Bumi ini semakin panas nyawa manusia seakan tak ada harganya, emosi yang membakar membuat banyak orang waras jadi kalap hingga tak waras.



Banyaknya berita pembunuhan menghiasi layar kaca, baru saja kita disodori dengan penembakan brimob dengan kader partai dengan senjata api, kini kita disuguhi lagi dengan penganiayaan pemilik toko dengan klewang. Bahkan tak hanya itu pemberitaan tentang bunuh diripun sama banyaknya.

Nampaknya memang harga nyawa ayam yang dagingnya di jual dan sekarang terasa meroket tinggi di masa ini, lebih mahal dibandingkan nyawa manusia yang mudah saja kita hilangkan mendahului takdir sang pencipta.

Kenapa sih banyak orang sekarang gelap akal, gelap mata, gelap kebaikan ?? Semuanya itu karena tingkat stress yang tinggi di dunia ini.



Stress yang membuat manusia menjadi banyak yang emosi, khususnya emosi marah memang ada banyak hal yang bisa memicu munculnya marah. Mulai dari merasa tertekan, terhina, terhambat, dibatasi, dicegah, frustrasi, diperlakukan berbeda, sampai adanya penyimpangan norma.

Ada banyak faktor memang yang membuat orang bisa mengalami gangguan kejiwaan dan menjadi pendek akal. Salah satunya adalah banyak pikiran yang diakibatkan karena tingkat stres berlebih.



Baik itu pikiran tentang ekonomi, rumah tangga, pekerjaan, bahkan jodoh yang tak kunjung datang. Memang pada umumnya manusia memiliki sifat holistic, yang artinya kita itu sebetulnya makhluk fisik, psikologis, dan sekaligus makhluk rohani dimana aspek-aspek tersebut berkolaborasi dan saling mempengaruhi. Manusia memang unik banyak bagian dalam tubuh namun terintegrasi menjadi satu.

Bicara tindakan pembunuhan dan bunuh diri memang tak lepas dari peran social dan bermasyarakat, dalam kehidupan manusia adalah makhluk social, dimana secara berkelompok mereka akan terlibat interaksi social, nah didalam interaksi social inilah sering kali terjadi benturan antara sesama manusia, yang disebabkan oleh pola perilaku dan pola pikir masing-masing manusia karena kepribadian mereka masing-masing.



Kemudian manusia itu sendiri selain mahluk social juga sebagai makhuk rohani, hal ini karena manusia adalah ciptaan Tuhan dan berasal dari Tuhan, oleh karena itu masing-masing manusia pasti memiliki agama atau kepercayaan, atau setidaknya walau tak beragama mereka sadar ada kekuatan yang mengatur sang alam semesta ini.

Bahkan ada teori yang menyebutkan bahwa agama adalah panutan hidup, tetapi dalam kehidupan seringkali terjadi bentrok antara agama yang kita anut dengan realita kehidupan. Hingga membuat dilema bagi para penganutnya itu sendiri.

Contohnya saja, ketika Tuhan memberikan cobaan kesengsaraan atau kemiskinan, ketika tuhan tidak mendengarkan doa hambanya sedangkan ia sendiri mengalami kesusahan, disini terjadi konflik antara agama sebagai jalan hidup / panutan hidup dengan realita kehidupan.

Hingga akhirnya menjadi beban pikiran dan stress, itu karena manusia menjadi menjauh dari Tuhannya, stress tinggi bisa membuat seseorang membunuh, menyakiti, dan membuat kerusakan terhadap orang lain. Bahkan bisa juga salah satu faktor bunuh diri dan menjadi sakit jiwa.

Semoga artikel singkat ini dapat bermanfaat, perbaikilah diri tidak semua yang kita inginkan harus tercapai, karena hukum alam memang harus terjadi, "Man jadda wa jadda" mungkin artinya “Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil, ”where there is a will there is a way" dimana ada kemauan disitu ada jalan, jadi hilangkan rasa stress hingga kita bertindak bodoh kedepannya.

Bagaimana menurut kalian kawan, sebelum coment monggo sruuppuutt dolo gan...



Referensi