Beberapa waktu yang lalu, saya menemukan sebuah tulisan di Komp***sana, yang isinya sang penulis “mencak-mencak” karena tulisannya dicopas oleh seorang Kaskuser. Yang membuat dia tambah meradang, karena tulisan itu ternyata menjadi Hot Thread (HT) di Kaskus. Katanya, dia sudah melayangkan Nota Protes kepada Kaskuser tersebut dan kepada Mimin Kaskus, serta meminta agar tulisan tersebut dihapus. Tapi tampaknya tulisan tersebut sekarang sudah dihapus.

Tak berselang lama, ternyata saya menemukan Thread saya di Kaskus juga dicopas oleh seorang Blogger ke Blognya. Awalnya sih saya juga mau “mencak-mencak” seperti penulis itu.
Namun setelah menyeropot kopi, otak saya menjadi dingin, sehingga bisa berpikir jernih dan positif menanggapi perihal copas tersebut.

Yah, kita tentu bisa memahami mengapa seseorang marah jika tulisannya dicopas. Membuat sebuah tulisan bukanlah hal yang mudah, meski dia adalah penulis profesional. Perlu waktu, tenaga, biaya dan pikiran untuk menciptakan sebuah karya tulis. Dan bagi saya, rasanya lebih baik kehilangan uang senilai biaya untuk menulis karya tersebut, ketimbang tulisan tersebut harus dicopas orang (tanpa izin).

Tapi setelah saya pikir-pikir, saya tak perlu marah, bahkan seharusnya saya berterima kasih kepada sang “Copaster” tersebut, karena ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh jika tulisan kita dicopas orang. Dan, ini dia keuntungannya!


1. Promosi Gratis



Bayangkan, berapa biaya yang harus dikeluarkan, jika kita memasang iklan (promosi) di FB, IG, Adwords, di Kaskus ini, atau di flatform ads lainnya? Tapi dengan tulisan kita dicopas orang, berarti dia turut mempromosikan tulisan kita secara gratis, ya gratis. Buktinya, tuh dia tak pernah menuntut bayaran ke kita. Bahkan dia sangat ikhlas melakukannya, sehingga dia berusaha agar kita tak pernah mengetahui amalnya itu.

Lalu, di mana letak promosi yang dilakukannya? Letaknya pada akhir tulisan, di mana dia menuliskan sumber atau referensinya berupa link aktif yang langsung menuju ke tulisan kita.

Jika ada orang yang membaca tulisan dia, biasanya orang juga akan mengklik link referensi tersebut. Jika banyak yang mengcopas tulisan kita dengan cara itu, berarti banyak orang yang turut mempromosikan tulisan kita secara gratis. So jangan marah, dan berterimakasih lah kepadanya, meski dia mengcopas tulisan kita dari A sampai Z.


2. Menambah Jumlah View



Untuk mengcopas sebuah tulisan, otomatis seseorang harus membuka halaman yang memposting tulisan tersebut. Dengan membuka halaman kita, berarti “Copaster” telah menambah jumlah view bagi tulisan kita. Belum lagi jumlah view yang kita peroleh dari orang yang mengklik link yang disertakan dalam tulisan di site-nya itu.

Update: Dari Google saya dapat info bahwa meski Copaster tidak menyertakan link sumber, namun Google tetap memberikan Backlink (link tersembunyi) dari tulisan hasil copas tersebut ke sumber asli.


3. Membantu Penulis Pemula



Copaster umumnya adalah penulis pemula, newbie, new entry. Mungkin dia belum pandai menulis, belum punya tulisan untuk mengisi blog pribadinya, atau coba-coba membuat Thread. Saya sendiri waktu pertama bikin Thread Creator melakukan copas (tapi dari blog saya sendiri).

Dengan mencopas, dia mulai belajar menulis dari tulisan yang dicopasnya. So, jangan marah padanya. Tulisan Anda menjadi modul pembelajaran baginya.

Karena itu, maafkanlah mereka, jangan dicerca atau dituntut mereka. Mereka adalah makhluk yang belum mengerti apa-apa.

Yah, setidaknya itulah tiga keuntungan jika tulisan kita dicopas orang. Dengan catatan, sang Copaster menyertakan Link Aktif ke tulisan kita, sebagai sumber tulisan.
*******