- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Berjumpa dengan Mantan Pacar Pasangan


TS
resty.afika
Berjumpa dengan Mantan Pacar Pasangan
Jadi kemarin ceritanya abis ikut acara family gathering dari tempat kerja suami.
Bahagia bangetlah yaa, karena bisa di bilang ini acara nginep bareng sama suami.
Lokasinya dekat kok, cuma di daerah Cisarua, Bogor.
Nah yang bikin exited adalah untuk pertama kalinya liburan bareng suami. Biasanya aku liburan kemana, ehh suami ada tugas kerja kemana. Nah nggak nyambung kan?
Makanya aku ambil cuti agak banyak biar punya quality time bareng suami. Karena aku sadar banget kalau aku belum bisa membentuk ikatan emosi yang kuat dalam hubungan rumah tangga. Begitu pun suamiku.
Akhirnya kita menyusun agenda bareng. Awalnya kita berkhayal bahwa liburan ini akan sangat biasa aja. Karena dari rundown acara kebanyakan adalah acara bebas di hotel yang cukup jauh dari jangkauan. Di sana sebenarnya ada waterpark tapi entah kenapa aku malas sekali bermain air. Aku malah lebih suka duduk di balkon sambil menatap Gunung Salak.
Ya namanya juga acara kantor, pastinya dong kita akan satu mobil dengan teman-teman suami yang lain.
Alhamdulillah yaa ada satu orang yang emang aku udah kenal gitu. Nah dia bawa istri sama anaknya dan anaknya itu menggemaskan sekali. Jadi nggak terlalu merasa sendiri.
Maklum yaa aku mah tipe perempuan yang cuwawakan banget. Jadi kalau aku nggak ada teman ngobrol ya bisa bosan sekalii...
Untungnya teman-teman suamiku ini sama aja cuwawakan kayak aku.
Tiba-tiba di dalam mobil suamiku tuh bilang, "Yang, ada Muti". FYI, Muti itu mantan gebetan suamiku.
Aku rasanya kok nano-nano yaa.
Di satu sisi dari dulu aku penasaran orangnya kayak gimana sih? Inner beauty dia gimana. Terus orangnya ramah atau nggak.
Udah cuma sebatas itu.
Disini tuh aku yang menggebu-gebu pengen ngobrol sama si Muti ini.
Akhirnya aku bisa dong ngobrol sama si Muti ini. Ngobrolnya yaa untung dia bawa anaknya, dan anaknya ini masih kecil.
Jadi yaa aku punya alasan buat say halo sama emaknya.
*****
Sekilas tentang Muti yang aku tahu dari cerita suamiku tuh dia orangnya sederhana sekali.
Satu contoh cerita yang sering banget di ceritakan ulang itu,
"Jadi si Muti ini nggak mau makan di rumah makan yang terkenal. Dia lebih suka makan di pinggir jalan". Cerita suamiku saat itu.
Aku langsung merasa nggak berharga banget. Karena apa? Karena aku suka nggak suka sering banget makan di rumah makan yang namanya cukup hits. Bahkan terkadang aku mau mau aja makan di restoran yang harganya agak wow gitu.
Pokoknya aku ikut klien aku, dia ngajak ketemu di restoran yaa ayo, ngajak makan di warkop juga yaudah.
Tapi tetap yaa lebih nyaman di resto gitu.
*****
Pada suatu kesempatan akhirnya aku ngobrol gitu.
Jadi pas lagi mencari kamar hotel, aku ketemu sama Muti dan suami juga anaknya lagi jalan kemudian aku langsung menggoda anaknya. Responnya?
Si Muti sama suami juga anaknya langsung kabur gitu. Sedih deh...
Bukan aku namanya kalau nggak berjuang untuk suatu hal. Aku coba lagi. Kebetulan pas sore hari ada fun game gitu. Aku sih nggak ikutan tapi aku datang aja ke lokasi. Karena banyak bayi-bayi lucu yang lagi main disana. Termasuk ke dalamnya si Muti ini.
Muti lagi mengejar anaknya yang lagi lari-larian gitu. Nah anaknya berlari ke arahku jadi yaa kemudian terjadilah percakapan antara aku dan dia. Kemudian bodohnya, aku lupa membahas masa lalu sama si Muti ini haha
Udah yaa sejak itu aku tau gimana gimananya si Muti ini.
Kemudian semua berjalan dengan bahagia. Semua rencana kegiatan yang akan di lakukan berjalan dengan mulus.
Ketika waktu pulang, si Andri yang bertugas sebagai koordinator menelepon suamiku dan ternyata semuanya sudah berkumpul di mobil. hanya aku dan suamiku yang masih betah di kamar.
Kami pun bergegas menuju mobil.
Saat itu, kami di soraki hampir semua orang disana. Refleks aku pun bilang, "Ehh kok rame sih?". Kemudian hening kembali menyapa.
WOW nya lagi, aku dan suamiku duduk bersebelahan sama si Muti ini. Muti langsung kelihatan kikuk dan bergaya manja ke suaminya.
Aku biasa aja, karena yaa emang aku sukanya ndusel-ndusel ke suamiku. Jadi yaa emang udah biasa gitu jadi nggak kelihatan manja. Aku sih udah kuat kalau mau melakukan apapun.
Kuat malu maksudnya.
Jadi yaa mau ketawa ngakak juga bodo amat. Mau ngobrol ama siapa juga yaa ayo.
Dari semua yang di ceritakan suamiku tentang Muti, dalam beberapa hal aku setuju tapi dalam hal lain aku menolak.
Sampai di rumah suamiku langsung cerita lagi tentang Muti dan aku langsung baper nangis nggak berhenti-berhenti.
Aku merasa kok suamiku bisa begitu ke Muti tapi nggak mau begitu ke aku. Aku iri dong yaa. Aku kan istrinya.
Sebenarnya ada beberapa hal yang mau banget bahas soal Muti di sini, tapi kok yaa nggak pantas aja.
Jadi kalau mau ketemu mantan pacarnya pasangan kita harus menyediakan hati yang lapang. Pastikan nggak baperan kayak aku ini.
Kalau memang nggak kuat, ya sudah ditahan aja untuk tidak bertemu.
Bahagia bangetlah yaa, karena bisa di bilang ini acara nginep bareng sama suami.
Lokasinya dekat kok, cuma di daerah Cisarua, Bogor.
Nah yang bikin exited adalah untuk pertama kalinya liburan bareng suami. Biasanya aku liburan kemana, ehh suami ada tugas kerja kemana. Nah nggak nyambung kan?
Makanya aku ambil cuti agak banyak biar punya quality time bareng suami. Karena aku sadar banget kalau aku belum bisa membentuk ikatan emosi yang kuat dalam hubungan rumah tangga. Begitu pun suamiku.
Akhirnya kita menyusun agenda bareng. Awalnya kita berkhayal bahwa liburan ini akan sangat biasa aja. Karena dari rundown acara kebanyakan adalah acara bebas di hotel yang cukup jauh dari jangkauan. Di sana sebenarnya ada waterpark tapi entah kenapa aku malas sekali bermain air. Aku malah lebih suka duduk di balkon sambil menatap Gunung Salak.
Ya namanya juga acara kantor, pastinya dong kita akan satu mobil dengan teman-teman suami yang lain.
Alhamdulillah yaa ada satu orang yang emang aku udah kenal gitu. Nah dia bawa istri sama anaknya dan anaknya itu menggemaskan sekali. Jadi nggak terlalu merasa sendiri.
Maklum yaa aku mah tipe perempuan yang cuwawakan banget. Jadi kalau aku nggak ada teman ngobrol ya bisa bosan sekalii...
Untungnya teman-teman suamiku ini sama aja cuwawakan kayak aku.
Tiba-tiba di dalam mobil suamiku tuh bilang, "Yang, ada Muti". FYI, Muti itu mantan gebetan suamiku.
Aku rasanya kok nano-nano yaa.
Di satu sisi dari dulu aku penasaran orangnya kayak gimana sih? Inner beauty dia gimana. Terus orangnya ramah atau nggak.
Udah cuma sebatas itu.
Disini tuh aku yang menggebu-gebu pengen ngobrol sama si Muti ini.
Akhirnya aku bisa dong ngobrol sama si Muti ini. Ngobrolnya yaa untung dia bawa anaknya, dan anaknya ini masih kecil.
Jadi yaa aku punya alasan buat say halo sama emaknya.
*****
Sekilas tentang Muti yang aku tahu dari cerita suamiku tuh dia orangnya sederhana sekali.
Satu contoh cerita yang sering banget di ceritakan ulang itu,
"Jadi si Muti ini nggak mau makan di rumah makan yang terkenal. Dia lebih suka makan di pinggir jalan". Cerita suamiku saat itu.
Aku langsung merasa nggak berharga banget. Karena apa? Karena aku suka nggak suka sering banget makan di rumah makan yang namanya cukup hits. Bahkan terkadang aku mau mau aja makan di restoran yang harganya agak wow gitu.
Pokoknya aku ikut klien aku, dia ngajak ketemu di restoran yaa ayo, ngajak makan di warkop juga yaudah.
Tapi tetap yaa lebih nyaman di resto gitu.
*****
Pada suatu kesempatan akhirnya aku ngobrol gitu.
Jadi pas lagi mencari kamar hotel, aku ketemu sama Muti dan suami juga anaknya lagi jalan kemudian aku langsung menggoda anaknya. Responnya?
Si Muti sama suami juga anaknya langsung kabur gitu. Sedih deh...
Bukan aku namanya kalau nggak berjuang untuk suatu hal. Aku coba lagi. Kebetulan pas sore hari ada fun game gitu. Aku sih nggak ikutan tapi aku datang aja ke lokasi. Karena banyak bayi-bayi lucu yang lagi main disana. Termasuk ke dalamnya si Muti ini.
Muti lagi mengejar anaknya yang lagi lari-larian gitu. Nah anaknya berlari ke arahku jadi yaa kemudian terjadilah percakapan antara aku dan dia. Kemudian bodohnya, aku lupa membahas masa lalu sama si Muti ini haha
Udah yaa sejak itu aku tau gimana gimananya si Muti ini.
Kemudian semua berjalan dengan bahagia. Semua rencana kegiatan yang akan di lakukan berjalan dengan mulus.
Ketika waktu pulang, si Andri yang bertugas sebagai koordinator menelepon suamiku dan ternyata semuanya sudah berkumpul di mobil. hanya aku dan suamiku yang masih betah di kamar.
Kami pun bergegas menuju mobil.
Saat itu, kami di soraki hampir semua orang disana. Refleks aku pun bilang, "Ehh kok rame sih?". Kemudian hening kembali menyapa.
WOW nya lagi, aku dan suamiku duduk bersebelahan sama si Muti ini. Muti langsung kelihatan kikuk dan bergaya manja ke suaminya.
Aku biasa aja, karena yaa emang aku sukanya ndusel-ndusel ke suamiku. Jadi yaa emang udah biasa gitu jadi nggak kelihatan manja. Aku sih udah kuat kalau mau melakukan apapun.
Kuat malu maksudnya.
Jadi yaa mau ketawa ngakak juga bodo amat. Mau ngobrol ama siapa juga yaa ayo.
Dari semua yang di ceritakan suamiku tentang Muti, dalam beberapa hal aku setuju tapi dalam hal lain aku menolak.
Sampai di rumah suamiku langsung cerita lagi tentang Muti dan aku langsung baper nangis nggak berhenti-berhenti.
Aku merasa kok suamiku bisa begitu ke Muti tapi nggak mau begitu ke aku. Aku iri dong yaa. Aku kan istrinya.
Sebenarnya ada beberapa hal yang mau banget bahas soal Muti di sini, tapi kok yaa nggak pantas aja.
Jadi kalau mau ketemu mantan pacarnya pasangan kita harus menyediakan hati yang lapang. Pastikan nggak baperan kayak aku ini.
Kalau memang nggak kuat, ya sudah ditahan aja untuk tidak bertemu.
Diubah oleh resty.afika 22-01-2018 08:39


nona212 memberi reputasi
1
4.3K
41


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan