Riauaktual.com - Kronologi tewasnya Fernando Wowor atas insiden penembakan di parkiran kawasan tempat hiburan malam Lipss Club, Bogor, Jawa Barat, versi warga sekitar berbeda dengan yang diungkap pihak kepolisian. Menurut polisi, anggota Brimob tersebut dikeroyok lebih dulu sebelum akhirnya meletuskan tembakan, sementara petugas parkir di lokasi kejadian menyatakan pengeroyokan itu terjadi usai korban tertembak.

Kasus tertembaknya Fernando Wowor dengan senjata api milik anggota Brimob, disebabkan masalah sepele. Kedua pihak tak mau mengalah untuk parkir saat berada di lokasi pakir tempat hiburan malam itu.

Peristiwa itu berawal saat Briptu Ridho yang mengendarai motor gede atau moge hendak keluar dari tempat parkir seusai menghabiskan waktu di tempat hiburan malam yang berada di Jalan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Bogor, Jawa Barat , Sabtu dini hari, 20 Januari 2018.

Namun tiba-tiba, datang mobil sebuah mobil Pajero dengan nomor polisi B 98 FS yang ingin masuk ke lokasi parkir yang berada tepat di depan diskotek Lipss.

"Kejadiannya saya lagi parkir, mobil mau masuk sedangkan motor mau keluar. Dari motor bilang, mobil saja mundur. Dari mobil malah nyuruh motor yang mundur. Enggak ada yang mau ngalah," kata Fajar, petugas parkir Lipss saat ditemui Kriminologi, Minggu, 21 Januari 2018.

Lantaran kedua pihak tak mau mengalah, seseorang dari mobil Pajero berpelat nomor B 89 FS itu turun dan meminta secara baik-baik kepada Briptu Ridho.

"Terus yang di mobil turun, bilang ke pengendara motor, mas saya mau parkir, tolong mundur dulu, tapi yang di motor keukeuh enggak mau mundur," ujar Fajar menirukan salah seorang yang keluar dari mobil Pajero tersebut.

Sesaat kemudian, tiba-tiba terjadi perdebatan di antara keduanya. Cekcok mulut itu membuat Briptu Ridho mengeluarkan senjata api miliknya dan mengancam.

"Terus yang di motor keluarin senjata. Terus yang dari mobil pada turun semua empat orang. Terus terjadi perebutan senjata," kata Fajar.

Tak berapa lama terdengar bunyi suara tembakan dan Fajar melihat satu orang pemuda tumbang bersimbah darah. Melihat ada korban tertembak, keadaan semakin memanas. Rekan korban yang berhasil merebut senjata api tersebut langsung mengeroyok Briptu Ridho.

Saat itu, Fajar mengaku langsung fokus menolong korban dan segera menggotong ke mobil untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Vania Bogor.

"Terus masuk ke IGD, enggak lama dikasih oksigen sama dokter, enggak lama dokter menyatakan korban susah meninggal," ujar Fajar.

Sebelumnya kronologi peristiwa itu versi pihak kepolisian menyatakan, perkelahian antara seorang anggota Brimob dengan sekelompok orang terjadi di Lipss Club Bogor.

Kepala Bidang Hukum Polda Jawa Barat, Kombes Ikhsantyo Pramono mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi, perkelahian itu dipicu cekcok mulut yang kemudian diikuti oleh pengeroyokan yang dilakukan beberapa rekan korban.

Merasa terdesak, Briptu Ridho kemudian mencabut senjata apinya dan sempat terjadi rebutan senjata sebelum akhirnya ia melepaskan tembakan hingga mengenai korban yang langsung tewas di tempat.

Ikhsatyo menuturkan, kejadian pengeroyokan dan penembakan itu disaksikan oleh calon istri Briptu Ridho yang berada di lokasi.

"Untuk penyebabnya apa masih kita selidiki karena anggota ini sedang bersama calon istrinya. Kami masih lakukan penyelidikan mengumpulkan saksi-saksi dan informasi akan terus diperbaiki," ujarnya.

Ikhsatyo mengatakan, senjata api yang digunakan oleh Briptu Ridho merupakan perlengkapan anggota kepolisian dan dilengkapi surat-surat kepemilikan senjata api sehingga yang bersangkutan boleh membawa senjata api meski tidak dalam tugas.

sumur:
http://riauaktual.com/amp/detail/37460/ada-yang-beda-dari-kronologi-penembakan-anggota-brimob-versi-warga-dan-polisi.html

ane lebih percaya kesaksian kang parkir daripada teman korban ato pihak wereng

dilihat dari kronologinya dua2nya salah