Halal Lifestyle— Seorang wanita asal Texas, Amerika Serikat dinyatakan meninggal karena bakteri pemakan daging usai mengonsumsi tiram mentah yang dibelinya di supermarket.

Wanita itu, Jeanette LeBlanc, membeli dua lusin tiram mentah di supermarket sebelum mengunjungi sanak keluarga di Louisiana.

Setelah mengonsumsi tiram mentah, Jeanette mulai mengalami masalah pernapasan dan munculnya ruam di kulit. Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit saat kondisinya memburuk. Dokter mengatakan bahwa Jeanette terinfeksi vibrio, bakteri pemakan daging.

“Sekitar 36 jam kemudian dia mulai mengalami gangguan pernafasan yang ekstrem, mengalami ruam di kakinya dan segalanya” kata Vicki Bergquist, suami Jeanette dikutip dari Independent News.

“Ini adalah bakteri pemakan daging. Dia menderita luka parah di kakinya akibat bakteri itu,” katanya melanjutkan.



Jeanette berjuang selama 21 hari sebelum dinyatakan meninggal. Bergquist mengakui bahwa mereka tidak sadar akan resiko memakan tiram mentah bisa sangat fatal. Dia akan berhenti makan tiram jika tahu dari awal resikonya terlalu tinggi.

Manusia bisa terinfeksi vibrio dengan memakan makanan mentah atau makanan kurang matang. Situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memperingatkan bahaya memakan tiram mentah. Tiram yang terinfeksi vibrio tidak akan terdeteksi hanya dengan melihatnya.



Oleh karena itu masyarakat diimbau untuk selalu memasak tiram hingga matang. Tiram mengandung patogen setiap saat. Patogen adalah bakteri yang menjadi biang penyakit pada makhluk hidup. Dia bisa tumbuh pada inangnya.

Sementara, infeksi vibrio dari tiram sebagian besar hanya diare dan muntah. “Namun, beberapa infeksi, seperti yang disebabkan oleh Vibrio vulnificus,
dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah. Termasuk infeksi aliran darah dan lesi kulit yang parah,” demikian ditulis Situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Orang yang terinfeksi virus ini memerlukan perawatan yang intensif. Adapula yang bisa mengamputasi anggota badan, karena 15-30 persen infeksi berakibat fatal.(Berbagai sumber/Fika Nurul)