Dream – Berhati-hatilah memilih nama, terlebih ketika memilih nama untuk produk bisnis. Jika salah memilih, kemungkinan ada pihak yang kurang berkenan atau bisnisnya justru seret sehingga nama produk harus diubah.
Kejadian ini dialami oleh produsen mobil asal Tiongkok dan India.
Dilansir dari Mynewshub, Sabtu 20 Januari 2018, produsen mobil asal Tiongkok, Guangzhou Automobile Group (GAC) akan mengganti nama produk mobilnya, Trumpchi, karena berkaitan dengan nama Presiden Donald Trump. Perubahan nama itu harus dilakukan karena mereka ingin masuk pasar Amerika Serikat tahun depan.
Juru bicara GAC mengatakan nama model ini akan ditukar tapi khusus untuk pasar Negeri Paman Sam. Tujuannya untuk menghindari salah paham pengguna dan sebutan konotasi yang salah.
GAC masih mencari nama yang pas untuk mengganti kata “ Trumpchi”.
Padahal, kalau ditilik, nama “ Trumpchi” tidak ada kaitannya dengan Trump. Arti nama mobil yang sudah meluncur di pasar Tiongkok pada 2010 sebetulnya adalah Legenda.
Sekadar infomasi, GAC telah menjual lebih dari 500 ribu unit mobil Trumpchi di Tiongkok dan 13 negara lain di Asia.
Selain GAC, ada juga produsen mobil asal India, Tata Motors, yang mengganti nama untuk produk sedan hatchback. Pada 2016, Tata mengeluarkan sedan hatchback, Zica—singkatan dari zippy car.
Malangnya, pengeluaran produk Zica ini bersanaa dengan virus Zika. Kala itu, World Health Organization (WHO) mengeluarkan pernyataan bahwa virus Zika (virus bawaan dari nyamuk Aedes) di Brazil menjadi keadaan darurat setelah mewabah di seluruh dunia. Akhirnya, Tata mengganti nama model Zica dengan Tiago demi menghindari isu yang sedang sensitif saat itu.