JAKARTA – Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik mengatakan Badan Anggaran (Banggar) tidak membahas secara detil anggaran yang diajukan pihak eksekutif. Menurut Taufik, jika anggaran dilakukan mendetail, pembahasan membutuhkan waktu yang lama.

Diketahui dalam APBD DKI tahun 2018, Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) menganggarkan Rp2,4 miliar untuk renovasi rumah dinas gubernur dan wakil gubernur. Dari anggaran tersebut, Dinas Citata menganggarakan Rp750,2 juta untuk muat elevator (lift) di rumah dinas gubernur yang hanya berlantai dua.

“Di Banggar itu kan dibahas besaran saja. enggak sampai detail. Saya sampaikan di DPRD kan bahasnya nggak detail, apa bikin apa, renovasi, kalau bahasnya sampai detail itu bisa tiga bulan,” katanya saat dihubungi, Kamis (25/1/2018)

Menurut Taufik, angaran renovasi rumah dinas, termasuk lift sudah dianggarakan sebelum Anies menjabat. Politisi Partai Gerindra itu menyebut anggaran disusun pada masa Djarot Saiful Hidayat. Taufik juga mendukung langkah Anies untuk mencoret anggaran tetsebut. “APBD itu dimasukkan sebelum Pak Anies dilantik, bulan Juni itu,” tandasnya.

Sebelumnya Anies telah membatalkan rencana renovasi rumah dinas, termasuk pengadaan lift. Anies mengaku tidak mengetahui anak buahnya menganggarkan lift untuk rumah dinas sebesar Rp750,2 juta

http://poskotanews.com/2018/01/25/so...arot-menjabat/

dulu masalah yg harus dibesarkan, tapi karena pelakunya bukan anies tapi rezim old, mendadak tampak wajar kembali.