Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

takoyaki01Avatar border
TS
takoyaki01
[#SFTHChallenge] Kirana, Sang Cahaya


[#SFTHChallenge] Kirana, Sang Cahaya


Quote:


[#SFTHChallenge] Kirana, Sang Cahaya


[#SFTHChallenge] Kirana, Sang Cahaya



Hujan yang terus mengguyur sejak satu jam lalu tampaknya tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Terjebak di sekolah mungkin akan membuat sebagian besar orang menjadi kesal, tapi tidak denganku saat ini. Karena aku sangat bersyukur terjebak di sini kali ini.

Kirana Maheswari, dialah yang menjadi alasanku untuk tetap senang berada di posisi saat ini. Gadis cantik dari kelas sebelah, yang memiliki rambut panjang, kulit putih dan berwajah telur, tak ketinggalan juga lesung pipi yang akan menambah kecantikannya. Nama yang disandangnya memang sangat sesuai dengan kecantikannya. Dan dengan segala kesempurnaannya itu, lelaki mana yang bisa menolak pesonanya. Termasuk aku, ya aku telah mengaguminya sejak kami bertemu pertama kali saat pendaftaran masuk sekolah ini.

Setelah setahun lebih kami berada di sekolah yang sama, tak ada keinginanku untuk sekedar berkenalan bahkan menyapanya. Pengecut? Ya kalian boleh bilang bahwa aku pengecut. Namun memang aku tidak pernah berniat untuk merebut perhatian gadis cantik tersebut, seperti yang di lakukan para lelaki di sekolah ini. Sejak awal dimulainya tahun ajaran para siswa lelaki disini seolah berlomba-lomba merebut perhatian Kirana. Namun tak satupun sampai saat ini yang berhasil memenangkan hatinya.

Melihatnya dari kejauhan seperti ini saja sudah membuatku sangat puas. Bertemu dengan dirinya di kantin sekolah, melihatnya sibuk tertawa dan bercerita dengan teman-temannya pun sudah membuatku sangat bahagia. Terlebih saat aku melihat matanya yang berbinar saat membaca buku ataupun komik kesukaannya yang selalu dia bawa. Hal itu menjadi kepuasan tersendiri dalam hatiku.

Gadis itu kulihat beberapa kali melihat jam tangannya dan mendengus kesal. Mungkin dia sudah lelah dan bosan terjebak disini. Entahlah, aku tak tau apa yang ada di pikirannya saat ini. Selang beberapa menit kemudian hujan sudah mulai mereda. Dan kulihat dia pum langsung berlari kecil untuk meninggalkan tempat ini tanpa menoleh kepadaku sedikitpun.

🐙🐙🐙🐙🐙

Quote:


Sms tersebut mengagetkan dan memaksaku untuk bangun dari tidur lelapku. Dan kulihat jam yang tertera di hp sudah menunjukkan pukul 05.00. Segera saja tanpa berlama-lama ku tunaikan segala kewajibanku. Setelah selesai mandi dan sarapan singkat aku langsung menuju sekolah, karena tidak ingin mendapatkan hukuman dari para kakak kelas yang terkadang kejamnya melebihi ibu tiri. emoticon-Takut (S)

Hari ini kami para calon pengurus OSIS, akan menuju ke salah satu daerah perkemahan, untuk menjalani LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan). Perkemahan yang akan kami tuju kali ini, berada di salah satu kaki gunung. Setelah melakukan segala persiapan dan absen anggota kami pun bersiap untuk segera menaiki minibus yang akan mengantarkan ke tempat tujuan.

"Raga, tolong bawain tas gw dong. Berat banget nih."Rajuknya di belakangku.

Tanpa menoleh pun aku sudah bisa menebak siapa pemilik suara merdu ini. Ya dia adalah gadis pujaan hatiku, Kirana Maheswari. Tanpa banyak bicara aku pun membantunya, dan dia hanya tersenyum kecil melihatku yang sedikit kewalahan membawakan tasnya yang memang sangat berat. Entah apa yang di bawa oleh gadis ini, karena tasnya terlihat lebih besar dan penuh daripada tas teman-teman perempuanku yang lain.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 3 jam, kami tiba di tempat tujuan. Setelah mendirikan tenda kami bersiap untuk segera lakukan kegiatan selanjutnya. Yaitu kami harus berjalan berkelompok menyusuri dari pos 1 sampai pos ketujuh (pos terakhir) dan menyelesaikan tugas yang akan di berikan di setiap pos.

Aku berada di kelompok ketiga, dan ternyata aku berada satu kelompok dengan Kirana. Suatu kebetulan yang sangat kusyukuri kali ini. Selama perjalanan, aku hanya bisa tersenyum mendengarkan keluhan teman-teman wanita dikelompok ini, tak terkecuali Kirana. Ya memang lelah sangat terasa di tubuh ini. Tapi dengan kehadiran Kirana, seolah lelahku bisa terhapus begitu saja.

Akhirnya menjelang petang kelompokku berhasil menyelesaikan semua tugas yang di berikan. Dan kami pun beristirahat di depan tenda. Namun aku merasakan ada yang aneh di sekitarku saat ini. Aku tak melihat kehadiran Kirana. Gelap sebentar lagi akan menyelimuti bumi perkemahan ini, tapi sosok gadis itu tak kunjung terlihat.

"Nin, liat Kirana ga?"

"Eh iya, baru nyadar gw kalo dia ga keliatan."
Ujar Anin dengan nada kebingungan.

"Tadi dia bilang mau pipis sih. Tapi kok belom balik ya sampe sekarang? Padahal udah daritadi lho." Celetuk Dara.

Mendengar ucapan Dara, hatiku langsung berdegup kencang. Dimanakah gerangan Kirana berada karena sudah setengah jam lewat dia belum kembali ke tenda. Aku, Dara dan Anin memutuskan untuk berpencar mencari Kirana. Cemas merasuki hati. Sudah 15 menit berlalu dan aku sudah berjalan cukup jauh meninggalkan tempat kami berkumpul tadi, tapi sosok Kirana masih belum kutemukan.

"Kiranaaaaaa.....!!! Kiranaaaaaa.....!!!"

Namanya terus kupanggil sepanjang jalan, namun tak ada sahutan sama sekali.
Gelap sudah turun menyelimuti tempat ini, dan aku hanya berbekal senter kecil.
Lelah yang semakin menderaku, dan kram di kaki, membuatku harus menghentikan pencarian ini untuk sesaat. Kuputuskan untuk beristirahat di bawah pohon besar yang posisinya terletak agak menjorok mendekati sungai kecil di bawahnya.

Di saat aku sedang memijat kaki, sayup sayup ku dengar suara rintihan seorang wanita. Ku coba untuk menajamkan indera pendengaran, dan aku yakin suara ini berasal dari balik pohon besar ini. Segera saja aku beranjak menuju suara rintihan tersebut, dan aku sangat terkejut melihat sosok yang daritadi ku cari sedang berada di bawah sana dan terkulai lemas.

"Raga.... Itu lo ya?" Suara itu begitu lemah namun terdengar sangat jelas di telingaku.

"Kirana, kamu kenapa??!!" Kepanikan ini tak mampu lagi kusembunyikan.

"Gw tadi kepleset Ga, dan kaki gw keseleo jadi ga bisa naik." Terdengar isakan di sela sela ucapannya yang membuatku sedih.

Tanpa banyak bicara, aku berusaha membantunya naik dan segera membawanya kembali ke tenda. Kasihan, pasti gadis itu tadi sangat ketakutan. Bagaimana tidak, berada di tempat asing seperti ini, dengan kondisi kaki yang sangat susah di gerakkan dan gelap yang menyelimutinya. Tuhan... terima kasih Kau masih menjaga dan menyelamatkan Kirana. Berkali-kali rasa syukur ku ucapkan kepada Sang Pemilik.

Sejak kejadian hari itu, sikap dingin dan angkuh yang biasa Kirana tunjukkan kepadaku mulai berubah. Dia semakin terlihat cantik dan mempesona dengan segala kelembutannya kepadaku. Hal itu semakin membuat hari-hariku semakin berwarna.


Quote:


Mungkin kalian berpikir bahwa aku akan menyatakan perasaan suka yang sudah kurasakan kepada Kirana sejak beberapa tahun lalu. Tapi hal itu masih tidak terpikirkan olehku. Aku sudah cukup senang menjadi pemujanya, tanpa ada keinginan sedikitpun untuk menyatakan perasaan ini dan menjadikannya sebagai kekasihku. Meskipun beberapa kali pernah ku dengar dari Anin, bahwa Kirana pun menyimpan rasa suka terhadapku.

Namun bagiku, Kirana terlalu indah untuk di miliki. Dan aku merasa belum pantas untuk memilikinya. Biarlah aku tetap berada di sini dan terus melihat senyumannya dari kejauhan.

🐙🐙🐙🐙🐙

Gedung ini tampak begitu ramai dengan kehadiran para tamu undangan. Berbagai karangan bunga yang bertuliskan ucapan selamat pun memenuhi halaman gedung yang telah di sewa selama 6 jam ini. Dekorasi di dalam pun sangat tertata apik dan cantik.

Para tamu undangan terlihat sangat menikmati berbagai makanan yang telah disajikan. Dan semua terlihat tersenyum bahagia melihat ke pelaminan. Kecantikan sang Ratu sehari ini memang tidak pernah luntur sedikitpun. Sesuai namanya Kirana Maheswari, yang berarti bidadari yang bersinar, ia memang terlihat sangat bersinar di antara semua wanita yang berada di dalam gedung ini.

Senyum bahagia pun terlukis dari wajah cantiknya, dan di tambah dengan pakaian dan dandanan yang terlihat sangat pas di wajahnya, semakin menambah keanggunannya.

"Jadi itu yang namanya Kirana? Cantik sekali sesuai namanya."Ujar wanita yang berada di sampingku. Kulihat dia pun tersenyum dan begitu mengagumi kecantikan Kirana.

"Yuk kita kesana, karena kita ga bisa lama-lama disini. Aku udah ga sabar mau lihat si dedek." Ajakku kepada wanita terindah dalam hidupku ini sambil mengelus perutnya yang sudah membesar. Dan ajakanku pun di balas dengan cubitan manja darinya.

Setelah tiba di panggung pelaminan, aku pun menyalami kedua pengantin yang sedang berbahagia hari ini.

"Terima kasih ya penyelamatku, kamu sudah mau hadir hari ini." Bisiknya saat kuberikan selamat atas pernikahannya.

Senyuman bahagia dan tulus itu benar-benar membuatku lega. Karena saat ini, ia sudah berada di dalam pelukan lelaki yang tepat. Arya Bhamakerti, sungguh lelaki yang sempurna untuk mendampingi dan membahagiakan Kirana. Doa tulusku untuk kalian, semoga kalian selalu berbahagia sampai akhir hayat nanti.


Quote:


[#SFTHChallenge] Kirana, Sang Cahaya



Ide Cerita : Pemikiran TS
Gambar : Comot Dari Google
Video : Youtube



[#SFTHChallenge] Kirana, Sang Cahaya
Diubah oleh takoyaki01 25-01-2018 03:58
anasabila
nona212
nona212 dan anasabila memberi reputasi
2
1.5K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan