- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dituding PSK, Ibu-ibu Diseret Ormas LPI dari Pesta Ultah Anak


TS
kelazcorro
Dituding PSK, Ibu-ibu Diseret Ormas LPI dari Pesta Ultah Anak
Quote:
Sejumlah anak-anak di Desa Ponteh Pamekasan, Jawa Timur yang menjadi korban bentrok antara ormas Laskar Pembela Islam (LPI) dengan warga desa Jumat (19/1/2018) hingga kini masih mengalami trauma.
Anak-anak di Desa Ponteh itu mengalami trauma karena menyaksikan secara langsung aksi kekerasan antara LPI dengan warga, demikian diwartakan kantor berita Antara.
"Soalnya saat kejadian, ada kegiatan ulang tahun anak di rumah, dan tiba-tiba segerombolan orang berbaju serta putih datang dan menyeret perempuan yang datang ke rumah mengantar anak-anak mereka pada acara ulang tahun itu,"kata warga di desa itu, Agus Aini, Minggu (21/1/2018).
Laskar Pembela Islam (LPI) itu menduga kerumunan kaum perempuan di Dusun Langtolang, Desa Ponteh, Kecamatan Galis, Pamekasan itu adalah pekerja seks komersial (PSK).
"Padahal, ibu-ibu yang ada saat itu yang diundang pada hajatan ulang tahun," kata Agus menjelaskan.
Akibat aksi gerombolan berbaju putih itu, warga dan tetangga Agus Aini langsung membela ibu-ibu tersebut sehingga bentrok antara LPI dengan warga tidak terhindari.
"Anak-anak banyak ketakutan, menangis histeris, karena situasinya seperti sedang carok, apalagi pasukan LPI itu membawa pentungan," ujar Agus Aini yang juga sempat pingsan saat aksi bentrok antara LPI dengan warga Desa Ponteh, Kecamatan Galis, Pamekasan itu berlangsung pada Jumat (19/1/2018) kemarin.
Sebelumnya, Panglima LPI Madura Abd Aziz Muhammad Syahid mengatakan aksi penyisiran di Desa Ponteh, Kecamatan Galis, Pamekasan yang dilakukan itu, sebagai upaya untuk mengamalkan ajaran Islam, yakni "memerintahkan pada kebaikan dan memberantas berbagai bentuk kemungkaran"
Kedatangan LPI ke Dusun Langtolang, Desa Ponteh, Kecamatan Galis, Pamekasan itu, menurut dia, karena di desa itu, ada salah satu rumah warga yang menjadi tempat prostitusi ilegal.
"Ini jelas bertentangan dengan syariat Islam, serta visi misi Kabupaten Pamekasan yang telah menjalankan syariat Islam melalui program Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam)," ujar Aziz.
Ormas di Pamekasan Bentrok dengan Warga, Lima Luka-Luka
Quote:
Polres Pamekasan, Jawa Timur, mulai mengusut kasus bentrokan antara Laskar Pembela Islam (LPI) dan warga Desa Ponteh. Bentrokan itu terjadi saat ormas LPI melakukan penyisiran tempat prostitusi di desa itu pada Jumat (19/1).
"Kami telah mengantongi sejumlah barang bukti dalam kasus bentrok antara ormas LPI dengan warga,"ujar Kapolres Pamekasan, AKBP Teguh Wibowo, Sabtu (20/1).
Polisi juga telah mengidentifikasi koordinator kedua belah pihak, baik dari LPI maupun warga.
Sejumlah anggota LPI dilaporkan mengalami luka-luka akibat bentrok dengan warga Desa Ponteh, Kecamatan Galis, Pamekasan yang terjadi Jumat (19/1) siang sekitar pukul 13.30 WIB.
Sebanyak enam unit mobil LPI juga dirusak warga saat masuk tanpa izin ke rumah warga yang ditengarai sebagai tempat prostitusi di Kabupaten Pamekasan ini.
Warga melakukan perlawanan atas aksi yang dilakukan laskar berseragam dengan lambang LPI ini. Warga merasa mereka masuk ke tanpa izin dan melakukan penggeledahan, sedangkan yang bersangkutan bukan pihak berwenang.
Sementara itu, Panglima LPI Madura Abd Aziz Muhammad Syahid mengatakan, aksi penyisiran yang dilakukan karena pihaknya tidak ingin Kabupaten Pamekasan menjadi tempat maksiat.
Pamekasan, kata dia, merupakan kabupaten di Pulau Madura yang telah memiliki kebijakan politik dalam menerapkan syariat Islam melalui program gerakan pembangunan masyarakat Islami (gerbang salam).
"Maka hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam harus digusur dari Bumi Pamekasan ini," ujar Aziz.
Panglima Laskar yang juga pengasuh pondok pesantren di Pamekasan itu lebih lanjut menjelaskan, sebelum melakukan penyisiran, pihaknya telah meminta pemkab dan aparat penegak hukum melakukan penertiban berbagai jenis penyakit masyarakat yang ada di Pamekasan, akan tetapi tidak diindahkan.
Ia juga membenarkan mengenai adanya anggota laskar yang terluka dalam bentrok yang terjadi di rumah prostitusi di Desa Ponteh, Kecamatan Galis, Pamekasan yang terjadi Jumat (19/1) itu.
"Sekitar lima orang dirawat di rumah sakit. Ada sebagian yang dirawat di rumah masing-masing. Ada yang patah tulang, bocor kepala, gigi rontok, dan luka-luka," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, selain menyebabkan anggota laskarnya luka-luka, kasus bentrok antara LPI dengan warga itu juga menyebabkan dua mobil yang digunakan LPI saat melakukan penyisiran tempat prostitusi juga dirusak massa.
"Terkait perusakan ini, kami masih akan melakuan upaya hukum dengan melaporkan kasus ini ke Mapolres Pamekasan," ujarnya
"Kami telah mengantongi sejumlah barang bukti dalam kasus bentrok antara ormas LPI dengan warga,"ujar Kapolres Pamekasan, AKBP Teguh Wibowo, Sabtu (20/1).
Polisi juga telah mengidentifikasi koordinator kedua belah pihak, baik dari LPI maupun warga.
Sejumlah anggota LPI dilaporkan mengalami luka-luka akibat bentrok dengan warga Desa Ponteh, Kecamatan Galis, Pamekasan yang terjadi Jumat (19/1) siang sekitar pukul 13.30 WIB.
Sebanyak enam unit mobil LPI juga dirusak warga saat masuk tanpa izin ke rumah warga yang ditengarai sebagai tempat prostitusi di Kabupaten Pamekasan ini.
Warga melakukan perlawanan atas aksi yang dilakukan laskar berseragam dengan lambang LPI ini. Warga merasa mereka masuk ke tanpa izin dan melakukan penggeledahan, sedangkan yang bersangkutan bukan pihak berwenang.
Sementara itu, Panglima LPI Madura Abd Aziz Muhammad Syahid mengatakan, aksi penyisiran yang dilakukan karena pihaknya tidak ingin Kabupaten Pamekasan menjadi tempat maksiat.
Pamekasan, kata dia, merupakan kabupaten di Pulau Madura yang telah memiliki kebijakan politik dalam menerapkan syariat Islam melalui program gerakan pembangunan masyarakat Islami (gerbang salam).
"Maka hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam harus digusur dari Bumi Pamekasan ini," ujar Aziz.
Panglima Laskar yang juga pengasuh pondok pesantren di Pamekasan itu lebih lanjut menjelaskan, sebelum melakukan penyisiran, pihaknya telah meminta pemkab dan aparat penegak hukum melakukan penertiban berbagai jenis penyakit masyarakat yang ada di Pamekasan, akan tetapi tidak diindahkan.
Ia juga membenarkan mengenai adanya anggota laskar yang terluka dalam bentrok yang terjadi di rumah prostitusi di Desa Ponteh, Kecamatan Galis, Pamekasan yang terjadi Jumat (19/1) itu.
"Sekitar lima orang dirawat di rumah sakit. Ada sebagian yang dirawat di rumah masing-masing. Ada yang patah tulang, bocor kepala, gigi rontok, dan luka-luka," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, selain menyebabkan anggota laskarnya luka-luka, kasus bentrok antara LPI dengan warga itu juga menyebabkan dua mobil yang digunakan LPI saat melakukan penyisiran tempat prostitusi juga dirusak massa.
"Terkait perusakan ini, kami masih akan melakuan upaya hukum dengan melaporkan kasus ini ke Mapolres Pamekasan," ujarnya
ini yang disebut 'memerintahkan kebaikan' ya :nyantai
Omogan dan tindakan saja bertolak belakang
Omogan dan tindakan saja bertolak belakang

Diubah oleh kelazcorro 21-01-2018 15:35
0
23K
Kutip
258
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan