Banyak orangtua muda di bahwa usia 35 tahun merasa optimistis bahwa mereka mampu menyekolahkan anaknya hingga kuliah. Tunggu dulu, hasil survei terbaru di Amerika Serikat (AS) berkata lain.

Bila ekonomi tidak bertumbuh mengikuti inflasi, akan ada banyak orang tua tak punya cukup dana cukup untuk pendidikan anaknya. Menurut laporan Reuters, hasil survei itu menyebutkan, pendapatan yang ditabung untuk pendidikan naik dari 48% di tahun lalu menjadi 57% tahun ini.

Sebanyak 55% orang tua cukup yakin mereka bisa menyekolahkan anaknya sampai kuliah. Angka keyakinan orangtua muda ini bahkan mencapai 65%. Sebagai informasi, tiap tahun inflasi atas kenaikan barang-barang mencapai 5%.

Sementara inflasi pendidikan, khususnya lima tahun ke depan, masih belum dapat diprediksi. Sebanyak 61% orangtua mengaku, mereka menyimpan di rekening bank. Sementara, 38% lainnya menempatkan dana itu di rekening bank yang selalu bisa dicek.

Dana tersebut rawan tercampur dana darurat. Meski yakin bisa membawa anaknya ke pendidikan tinggi, ternyata hanya 37% responden atau 529 responden memiliki rencana pendidikan.

Hasil survei ini tentu mengkawatrkan. Menurut penasehat keuangan Karen McIntrye, bila anakmu saat ini sudah berada di SMA, lumrah bila menyimpan dana di bank. Namun, tidak demikian bila anak masih kecil.

"Nilai Rp10 ribu saat ini berbeda dengan lima tahun mendatang. Ada banyak pilihan untuk menyimpan dana dengan risiko kecil dan hasil bagus selain tabungan," sebutnya.

McIntrye menyarankan, bagi kamu yang masih memiliki spektrum waktu panjang, jangan simpan dana pendidikan di tabungan rencana pendidikan saja. Sebab, imbal hasilnya tidak akan sebanding dengan kenaikan inflasi.

Memang tak ada yang salah dengan menyimpan dana di tabungan pendidikan anak. Namun, McIntrye bilang, ada beberapa alternatif yang bisa memberi imbal hasil lebih tinggi untuk tujuan keuangan panjang.

Salah satunya adalah investasi Obligasi Republik Indonesia (ORI), reksa dana, properti atau saham.


Sumber : http://smart-money.co/finansial/meny...bank-untungkah