KERJAAdalah satu kata yang menjadi momok untuk kebanyakan Mahasiswa tingkat akhir, lulusan SMA, SMP, SD atau yang tidak berkesempatannya mengenyam pendidikan formal, seperti yang ditetapkan pemerintah saat ini wajib belajar 12 tahun. Pendidikan dan ilmu yang mumpuni merupakan suatu aset yang harus kita miliki dalam hidup dengan harapan kita mendapatkan tiket untuk pekerjaan yang layak dan sesuai dengan kemampuan.
Lalu apa hubungan dengan kerja harus kantoran ya Gan Sis ?? Mari kita sedikit membahas untuk isu yang tidak asing lagi
Spoiler for Pengangguran Membumi:
Setiap tahun, sekolah & universitas di negara yang kita cintai ini baik swasta ataupun ptn selalu melahirkan sarjana sarjana muda yang membara penuh semangat untuk menyongsong masa depan yang cerah, eeaaakk . Disamping itu jumlah lapangan kerja yang tersedia terkadang gak sesuai dengan ekspektasi kita.
Banyak artikel yang menulis gan sis bisa tanya si mbah, menurut sumber Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa pengangguran di Indonesia pada Agustus 2017 saja mencapai 7,04 Juta jiwa dengan penduduk Indonesia di 2017 lebih kurang 262 Juta jiwa.Ya mungkin secara matematis angka pengangguran ini masih terbilang kecil ya gan kalau di bandingin dengan jumlah penduduk kita, tapi kita bisa lihat sendiri di sekeliling kita apakah angka angka yang terilis ini sudah mencerminkan bahwa pekerjaan mudah untuk didapat atau sebaliknya ?? cukup kita jawab dan lihat sendiri.
Lantas kenapa si di negara kita yang besar ini dengan pulau pulau yang terbentang yang notabane memiliki potensi sumberdaya alam yang mumpuni hampir disemua sector yang di butuhkan untuk kehidupan, masih ada pengangguran. Jawaban tersakti adalah pemerintah gak bener ni ngurus negara, gak bisa menciptakan lapangan kerja. hehehhe, ini sudah menjadi suara merdu yang selalu terdengungkan dimanapun dan kapanpun.
Lalu pernahkah kita berfikir, kita ini udah mempersiapkan bekal untuk masa depan kah ?? ilmu yang ada apakah sudah cukup untuk kita mencari kerja ?? atau mungkin kita hanya menunggu warisan dari hasil kerja keras orang tua ?? bisa jadi hal hal kecil seperti ini sering terlewat dalam konteks menentukan sikap kita, alhasil kita terbentuk menjadi generasi yang manja untuk berfikir dan berusaha.
Spoiler for Malu Untuk Bekerja:
Pernahkah kita berfikir sebenernya lapangan pekerjaan yang susah atau kita yang menyusahkan diri untuk bekerja ?
Terkadang indeks kita agar bisa disebut sukses mungkin, mungkin ini ya Gan Sis sekalian, bekerja dengan balutan jas keren, sepatu kilat, dasi menjuntai, perusahaan kecil hingga besar adalah hal yang harus dicapai dikarenakan kita udah susah payah sekolah 9 tahun plus kuliah 5 tahun (gak termasuk yang masih betah dikampus loh ya)adalah sebuah kebanggaan yang berujung sebuah kesombongan.Untuk tipe yang bener bener belajar dan memiliki ilmu yang mumpuni sesuai pula dengan kebutuhan perusahaan bukan barang sulit ketika ijazah sudah ditangan kita bisa langsung keterima kerja. Trus gimana yang kemampuan yang pas pasan, yang sering TA, duduk di belakang sambil molor, setelah tamat mencoba kirim lamaran sana sini sampai gak terhitung berapa banyak lamaran yang dibuat lagi dan lagi gak kunjung dapat panggilan. Apakah kita tidak termasuk sombong dengan diri dan kemampuan sendiri memaksakan harus bekerja di kantoran supaya bisa ngebunuh ego dan rasa malu karena temen udah kerja duluan. Lebih sadis lagi, jawaban ngeles paling mujarab ya balik balik sebuah kata "Belom Rezeki".
Kita gak menyadari pemikiran kita ini adalah bentuk dari kesombongan diri yang gak mau explore kemampuan kita, dikarenakan bekerja dengan seragam dan duduk disebuah kantor adalah hal yang keren.Ini yang ngebuat jumlah penganguran terus bertambah, karena kita terlalu malu untuk berbuat suatu hal, padahal sejatinya kita mahasiswa dituntut untuk menciptakan lapangan kerja.
Spoiler for Mengabaikan Disiplin Ilmu:
Hal yang sering terabaikan oleh kita, dari proses belajar mengajar adalah mengabaikan satu disiplin ilmu. Indonesia termasuk salah satu negara dengan jam dan jumlah mata pelajaran terbanyak di banding negara negara maju lainnya. Namun hanya sebagian kecil anak didik yang mampu menyerap pelajaran karena dari jaman ane sekolah sampai sekarang juara 1,2 & 3 hanya 3 orang gak pernah lebih, ini membuktikan kalau yang pinter ya cuma 3 orang aja setiap kelasnya, hahahahha
Belum lagi ekskul dengan mapel ini itu, pulang hingga larut yang dikejar hanya nilai terbaik dengan harapan menjadi jalan untuk sebuah kelulusan. Pola seperti ini terus berlanjut hingga dewasa ini, dan akhirnya kita mengabaikan minat dan bakat yang sudah dimiliki setiap individu. Karena pada dasarnya kita diciptakan memiliki kemampuan dan bakat yan berbeda untuk saling mengisi. Bayangin Gan, berapa banyak dari kita yang terkubur minat dan bakatnya, hanya dikarenakan sebuah syarat yang tertuang diselembar kertas.
Berawal dari semua ini kita lupa akan potensi diri yang terlewatkan, padahal kalau kita tekuni gak menutup kemungkinan akan menghasilkan pundi pundi yang kita harapkan.Gak sedikit sukses berawal dari minat dan bakat, untuk itu akan sangat indah kalau sekolah kita membentuk karakter anak didik hingga tahap experd sesuai disiplin ilmu, minat dan bakat yang mereka miliki, agar nantinya kita bisa menjadi generasi yang siap bekerja dan memperkerjakan dari segala bidang.
Spoiler for Miliki Keyakinan:
Yakin, sebuah kata yang gak akan pernah jauh dari proses kehidupan ini. Apapun pekerjaannya, apapun idenya, apapun mimpinya yakin harus selulu kita sematkan dalam fikiran. Kenapa kita harus memiliki sebuah keyakinan yang kuat akan potensi diri, karena disaat kita kehilangan keyakinan disaat itu pula waktu dan kesempatan kita akan tergerus. Mulailah untuk fokus mempersiapkan ilmu yang bermanfaat, karena sukses bukan cuma sekedar materi yang kita kejar dari tempat kita bekerja, melainkan seberapa banyak kita mendatangkan manfaat untuk orang orang sekitar maupun masyarakat luas. Hilangkan ego bahwa pekerjaan yang keren hanya di kantor, dengan gaji yang sudah pasti, menjalankan rutinitas yang pasti pula.
Kerja bisa dimana aja, asal kita tau memanfaatkan potensi diri. Manfaatkan dunia freelance yang sesuai dengan kemampuan kita, gak menutup kemungkinan hasil yang kita dapat akan kalah dari pekerja kantor. Beranikan diri untuk terus menggali potensi yang ada, abaikan ilkan loker dari perusahaan perusahaan yang ngebuat kita ngerasa di PHPin karena lapangan kerja gak akan sulit apabila kita memiliki ilmu yang kita tekuni untuk diamalkan. Menyerah pada keadaan dan membiarkan diri menjadi penganguran diteruskan dengan latah yang terus menerus menyalahkan pemerintah, keadaan, apalagi rezki, adalah sebuah implementasi dari kesombongan kita sendiri.
Quote:
Sekian tulisan ane yang gak jelas arahnya kemana, berkenan atau tidaknya tulisan ane di fikiran GanSis sekalian ane mohon maaf. Semoga memiliki manfaat buat kita khususnya ane sindiri.
Jangan lupa berbuat baik untuk ratenya, tinggalin komentar dan alirkanlah sedikit cendol untuk ane yang dahaga ini
Spoiler for Sumur:
- Si mbah google.com dan beberapa media kredibel dari hasil si mbh
- kemdikbud.go.id
- bps.go.id