

TS
fafakons
"BIJAKKAH JIKA SISWA NAKAL (BERMASALAH) DIKELUARKAN DARI SEKOLAH??"

Quote:

"BIJAKKAH JIKA SISWA NAKAL (BERMASALAH) DIKELUARKAN DARI SEKOLAH??"

Quote:
Selamat Pagi, Siang, Sore, dan Malam para kaskuser..
Salam sejahtera untuk kita semua :terimakasih
Setelah sekian lama kagak pernah muncul, akhirnya kali ini saya "FAFAKONS"memutuskan untuk membuat trit yang berkaitan dengan dunia pendidikan (lagi)
Salam sejahtera untuk kita semua :terimakasih
Setelah sekian lama kagak pernah muncul, akhirnya kali ini saya "FAFAKONS"memutuskan untuk membuat trit yang berkaitan dengan dunia pendidikan (lagi)

Quote:
Quote:

bicara mengenai pendidikan, maka gak akan pernah bisa lepas dari yang namanya peserta didik. Dan ketika kita menyinggung masalah peserta didik maka kita akan dihadapkan pada realita bahwa peserta didik tingkat SMP/SMA jaman now, yang notabenya adalah remaja mengalami penurunan kualitas moral... Degradasi moral yang dialami remaja sudah merambat ke berbagai aspek kehidupan. mulai dari yang ringan seperti merokok, bicara kurang santun, bolos sekolah sampai pada kasus yang berat seperti minum minuman keras, penyalahgunaan obat2an terlarang, mengeroyok guru atau temannya, sampai melakukan tindakan asusila di luar nikah. Remaja2 ini dalam dunia pendidikan sering disebut sebagai "ANAK BERMASALAH "
anak bermasalah disini berbeda dengan anak YANG MELAKUKAN TINDAK KRIMINAL. Anak bermasalahadalah dia yang melakukan pelanggaran sekolah tetapi masih pada tingkatan yang ringan seperti merokok, bolos, dan pelanggaran yang masih bisa ditoleransi. sedangkan anak kriminal adalah dia yang sudah melewati batas toleransi seperti menghamili atau dihamili, membunuh. dan lain sebagainya
anak bermasalah disini berbeda dengan anak YANG MELAKUKAN TINDAK KRIMINAL. Anak bermasalahadalah dia yang melakukan pelanggaran sekolah tetapi masih pada tingkatan yang ringan seperti merokok, bolos, dan pelanggaran yang masih bisa ditoleransi. sedangkan anak kriminal adalah dia yang sudah melewati batas toleransi seperti menghamili atau dihamili, membunuh. dan lain sebagainya
Quote:
Quote:

sering sekali kita temui anak bermasalah ini di sekolah2. Mereka tanpa rasa segan dan bersalah melakukan penyimpangan2 ini dilingkungan sekolahan. Jika kita mau menilik lebih dalam, ternyata tidak semua hal yang dilakukan oleh siswa bermasalah ini dilatarbelakangi oleh keinginan pribadi. Banyak dari mereka mengatakan bahwa tindakan ini dilakukan sebagai pelampiasan kekesalan terhadap orang tua yang cuek terhadap mereka, kekecewaan mereka terhadap tekanan dari orang tua yang terlalu besar, kurangnya pendidikan agama yang dimiliki mereka, sampe pada alasan untuk mencari jati diri yg belum ditemukan.
Quote:
sebagai orang yg mengeyam pendidikan, harus kah kita menyalahkan pola asuh orang tua yang keliru?? Mengkambing hitamkan urusan klasik broken home? Atau mengejudge bahwa moral mereka memang sudah brobrok dan tidak bisa diperbaiki??
saya pribadi terkadang merasa sangat sedih jika tau ada anak yg dikembalikan ke orang tua (dikeluarkan) karena mereka nakal.. Bahkan dada saya rasanya sangat sesak sekali. Sistem angka kredit (poin) yg digunakan untuk mencatat amal buruk siswa benar2 menciderai hati nurani saya
HARUSKAH DI KELUARKAN??
"apa tidak ada solusi lain selain dikeluarkan? "
" TIDAK BISA KAH SEKOLAH MENINJAU ULANG APA YG MENYEBABKAN DIA MELAKUKAN PELANGGARAN? "
Saya mulai berfikir random, jika semua siswa yg bermasalah dirumahkan, semua siswa yg melakukan pelanggaran dikeluarkan maka bagaimana nasib mereka??
Apakah anak2 yg bermasalah tidak layak mendapatkan pendidikan??
Tidak pantas mendapatkan pengampunan??
Sekolah bisa saja mengejudge mereka adalah siswa yang tidak tidak pernah benar.. Siswa yg memperburuk citra sekolah.. Siswa yg menurunkan peringkat sekolah dan siswa yang blablabla tapi dimana letak pendidikan yang katanya bisa mencerdaskan kehidupan bangsa? Dimana posisi pendidikan yang katanya memanusiakan manusia
Lalu solusi Apa yang seharusnya dilakukan? Dan bagaimana memperlakukan siswa yang emang sudah terlanjur bermasalah?
Hal ini yang terkadang menggelitik hati saya.. Membuat pikiran saya bergerak untuk memikirkan bagaimana cara nya mengembalikan mereka (siswa yang bermasalah) ke kodrat mereka, menjadi pelajar yang memikirkan dan memperjuangkan masa depan mereka
"MIRIS"
saya pribadi terkadang merasa sangat sedih jika tau ada anak yg dikembalikan ke orang tua (dikeluarkan) karena mereka nakal.. Bahkan dada saya rasanya sangat sesak sekali. Sistem angka kredit (poin) yg digunakan untuk mencatat amal buruk siswa benar2 menciderai hati nurani saya
HARUSKAH DI KELUARKAN??
"apa tidak ada solusi lain selain dikeluarkan? "
" TIDAK BISA KAH SEKOLAH MENINJAU ULANG APA YG MENYEBABKAN DIA MELAKUKAN PELANGGARAN? "
Saya mulai berfikir random, jika semua siswa yg bermasalah dirumahkan, semua siswa yg melakukan pelanggaran dikeluarkan maka bagaimana nasib mereka??
Apakah anak2 yg bermasalah tidak layak mendapatkan pendidikan??
Tidak pantas mendapatkan pengampunan??
Sekolah bisa saja mengejudge mereka adalah siswa yang tidak tidak pernah benar.. Siswa yg memperburuk citra sekolah.. Siswa yg menurunkan peringkat sekolah dan siswa yang blablabla tapi dimana letak pendidikan yang katanya bisa mencerdaskan kehidupan bangsa? Dimana posisi pendidikan yang katanya memanusiakan manusia
Lalu solusi Apa yang seharusnya dilakukan? Dan bagaimana memperlakukan siswa yang emang sudah terlanjur bermasalah?
Hal ini yang terkadang menggelitik hati saya.. Membuat pikiran saya bergerak untuk memikirkan bagaimana cara nya mengembalikan mereka (siswa yang bermasalah) ke kodrat mereka, menjadi pelajar yang memikirkan dan memperjuangkan masa depan mereka
Quote:
tentunya pihak sekolah tidak bisa menerapkan penanganan siswa dengan pendekatan kedisiplinan yg menerapkan sistem kredit point.. Sekolah bukan lembaga yang memberikan obral sanksi kepada siswa, tapi sekolah adalah tempat dimana siswa belajar untuk sembuh dari penyakit yg dinamakan NAKAL
Oleh karena itu sekolah harus memiliki oknum yg mampu mengelola siswa yg bermasalah.. Yang pasti oknum itu berasal dari jajaran guru, orang tua, komite, dan pihak lain yg kira2 bisa dikaitkan
Melalui pendekatan ini, siswa tidak lagi diberi sanksi dari pihak sekolah tapi siswa diperhatikan lebih dengan cara meningkatkan kualitas hubungan interpersonal yang saling percaya antara siswa dan guru. Sehingga dari sini siswa bisa belajar untuk memahami diri nya sendiri, memahami lingkungan sekitar nya, dan mengarahkan dirinya untuk merencanakan kehidupannya dikemudian hari
Oleh karena itu sekolah harus memiliki oknum yg mampu mengelola siswa yg bermasalah.. Yang pasti oknum itu berasal dari jajaran guru, orang tua, komite, dan pihak lain yg kira2 bisa dikaitkan
Melalui pendekatan ini, siswa tidak lagi diberi sanksi dari pihak sekolah tapi siswa diperhatikan lebih dengan cara meningkatkan kualitas hubungan interpersonal yang saling percaya antara siswa dan guru. Sehingga dari sini siswa bisa belajar untuk memahami diri nya sendiri, memahami lingkungan sekitar nya, dan mengarahkan dirinya untuk merencanakan kehidupannya dikemudian hari
Quote:
t
Tetapi nanti jika pada akhirnya si siswa memang harus dikeluarkan, setidaknya siswa tersebut tidak merasa dihakimi, dan sekolah tentu saja memiliki rekomendasi sekolah lain bagi siswa tersebut
Quote:
semoga pendidikan di Indonesia bisa memanusiakan manusia.. Menjadikan peserta didik menjadi manusia yg memiliki pola pikir yang benar, dimana bisa memberikan batasan antara mana yang harus dan tidak harus dilakukan
Quote:
"Sekian dari TS, semoga apa yang disampaikan di trit ini bermanfaat bagi kaskuser semuanya"
Quote:
Quote:
SUMUR:
pengamatan TS
analisis TS
gambar dari google



Diubah oleh fafakons 19-01-2018 08:17




gigihrizqi dan kicquck memberi reputasi
3
41.1K
Kutip
374
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan