Mencari pasangan tentu tak semudah mencari sarapan di pagi hari. Butuh yang namanya kecocokan dan tidak bisa main "sikat embat" begitu saja. Sebab pasangan kita akan menjadi faktor penting bagi kehidupan kita di masa depan. Mungkin anak muda kekinian tak akan pusing-pusing mencari pasangan. Dengan majunya teknologi ditambah nilai sosial seorang tuna asmara (jomblo) yang sangat rendah di lingkup pergaulan menjadikan "mencari pasangan (pacaran)" sebagai lifestyle yang sungkan untuk ditinggalkan.
Kini kebanyakan orang lebih suka untuk mencari pasangan secara pribadi, dengan berbagai cara semisal PDKT, rayuan gombal, sampai cukup hanya bermodalkan motor keren. Itu sebabnya generasi millenial tidak bisa lagi merasakan sensasi mencari pasangan seperti zaman dulu yang kerap memanfaatkan biro jodoh. Biro jodoh adalah orang/kelompok yang menjadi agen penghubung antara dua insan yang sama-sama sedang mencari pasangan. Banyak sebutan lain untuk biro jodoh ini mulai dari Broker Asmara sampai Mak Comblang.
Sejatinya aktifitas perantara rasa cinta ini tidaklah benar-benar hilang ditelan bumi tapi lebih tepatnya sedang dan terus berevolusi. Mari kita simak perkembangan biro jodoh dari masa ke masa.
Quote:
Dongeng Siti Nurbaya

Pasti kita semua sedari kecil pernah "dicekoki" dongeng romantis tragis dari percintaan Siti Nurbaya dan Syamsul Bahri yang "ditikung" oleh Datuk Maringgih ini. Apakah cerita rakyat ini benar adanya sesuai realitas atau tidak, tetapi yang terpenting adalah dongeng ini menyiratkan bahwa zaman dahulu kecenderungan mencari pasangan lebih sering dilakukan melalui biro jodoh, dan biro jodoh terdekat tentu saja orang tua. Kisah perjodohan oleh orang tua bukanlah tren eksklusif pada rakyat negeri ini saja, sayup-sayup kita pasti pernah mendengar baik dari kisah legenda maupun lewat karya sineas bahwa di negeri luar sana kerap terjadi kisah perjodohan. Tak jarang ada kisah yang menceritakan dua putra-putri keluarga bangsawan eropa yang sudah dijodohkan sejak kecil demi menjaga nama baik keluarga.
Poin pentingnya perjodohan orang tua terhadap anaknya bukanlah sesuatu yang menembus batas hak asasi manusia selama tak ada unsur paksaan dan ancaman.
Quote:
Merajai Gelombang Radio

Biro jodoh sempat menjadi tema rebutan berbagai channel-channel radio di era 80-90an. Di kala itu radio yang memang masih menjadi gadget yang hits di kalangan anak muda, menjadi ajang persaingan acara radio yang bertema biro jodoh. Para pendengar setia pun banyak yang tergoda untuk mengirimkan biodata mereka ke radio favoritnya sambil berharap ada lawan jenis yang tertarik. Kegiatan menyampaikan pesan asmara atau sekedar nitip salam lewat radio menjadi hal yang trendy di masa itu. Masuk abad millenium, perlahan-lahan acara biro jodoh mulai merambah televisi namun kala itu biro jodoh masih dalam bentuk iklan yang ujung-ujungnya lewat radio juga dan jam tayangnya pun terbatas hanya dalam kurun larut malam sampai dini hari.
Quote:
Terlahir Kembali Dalam Bentuk Reality Show

Seiring waktu tren radio yang mulai tersingkirkan dengan munculnya "kotak ajaib" bernama Televisi, acara-acara yang dulu menjadi trademark radio pun ramai-ramai bermigrasi ke paltform video ini. Mulai dari acara berita, musik dan tentu saja sang anak emas, biro jodoh. Satu reality show biro jodoh yang tersohor adalah "Take Me Out" Terlepas dari benar-benar realitas atau hanya akting belaka namun acara ini sukses menjamur di berbagai negara termasuk Indonesia. Reality Show yang menampilkan 30 wanita lajang yang memperebutkan 7 pria lajang ini awalnya tayang di Channel TV berlogo ikan terbang namun saat artikel ini ditulis acara tersebut pindah ke channel TV milik Keluarga Bakrie.
Quote:
Ok Google, "Adakah Jodoh Saya di Internet ?"

Kemudahan mencari semua informasi di internet mendorong beberapa pihak untuk memudahkan juga perihal mencari pasangan. Ada banyak website Dating Service (bahasa keren biro jodoh) yang traffic pengunjungnya sangat tinggi walaupun istilah biro jodoh mulai terdengar asing di generasi ini. Website-website mak comblang Indonesia yang terkenal antara lain indonesiacupid.com, berpasangan.com, ilikeyou.com dan ayonikah.com. Bahkan ada aktor tampan Indonesia, Christian Sugiono yang membangun sebuah website biro jodoh dengan nama setipe.com.
Quote:
Mencari Jodoh Dengan Jari

Era sekarang yang makin mengandalkan smartphone membawa secara perlahan aktifitas mencari jodoh dalam gawai pintar ini. Dari seabrek aplikasi Android dan iOS ada segelintir yang memang memfokuskan untuk membantu para jomblo mencari jodoh. Salah satu aplikasi biro jodoh yang jadi Worldwide Top Download adalah Tinder. Aplikasi ini sangat terkenal dan telah didownload oleh berjuta-juta pengguna android dan iOS diseluruh dunia. Banyak yang ketagihan mencari pasangan lewat aplikasi ini karena fitur nya lebih menarik dari aplikasi lain sejenisnya. Dengan banyaknya aplikasi biro jodoh orang-orang kini hanya perlu menggerakkan jari-jarinya untuk mendapatkan pasangan sehidup semati
Itulah sekelumit timeline evolusi biro jodoh dari masa ke masa mulai dari lewat orang tua sampai menembus batas-batas teknologi modern. Entah akan bagaimana lagi cara orang menemukan pasangannya di masa yang akan datang.