Dunia Kerja VS Dunia Kampus (Diskusi Penyebab Sulitnya Mencari Pekerjaan(
TS
oraik
Dunia Kerja VS Dunia Kampus (Diskusi Penyebab Sulitnya Mencari Pekerjaan(
Selamat pagi agan sista semua. Pagi ini ane mau ngajak diskusi dikit mengenai judul diatas. Ane mau meminta saran dan pendapat kepada suhu suhu disini mengenai penyebab dan solusi dari banyaknya lulusan perguruan tinggi yang menganggur dan bekerja melenceng dari latar belakang pendidikannya. Siapa tau saran dan pendapat dari suhu suhu disini didengar oleh pihak perguruan tinggi dan mahasiswa-mahasiswa di Indonesia yang akan melewati fase ini nantinya.
Spoiler for Latar Belakang:
Saat ini, di Indonesia sudah banyak sekali kampus yang terakreditasi dan setiap tahunnya menghasilkan lulusan lulusan bertitle sarjana maupun diploma. Bahkan saat ini terdapat 50 kampus terakreditasi A (Diakui kualitasnya). Terus semua lulusan lulusan tersebut bakalan mulai mencari kerja dan tidak sedikit yang menjalani masa pengangguran lebih dari satu tahun.
Kemudian setiap tahun bertambahlah pengangguran yang disebabkan banyak faktor antara lain tersedianya lapangan pekerjaan dan dari kemampuan lulusan tersebut.
Coba kita balik pada saat si lulusan perguruan tinggi tadi memilih untuk kuliah dan memilih jurusan yang di kehendakinya. Menurut ane, sebagian besar dari mereka pastinya akan memilih jurusan sesuai minat dan cita-citanya dan 90% dari Mahasiswa Baru akan membayangkan bekerja pada bidang yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
Disini ane mau mendiskusian tentang, hal apa sajakah yang mungkin salah ataupun kurang dari seorang lulusan perguruan tinggi/ perguruan tinggi di Indonesia saat ini yang membuat banyaknya pengangguran yang bertitle sarjana.
Spoiler for Batasan Masalah:
Diskusi ini ane batasi pada lulusan perguruan tinggi yang ingin bekerja sesuai latar belakang pendidikannya, karena ane yakin sebagian besar kampus dan sebagian besar calon mahasiswa memiliki niat awal untuk bekerja sesuai latar belakang pendidikannya.
Kalo menurut ane, faktor-faktor yang mempengaruhi adalah
Spoiler for 1. Kurikulum Pendidikan yang belum tepat sasaran dengan dunia kerja.:
Saat ini, sebagian besar perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang siap pakai walaupun tak jarang yang melakuan pelatihan terlebih dahulu. Sedangkan hal yang dipelajari di kampus menurut beberapa orang hanyalah secuil dari ilmu dasar yang dibutuhkan dunia kerja. Di kampus terutama pada program sarjana lebih banyak diajari teori teori dasar yang belum siap pakai tentunya. Padahal kurikulum program sarjana disusun dan di lewati secara normal oleh mahasiswa selama 4 tahun dan tidak berguna banyak pada dunia kerja.
Saran ane untuk mahasiswa saat ini, ketauilah skill yang dibutuhkan didunia kerja dan isilah waktu luang dengan mempelajari skill tersebut.
Dan untuk perguruan tinggi, alangkah baiknya untuk menyesuaikan kurikulum pendidikan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.
Spoiler for 2. Masa magang yang singkat:
Ini merupakan pengalaman pribadi ane dan mungkin di kampus lain berbeda. Saat ane kuliah dulu, salah satu yang harus diselesaikan adalah magang/KP dengan syarat menyelesaikan beberapa mata kuliah lainnya. Magang/KP baru bisa di laksanakan secepat sepatnya pada liburan semester 6 (idealnya menurut ane karna liburannya lumayan panjang) akan tetapi terkendala banyak hal seperti hanya mahasiswa rajin yang bisa menyelesaikan persyaratan tersebut sebelum semester 6 dan dikampus ane sendiri bakalan bentrok dengan KKN (Kuliah Kerja Nyata).Dan opsi lainnya dilaksanakan pada liburan semester 7 yang hanya satu bulan. Sebagian besar kampus (berdasarkan cerita teman-teman ane dari kampus lain) tidak semua dosen akan memaklumi jika kuliah akan berbentrokan dengan magang/KP (teman ane ada yang harus ngulang gara gara hal tersebut).
Menurut ane perusahaan yang menerima mahasiswa magang/KP lebih memahami pentingnya magang/KP tersebut dengan memberi waktu minimal. KP/Magang adalah waktunya mahasiswa mengenal seperti apa dunia kerja dan mengembangkan ilmunya di dunia kerja tersebut.
Saran ane untuk perguruan tinggi yang mungkin belum menyediakan waktu khusus untuk magang, alangkah baiknya mahasiswa diberikan waktu khusus untuk magang seperti halnya kkn yang mana magang akan lebih banyak manfaatnya bagi mahasiswa dibandingkan kkn.
Spoiler for 3. Lokasi berkumpulnya lapangan pekerjaan:
Bagi teman teman yang berdomisili di pulau Sumatra mungkin akan merasakan susahnnya mencari pekerjaan di Sumatera. Ane sendiri selama 7 bulan menganggur di sumatera hanya mendapat 10 panggilan tes dibandingkan ketika ane merantau untuk mencari pekerjaan ke ibukota, dalam satu bulan ane mendapat 30 panggilan tes yang membuat ane sibuk setiap hari untuk tes dan banyak juga yang tidak sempat ane hadiri. Jadi saran ane untuk lulusan baru dari luar ibukota MERANTAULAH.
Beberapa kampus terutama kampus ternama negeri ini memiliki pusat karir sendiri yang aktif menjalin kerjasama dengan perusahaan perusahaan dan mendatangkan perusahaan tersebut untuk merekrut lulusan mereka. Mungkin untuk perguruan tinggi yang belum memiliki pusat karir semacam itu alangkah baiknya didirikan dan dioptimalkan untuk membantu lulusan-lulusan perguruan tinggi mendapatkan pekerjaan.
Spoiler for Penutup:
Semua Rezeki datangnya dari Allah, kita manusia diminta untuk berikhtiar dan bertawakal. Ane sendiri lulusan perguruan tinggi plat merah di pulau sumatera dan berhasil menyelesaikan study sarjana dalam waktu 3 tahun 8 bulan dengan nilai yang cukup membanggakan serta pengalaman organisasi yang dirasa cukup. Ane baru mendapatkan pekerjaan dalam waktu 9 bulan.
Thread ini murni ane post untuk mendiskusikan hal ini agar tidak terdapat banyak lagi pengangguran bertitle sarjana di negri ini dan tidak sedikitpun merasa paling tau dan benar. Ane baru nubi dalam masalah ini dan ane minta saran pada agan sista suhu-suhu disini untuk Indonesia yang lebih baik.