Kaskus

News

tereariyaniAvatar border
TS
tereariyani
Cerita Penarik Becak yang Tak Punya Pilihan Lain untuk Nafkahi Keluarga
Cerita Penarik Becak yang Tak Punya Pilihan Lain untuk Nafkahi Keluarga

Karso (56) warga Warakas terus mengayuh becaknya menempuh jalan raya Warakas menuju jalan Bahari. Wajahnya mantab menatap ke depan dan kakinya terus mengayuh becak meski di usia yang tidak lagi muda.

Karso menjadi salah satu dari beberapa penarik becak di kawasan Warakas yang masih setia menjadikan profesi ini sumber penghasilan.

"Dari pada menganggur tidak bekerja, mending menarik becak. Halal," ucap Karso ketika ditemui Selasa, (16/1/2018).

Karso menyadari dirinya sudah tidak sekuat dulu untuk mengayuh. Namun ia juga tidak bisa memungkiri, menarik becak adalah satu-satunya yang ia tahu untuk mendapatkan uang guna menafkahi keluarganya.

Kalau mau narik bajaj, tidak bisa. Kalau mau kerja lain terbatas umur. Berat meninggalkan becak karena ini sudah mata pencaharian sehari-hari," ucap Karso yang sudah menarik becak belasan tahun.

Baca juga : Kehadiran Becak di Ibu Kota yang Diperdebatkan sejak Dulu...

Mi'at (60) penarik becak di Kampung Bahari mengungkapkan saat ini becak memang jarang dilirik. Jenis transportasi lain terutama ojek online membuat pendapatannya menurun.

Namun Mi'at yakin becak akan tetap dilirik untuk kebutuhan tertentu. Ia mulai menarik becak sejak siang hari karena menghindari jadwal penertiban petugas.

"Misalnya bawa orang ke rumah sakit, untuk lahiran. Paling cepat di sini (Kampung Bahari) panggil becak. Atau baru datang dari terminal bawa barang banyak ya pilihannya becak," ucap Mi'at.

Muhaimin (60) penarik becak di Semper Barat yang sudah menarik becak sejak tahun 1973 menceritakan bagaimana becak dulu sempat jadi primadona. Lalu ada peraturan daerah dari gubernur-gubernur Jakarta terdahulu yang melarang keberadaan becak.

Muhaimin menceritakan dari ribuan becak, saat ini hanya sisa puluhan di wilayah Semper. Masing-masing penarik becak memiliki sendiri becak yang digunakan dengan modal membeli becak Rp 700 ribu sampai Rp 800 ribu.

"Penumpang saat ini berkurang, 90 persen bahkan. Kadang sehari bahkan tidak ada sama sekali. Tapi tetap milih narik becak, tahunya ya hanya ini. Keluarga makan apa kalau tidak kerja," ucap Muhaimin.

Baca juga : Anies: Jangan Berimajinasi Becak Akan Ada di Jalan-jalan Utama Jakarta

Muhaimin dan penarik becak lain berharap ada perhatian yang nyata dari pemerintah mengenai keberadaan mereka. Mereka hanya berharap tidak ada lagi larangan untuk becak beroperasi. Mereka pun sebagian menyetujui bila nantinya ada rute khusus bagi mereka beroperasi.

Sebelumnya Gubernur Anies Baswedan mengungkapkan akan membuat peraturan agar becak diperhatikan dan tidak dihilangkan keberadaannya. Anies yakin becak masih dibutuhkan terutama untuk angkutan lingkungan seperti di perumahan dan perkampungan.

http://megapolitan.kompas.com/read/2...fkahi-keluarga


Jangan khawatir gubernur seiman tidak menutup mata atas penderitaan kalian, akan difasilitasi emoticon-Angkat Beer
Bukan dimarginalisasi seperti sebelumnya
Diubah oleh tereariyani 18-01-2018 12:20
0
939
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan