanya terbaring koma, tidak sadarkan diri dan dibantu dengan alat bantu nafas, alat bantu hidup. Sedih sekali mendengar kabar yang begitu tiba-tiba sepertiini. Sedih rasanya melihat teman yang biasa kita ajak bareng, sekarang harus terbaring seperti ini. Teman-teman datang silih berganti untuk melihat keadannya, tapi kita tidak bisa apa selain berdoa dan memohon untuk diberikan yang terbaik.

Temanku yang pertama ialah kakak kelasku, orangnya sangat baik dan ramah. Di malam yang biasa, saat ingin bekerja dia tiba-tiba dia tertabrak mobil saat sedang menyebrang jalan. Tabrakan yang keras membuatnya tak sadar hingga langsung di bawa ke rumah sakit utama di daerahku. Semua teman tak menyangka mendengar kabar ini. Beberapa teman langsung berangkat ke RS untuk melihat langsung keadannya. Temanku itu langsung dirawat di ICU dengan bantuan alat bantu napas.

Temanku yang kedua ialah adik kelasku, orangnya baik juga dan sangat bersahabat dengan semua orang. Di malan yang biasa juga, keesokan harinya, pulang dari praktek ia tiba-tiba mengalami perdarahan di otaknya. Salah satu pembuluh darahnya pecah hingga membuatnya tak sadarkan diri. Dia langsung dibawa ke rumah sakit terdekat lalu dirujuk ke rumah sakit utama di daerahku. Teman-teman juga berdatangan tak menyangka. Dia langsung dirawat di ICU dengan alat bantu napas.

Ah kehidupan tidak ada yang tahu, tak ada yang menyangka. Teman atau orang terdekat yang biasa kita ajak bareng, padahal baru tadinya ketawa-ketawa, beberapa saat kemudian bisa saja mendapat musibah tak terkira. Termasuk nasib yang dialami oleh kedua temanku ini. Padahal, sedang menjalani hari-hari yang biasa bersama teman, bekerja dan hal lainnya. Namun tiba-tiba bisa mengalami kejadian tak terduga. Aku di sini hanya bisa bersedih, saling berdoa dan menguatkan untuk keadaan kedua temanku ini.

Di saat seperti ini aku mulai berpikir. Kehidupan ini bagaikan roda. Hal baik dan buruk bisa saja terjadi kapanpun. Sekarang kita bahagia, beberapa saat kemudian bisa sedih. Sekarang tak kekurangan apapun besok bisa menderita. Sekarnag bersama orang-orang tersayang tahun depan bisa sendiri. Kehidupan ini tak ada yang bisa menyangka. Kadang dia sangat menyenangkan kadang sangat kejam. Dan disanalah aku berpikir, ya beginilah kehidupan. Aku harus bisa menerima setiap kejadian yang ada, baik ataupun buruk itu. Karena begitulah hidup ini.

Melihat kedua temanku terbaring seperti ini. aku kembali merenung tentang apa yang baik dan buruk yang sudah ku lakukan ke mereka. Beberapa memori langsung terlintas di pikiranku. Di sini aku berpikir, kita tak tahu kapan waktu orang lain itu akan habis, kapan kita tak lagi bisa bersama orang itu. Jadi manfaatkanlah waktumu untuk orang-orang tersebut, terlebih untuk orang-orang yang kamu sayangi. Aku teringat orang tua, saudara, teman dekat, yang mungkin saja besok atau lusa bisa mengalami hal yang sama. Yang mungkin tak aku perlakukan dengan baik sebelumnya. Disanalah aku berpikir untuk lebih memaksimalkan waktuku untuk mereka, untuk lebih menyayangi mereka.

Sampai saat ini aku masih mendoakan yang terbaik untuk kedua temanku, untuk kedua hidup mereka. Namun apabila Tuhan berkata lain kita juga bisa apa. Begitulah aku berpikir tentang kehidupan dan kematian. Hidup dan mati tak ada yang tau. Hidup dan mati terasa sangat jauh atau mungkin sangat dekat. Mereka satu. Setiap kehidupan pasti ada kematian, karena memang begitulah adanya.

Karena kita tak tahu kapan waktu kita akan berakhir di dunia ini maka dari itulah seharusnya kita sadar, untuk lebih menghargai kehidupan itu sendiri. Baik kehidupan kita ataupun kehidupan lain. Aku bertekad untuk menjalankan hidup sepenuh hatiku, menjalani hidup yang bermakna bagi orang lain, hingga mungkin waktuku nanti habis.

Mohon doa untuk keselamatan kedua temanku.