Jakarta: Tahun 2018 harus menjadi tonggak untuk mempersatukan umat. Dakwah yang moderat disertai optimisme menjadi kunci.

"Optimisme menjadi kunci menghadapi tantangan kontemporer umat Islam saat ini, baik di skala global maupun lokal. Dalam konteks Indonesia, terutama dalam kerangka meneguhkan semangat kebangsaan," kata Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, dalam keterangan tertulis, Senin, 15 Januari 2015.

Zainul menegaskan hal itu saat memberikan tausiah di Masjid Bayt Al Quran Pondok Cabe Udik, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu, 13 Januari 2018. Acara ini diprakarsai Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia dan Pusat Studi Quran (PSQ).

Menurut Zainul, fenomena Islamophobia, termasuk ujaran kebencian dan hoaks, saat ini sudah memprihatinkan. Menurutnya, Hal itu menjadi tantangan utama bagi proses dakwah Islam.

"Penyebabnya beragam, mulai dari fenomena munculnya aktivitas kelompok-kelompok yang mencatut nama Islam, hingga metode dakwah yang justru memproduksi tendensi perpecahan," kata dia.

Ia menyebut di banyak tempat tumbuh kelompok-kelompok yang menggunakan nama atau kata Islam, berselimutkan simbol-simbol dan ajaran agama Islam. Namun, dalam setiap aksinya justru menimbulkan dampak yang sangat merusak.
 
“Kelompok seperti ini justru menjadi agen yang sangat efektif mendatangkan kemudaratan dan hancurnya peradaban Islam," kata gubernur Nusa Tenggara Barat ini.

Ia mencontohkan kondisi di Irak yang hingga kini tak kunjung aman dan tenang. "Sangat disayangkan ketika dalam berdakwah yang ditekankan adalah isu-isu perbedaan," kata peraih Doktor Tafsir Hadits Universitas Al Azhar pada 2010 itu.

Menurut dia, metode dakwah seperti itu justru kontraproduktif dan justru menguatkan sentimen Islamophobia.

"Formulasi yang tepat untuk melawan tendensi Islamophobia adalah dengan daya tolak yang nondestruktif, yaitu melalui pendidikan dan pencerahan," katanya.

Baginya, introspeksi adalah kunci utama dalam berdakwah. Bagaimana mencontohkan akhlak Islam dan memproduksi wacana-wacana keislaman di ranah publik dan media sosial. Zainul mencontohkan semangat dan metode dakwah yang dilakukan Wali Songo atau Sembilan Wali di Nusantara sejak abad ke-15.

"Konsep ajaran Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Wali Songo membuat Islam diterima dengan baik oleh masyarakat di segala penjuru Nusantara," ujarnya.(UWA)
Sumber

The cebong killer
Jokowi & Prabowo vs TGB & Gatot