rr28Avatar border
TS
rr28
Alasan Mirip Pohon Natal, 10 Batang Pohon Cemara di Depan Komplek Masjid Agung Ini Di
Alasan Mirip Pohon Natal, 10 Batang Pohon Cemara di Depan Komplek Masjid Agung Ini Ditebang!



TRIBUN-MEDAN.COM - Sekitar 10 pohon cemara pantai yang ditanam Dinas Lingkungan Hidup Aceh Barat di pinggiran jalan di depan pagar Komplek Masjid Agung Meulaboh habis ditebang pihak BKM masjid.

Anggota DPRK Aceh Barat Azhar mengatakan, alangkah sayangnya pohon–pohon tersebut ditebang begitu saja atas alasan yang tidak masuk akal.

Anwar mengatakan, alasannya pohon tersebut mirip dengan pohon natal, serta tidak terawat dengan baik sehingga membuat kondisi di area masjid menjadi kotor.

“Katanya, pohon itu tumbuh begitu saja tanpa ada perawatan, air dari daun cemara yang menetes ke pagar melahirkan lumut dan pagar berkaratan lalu rusak,” ujarnya, sebagaimana dilansir dari cakradunia.com.

Penjelasan Anwar, selama ada pohon tersebut, pedagang buah-buahan di sepanjang jalan depan masjid dapat berteduh dari teriknya matahari sambil mencari rezeki.

Selain itu, banyak tamu luar daerah yang memarkirkan kendaraan untuk menunaikan sholat di masjid, karena area tersebut sejuk dan terlindungi dari panasnya matahari.

Azhar sangat memprihatinkan, dengan alasan mirip pohon natal, merupakan alasan yang sulit diterima akal.

“Kalau begitu kenapa tidak ditebang semua pohon cemara yang ada di Aceh Barat. Berapa banyak biaya perawatan selama ini dianggarkan, terbuang percuma begitu saja,” ujarnya dengan kesal.


Ketua Badan Kemakmuran Masjid ( BKM) Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh, Anwar, Selasa ( 16/1/2018), kepada situs online cakradunia.com mengatakan, alasan pohon cemara tersebut ditebang karena tidak terawat dengan baik dan menutupi perkarangan dan tidak terlihat masjid agung ke jalan raya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Barat Adi Yunanda, SE, Selasa ( 16/1/2018) mengatakan, jika alasan penebangan pohon tersebut dikarenakan tidak ada perawatan, itu tidak benar.

“Selama ini, pohon dalam Kota Meulaboh semua ada pemeliharaannya. Kita disediakan dana pemangkasan Rp 7 juta per tahun dan biaya perawatan termasuk pupuk disediakan dana hingga Rp 15 juta per tahun,” ungkap Adi Yunanda.

Adi juga menyayangkan penebangan pohon cemara didepan komplek Masjid Agung Kota Meulaboh tanpa koordinasi dengan dinas yang dipimpinnya.

“Pohon cemara itu diluar perkarangan masjid, seharusnya ketua BKM masjid berkomunikasi dengan kami supaya bisa dicarikan solusinya. Untuk membiayai penanaman pohon cemara, Dinas Lingkungan Hidup Aceh Barat mengeluarkan biaya besar, lalu ditebang begitu saja oleh BKM masjid,” ujarnya heran.

Dinas Lingkungan Hidup berencana hendak memangkas pohon yang telah menjulang tinggi.
Namun, pihak BKM masjid telah menebang lebih awal pada 7 Januari 2018 lalu.

“Mudah-mudahan ke depan antara BKM masjid dengan DLH Aceh Barat dapat terjalin komunikasi yang baik demi untuk menciptakan keindahan lingkungan Kota Meulaboh,” ujarnya. (*)

source

Pohon pun dimusuhi, benar benar rahmat bagi alam semesta.
Diubah oleh rr28 18-01-2018 05:04
0
13K
172
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan