Cerita awalnya nih dari grup WA BCL gan, jadi awalnya om gandoldmcdan abah Damage.Inc nyeplos “udah lama nih gak tidur di tenda” (seinget ane begitu kalo gak salah ) lalu tiba – tiba grup BCL pun bagai terserang badai topan dan langsung mengiyakan untuk berangkat ke Lampung Barat di akhir tahun 2017. Sampe terakhir pendataan yang ane inget itu ada 8 orang yang siap. Namun seketika itu juga grup BCL bagai terserang badai topan karena setengah dari bolangers yang membatalkan keikutsertannya karena suatu hal yang sangat penting. Dan akhirnya dengan setengah bolangers yang tersisa kami pun berangkat untuk memulai perjalanan kami ke Lampung Barat

Hariha pun tiba, tepat 12.30 semua pun bergegas untuk pergi ke meeting point (Museum Lampung) kecuali ane (ini karena rumah ane jauh dan searah dengan tujuan, jadi bakal bolak balik kalo ane harus ke meeting point ). Setelah semua sudah siap kami pun bergegas dengan 2 motor dan 4 orang diatas jok menuju lokasi.

Dan cobaan pun dimulai ketika kami mulai terpisah di Bandar Jaya, Lampung Tengah akibat kemacetan yang lumayan (banget) padat. Kemudian setelah ane tanya om gandoldmcdia bilang hajar aja kita jalan terus ntar juga kekejar juga abah Damage.Inc dan kk akiratrisansa. Dan akhirnya yang ditunggun pun tiba, akhirnya hujan deras menghiasi perjalanan kami saat sudah di perbatasan Lampung Tengah dan Lampung Utara. Dengan berbekal mantel ane dan om gandoldmc memacu motor yang masih baru (banget) ini dengan kecepatan tinggi dengan harapan mengejar abah Damage.Inc dan kk akiratrisansa dengan perkiraan mereka bakal berada di rest area Islamic Center Kotabumi

Tibalah saat kami berdua sampai di Islamic Center, dengan bermodalkan hp om gandoldmcmencoba menelpon abah Damage.Inc untuk menanyakan lokasi terkini. Dan ternyata jawabannya mereka masih berada di Lampung Tengah . Jadi kami putuskan untuk rehat di indoapril sambil menyantap gorengan disaat masih gerimis – gerimis manja.
Setelah abah Damage.Inc dan kk akiratrisansa sampai dan rehat sejenak kami pun memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan tepat pukul 16.30 menuju Lampung Barat agar tidak terlalu malam di perjalanan. Dan sekitar pukul 18.30 kami pun sampai di Rest Area (Katanya sih Rest Area ) Lampung Barat tepatnya di Sumber Jaya dan kami pun memutuskan untuk menikmati dulu cuaca adem di Rest Area sambil menyeruput kopi .

Sambil ngopi om ^^^ pun mencoba menghubungi seseorang yang bisa dibilang yang bantu – bantu mengurus (kalo salah maaf om) arung jeram Way Besai, sebut saja Mang Hana (laki ini gan). Kami meminta ijin untuk mendirikan tenda disekitar wilayah arung jeram, namun beliau bilang karena hanya 4 orang lebih baik menginap dirumahnya saja kebetulan rumahnya sedang kosong. Akhirnya kami pun memutuskan untuk menginap di rumah Mang Hana sambil menyantap Indonie goreng Rica Rica dan ngupi munih (ngopi lagi) .

Setelah jam menunjukan hampir 00.00 pun kami memutuskan untuk tidur dan istirahat karena besok akan jadi hari yang panjang. Sekian cerita di hari pertama ini

Lanjut lanjut dihari kedua dinginnya cuaca membangunakan kami semua sekitar jam 5 pagi, setelah semua melaksanakan ibadah sholat subuh kami mencoba melihat untuk pergi ke rest area lagi karena kami perkirakan kabut akan sangat tebal disana. Dan berikut sedikit foto – fotonya.

Setelah itu kami pulang lagi kerumah mang Hana dan sekitar jam 8 kami pun langsung sarapan di rumah Mang Hana sebelum berangkat ke lokasi arung jeram Way Besai. Langsung aja ini dia dokumentasi saat kami melakukan persiapan untuk mengarungi sungai Way Besai.

Oiya gan tak lupa kami pun melakukan senam kecil – kecilan sebagai ajang pemanasan sebelum berolahraga. Setelah semua persiapan selesai kami pun langsung turun ke sungai .
Ini dia nih dokumentasi nya.
Beberapa kali perahu kami terbalik karena keisengan sang skipper sebut aja mang Tompel, dan entah kenapa saat ane ngapung di sungai ane pasti sendirian didepan yg lain cepet bener ngapungnya #masihmenjadimisteri ... Sebenarnya masih banyak cerita lain namun biarkan mereka yang menceritakannya sendiri

Kira – kira tengah hari jam 12.00 kami pun ternyata dijemput mobil pick-up yang sediakan pengurus arung jeram Way Besai untuk penjemputan kembali ke lokasi hulu sungai. Setelah sampai di hulu kami pun makan bersama dengan metode bancakan bersama teman – teman arung jeram lainnya (masih terkenang rasa sambel dan sayurnya )

Setelah selesai makan siang tepat 13.00 kami semua langsung ke rumah mang Hana untuk mandi dan bersiap menuju lokasi selanjutnya. Disela beberes kami pun ngobrol – ngobrol dengan beliau bahwa tempat tujuan kami bertenda selanjutnya (Suoh) akan dipakai sebagai pusat kumpul seluruh masyarakat Lampung Barat untuk menyambut tahun baru atas instruksi Bapak Bupati. Akhirnya kami pun berdiskusi untuk memutuskan mendirikan tenda di Gerday saja agar terhindar dari keramaian di Suoh (prinsipnya nyari yang sepi dan nyari susah )

Pukul 14.00 kami pun memutuskan untuk meninggalkan rumah Mang Hana untuk melanjutkan perjalanan. Namun sebelum pergi ke Bukit tersebut kami pun memutuskan untuk singgah sejenak ke Air Terjun Mbah Gimo di kecamatan Air Hitam. Namun apalah daya di perjalanan kami pun terjebak hujan dan baru bisa melanjutkan perjalanan pukul 15.00.

Namun sayangnya lagi setelah kami bertanya pada warga sekitar kami membutuhkan waktu 2 jam lebih perjalanan untuk pulang – pergi ke lokasi arter (belum diitung maen air disononye nih) belum lagi kondisi jalan yang sangat curam + masih bertanah merah memaksa kami untuk mundur dan langsung pergi ke Bukit Gerday di Liwa. Oiya ini dia sedikit dokumentasi rute menuju Air Terjun Mbah Gimo

Sekitar pukul 18.00 pun kami sampai di bukit Gerday dan kembali cobaan menghampiri kami, mengingat ini adalah bulan Desember (Gede gedenya sumber (air hujan maksudnya)) akhirnya hujan pun turun lagi membasahi tenda kami.

Berhubungan hujan tidak kunjung berhenti kami pun langsung mengeluarkan kompor untuk memasak Indonie kuah ayam bawang + ngupi lagi pastinya (mantap yay). Karena hujan tak kunjung reda sekitar pukul 22.30 kami pun menarik sleeping bag kami untuk bergegas tidur. Dan sekian lah cerita kami di hari kedua

Lanjut lagi kehari ketiga dimana kami berencana akan pergi ke Suoh pagi – pagi sekali. Namun kembali kawan diawal tahun ini Januari yang artinya Ujan Sehari Hari tetap menemani perjalanan kami hingga pukul 09.00. Dan artinya impian kami untuk melihat kabut tebal bukit Gerday pun sirna seperti yang sudah – sudah kata om gandoldmcdan abah Damage.Inc Dengan prediksi kami baru bisa keluar dari Suoh sekitar pukul 14.00 atau 15.00 akhirnya kami tidak jadi untuk pergi ke Suoh.

Dengan kondisi masih gerimis – gerimis manja kami memutuskan untuk kembali beberes dan langsung menuju kota Bandar Lampung. Namun tak lupa sebelum kami meninggalkan bukit Gerday kami pun mengambil beberapa dokumentasi disini.

Seperti berangkatnya kami pun kembali terpisah mulai dari kotabumi sampai tak bertemu lagi hari itu juga. Akhirnya ane pun izin turun duluan dari motor barunya om gandoldmcsekitar pukul 17.15 dan beliau pun langsung melanjutkan perjalanannya ke rumah doi dari rumah ane.