Kaskus

Entertainment

RuisuAvatar border
TS
Ruisu
Sejarah Bakpao 包子 (bāozi)
Gan pasti nih banyak yang biasa makan Bakpao atau sejenisnya, baik itu yang halal atau pun yang mengandung hewan pesek yang satu itu.

Bakpao seperti yang kita ketahui itu berasal dari Negeri Tiongkok sana,berabad-abad yang lalu sudah di konsumsi oleh warga Tionghoa dan Tionghoa Perantauan di seluruh dunia.
Meskipun banyak nih yang tidak tahu asal usul dari Bakpao tapi sangat suka makan bakpao. Ada pepatah nih Tidak Kenal Maka Tidak Sayang, biar sayang juga sama "Bakpao", mesti tahu dulu ceritanya, Cekidot gan...

Bakpao atau dalam bahasa Tionghoanya 包子 (bāozi) dabat di artikan sebagai sesuatu yang dibungkus, karena pada dasarnya bakpao itu dibungkus kan.
Nah kok namanya di Indonesia bisa jadi Bakpao, itu kembali ke Tionghoa perantauan yang banyak di Indonesia. Nama Bakpao sendiri diambil dari dialek hokkian: bakpao, atau dalam bahasa Tionghoa (Hanzi: 肉包, hanyu pinyin: roubao), yang artinya itu Bungkusan Daging.

Itukan masih beda dari baozi di atas, benar masih beda. Karena penamaan baozi ini adalah bersifat lebih luas. Di Tiongkok sendiri dikenal banyak banget yang dapat digolongkan sebagai baozi, mulai dari :
  1. 叉燒包 (chāshāo bāo) Bungkusan Daging Panggang;
  2. 肉包 (roubao) bungkusan daging
  3. 小籠包 (xiǎo lóng bāo) bungkusan kecil (dumpling)
  4. 菜包 (càibāo) bungkusan sayur-sayuran
  5. 湯包 (tāng bāo) bungkusan kuah (ini nih yang menarik, karena isi bakpaonya adalah kuah, jadi cara makannya pake sedotan)
  6. 豆沙包 (dòushā bāo) bungkusan pasta kacang
  7. 蓮蓉包 (liánróng bāo) bungkusan pasta biji teratai
  8. 奶黄包 (nǎi huáng bāo) bungkusan olahan susu)
  9. 刈包 (yì bāo) bungkusan jagung
  10. 饅頭 (mántou) mantao atau yang tanpa isi


Banyakkan jenisnya nih...

Jadi buat yang seneng makan bakpao, kalau sempat jalan-jalan ke Tiongkok bisa coba tuh berbagai jenis baozi di atas, tapi harus diperhatikan yang halal dan yang tidak.

sekarang waktunya kita beralih ke legenda sang penemu baozi, The Legendary 诸葛亮 Zhūgéliàng. Kalau yang pernah nonton Film The Radcliffe atau main Game Dynasty Warriors pasti sudah familiar dengan Beliau.

Zhuge Liang (181 – 234) adalah salah satu ahli strategis terbaik China, juga sebagai perdana menteri, insinyur, ilmuwan, dan penemu legendaris bakpao.

Cerita ini berawal pada zaman tiga negara (Three Kingdoms) ketika terjadi pemberontakan besar-besaran di daerah selatan Tiongkok, perdana menteri Tiongkok saat itu, Zhuge Liang meminta izin kepada kaisarnya, Liu Chan (sudah anak dari Liu Bei) untuk menumpas pemberontakan di selatan itu, terkenal dengan sebutan ‘The Southern Campaign’ – Suku selatan itu disebut juga ‘Nanman’ atau ‘orang barbar dari selatan’. Raja di daerah selatan yang memberontak itu bernama Meng Huo.

Tak lama setelah sampai di daerah selatan itu, Zhuge liang mengalahkan Meng Huo 7 kali dan membebaskan 7 kali juga, dimana pada saat pembebasan ketujuhnya Meng Huo akhirnya menyerah dan berjanji tidak akan memberontak lagi kepada Shu.

Zhuge Liang tahu jika Meng Huo ditangkap dan dibunuh, akan ada pengganti Meng Huo lainnya dan memberontak ke Shu, karena itu dia pikir lebih baik membuat pemimpin daerah selatan yang berpengaruh ini berpihak kepadanya dan Meng Huo bisa memimpin daerah selatan untuk setia kepada Shu.

Kemenangan ini tidak membuat Zhuge Liang senang, ia hanya agak menyesali: “Jasaku sangat besar kepada negara, namun dosaku juga sangat besar kepada Langit(Tian/Tuhan); semoga Langit berkenan mengampuniku karena aku hanya menjalankan kewajiban menjaga keamanan negara.”

Ketika Zhuge Liang menemui Meng Huo, “ Tujuh kali tertangkap, tujuh kali juga dibebaskan! Kejadian seperti ini seharusnya tidak pernah dan tidak akan terjadi!! Meskipun aku tidak punya adat istiadat, aku masih punya upacara keagamaan yang masih menjunjung etika. Tidak, aku tidak sehina itu! ” Setelah kejadian ini, suku selatan tidak pernah memberontak lagi kepada Shu.

Ketika dalam perjalanan akan kembali ke Cheng Du (ibu kota Shu), Zhuge Liang harus melewati sungai besar. Di sungai itu Liang tertahan karena selalu saja ada gelombang besar dan badai ketika pasukan Shu akan menyeberang. Zhuge Liang kemudian meminta pendapat Meng Huo yang ikut mengantar Zhuge Liang dan Meng Huo berkata: “Sejak zaman nenek moyang kami, orang yang ingin melewati sungai itu harus melemparkan 50 kepala manusia untuk persembahan kepada roh sungai ”

Karena Zhuge Liang tidak mau membuat pertumpahan darah lagi, ia membuat kue yang menyerupai kepala manusia: bulat namun rata didasarnya, dan kue ini disebut baozi.

Ya ini sih menurut legendanya.
Sekian dulu ceritanya hari ini.









0
3K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan