Sejak awal tak pernah sedikitpun aku berpikir untuk jatuh cinta lagi. Namun mengenalnya membuatku mengerti apa arti mencintai sesuatu yang bahkan tak sempurna, memahami indahnya perbedaan, juga mendalami apa itu patah hati.

Semua karenanya, sosok yang tak dapat digambarkan hanya dengan kata indah. Bersamanya aku mengerti mengapa janji tak selamanya harus dipenuhi, mengapa setia menjadi begitu mustahil dan mengapa jatuh cinta tak dapat dikendalikan.

Semakin mengenalnya aku semakin mengerti apa itu empati, ketika aku melihatnya tertunduk dan aku selalu ingin menjadi sandarannya. Ketika ia mengacak rambutnya dan aku selalu ingin memeluknya. Ketika ia terdiam dan aku selalu ingin menghiburnya.

Semakin dalam aku mengerti bahwa kita tertawa tak hanya ketika ada sesuatu hal yang lucu, melainkan karena kita sadar bahwa ada orang lain yang menyayangi kita. Aku semakin mengerti bahwa tatapan dapat mengatakan banyak hal. Dan aku mengerti bahwa kehadiran dapat menggantikan kata cinta.

Namun bersamanya, aku pun memahami apa itu harapan kosong. Hanya berharap meski tau bahwa itu mustahil. Bersamanya juga aku berani bermimpi setinggi mungkin tanpa takut dicela. Bersamanya aku dapat menjadi diriku tanpa takut dikritik. Bersamanya aku mengenal betapa semangatnya aku meski badai menerpa. Bersamanya aku mengenal arti berkhianat dan bersamanya aku tau bahwa hanya dengan ada dirinya, aku merasa bahagia.