- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tren Kenaikan Harga Minyak Diwaspadai Pemerintah


TS
tereariyani
Tren Kenaikan Harga Minyak Diwaspadai Pemerintah
Tren Kenaikan Harga Minyak Diwaspadai Pemerintah
Jakarta: Pemerintah mewaspadai tren kenaikan harga minyak dunia yang berpotensi menyebabkan defisit pada neraca dagang di kuartal-kuartal mendatang.
Defisit neraca dagang karena kenaikan harga migas sebenarnya sudah terjadi pada laporan kinerja perdagangan di Desember 2017. Tercatat neraca dagang mengalami defisit USD270 juta.
"Kita defisit itu sebenarnya lebih banyak karena urusan migas," kata Menko Perekonomian Darmin Nasution di Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu, 17 Januari 2018.
Namun, dirinya tak ingin menebak-nebak apakan tren kenaikan harga minyak akan terus berlanjut. Namun yang pasti dirinya menegaskan, meningkatnya harga minyak dunia menjadi indikasi bahwa adanya perbaikan dari kondisi ekonomi global.
Mantan Gubernur Bank Indonesia ini mengatakan jika ekonomi global membaik, maka perdagangan juga akan membaik. Artinya, bukan hanya harga minyak saja yang meningkat, namun komoditas nonmigas juga akan membaik.
"Apa dia (minyak) akan naik terus sendiri kan belum tahu kita, karena biasanya kalau migas naik terus, palm oil juga naik," pungkas Darmin.
Dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya defisit perdagangan sebesar USD270 juta di Desember 2017. Defisit tersebut bersumber dari sektor migas sebesar USD1,04 miliar. Sementara untuk nonmigas tercatat surplus USD774,7 juta.
Adapun pemerintah mencatat pergerakan harga minyak mentah Indonesia (ICP) USD50 dari asumsi USD48 per barel. Hal ini sejalan dengan adanya tren kenaikan harga minyak dunia.
(SAW)
http://m.metrotvnews.com/ekonomi/ene...dai-pemerintah
Mantab disusul listrik dan bbm dlm negeri yg naik
Jakarta: Pemerintah mewaspadai tren kenaikan harga minyak dunia yang berpotensi menyebabkan defisit pada neraca dagang di kuartal-kuartal mendatang.
Defisit neraca dagang karena kenaikan harga migas sebenarnya sudah terjadi pada laporan kinerja perdagangan di Desember 2017. Tercatat neraca dagang mengalami defisit USD270 juta.
"Kita defisit itu sebenarnya lebih banyak karena urusan migas," kata Menko Perekonomian Darmin Nasution di Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu, 17 Januari 2018.
Namun, dirinya tak ingin menebak-nebak apakan tren kenaikan harga minyak akan terus berlanjut. Namun yang pasti dirinya menegaskan, meningkatnya harga minyak dunia menjadi indikasi bahwa adanya perbaikan dari kondisi ekonomi global.
Mantan Gubernur Bank Indonesia ini mengatakan jika ekonomi global membaik, maka perdagangan juga akan membaik. Artinya, bukan hanya harga minyak saja yang meningkat, namun komoditas nonmigas juga akan membaik.
"Apa dia (minyak) akan naik terus sendiri kan belum tahu kita, karena biasanya kalau migas naik terus, palm oil juga naik," pungkas Darmin.
Dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya defisit perdagangan sebesar USD270 juta di Desember 2017. Defisit tersebut bersumber dari sektor migas sebesar USD1,04 miliar. Sementara untuk nonmigas tercatat surplus USD774,7 juta.
Adapun pemerintah mencatat pergerakan harga minyak mentah Indonesia (ICP) USD50 dari asumsi USD48 per barel. Hal ini sejalan dengan adanya tren kenaikan harga minyak dunia.
(SAW)
http://m.metrotvnews.com/ekonomi/ene...dai-pemerintah
Mantab disusul listrik dan bbm dlm negeri yg naik
0
634
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan