- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Misteri "Akar Mimang" (Part 2) : Kisah Mereka yang "Disesatkan"


TS
aldysadi
Misteri "Akar Mimang" (Part 2) : Kisah Mereka yang "Disesatkan"

Quote:
EITTSS...JANGAN LUPA GAES!!! KASIH DULU...
RATE 5
SHARE
KOMEN
CENDOL.
ADD FRIEND
RATE 5

SHARE

KOMEN

CENDOL.

ADD FRIEND

Quote:
KATA TS



Selamat datang di thread Aldys

Eniwei,,, bagi GanSis yang masih gagal paham dengan kata "disesatkan" yang terdapat pada judul di atas. Itu pasti dikarenakan GanSis belum membaca part 1.
Yup, thread ini adalah lanjutan dari thread sebelumnya, yaitu :
Jadi, silahkan klik link di atas sebelum membaca part 2 di bawah ini, ya

Penasaran sama kelanjutannya??? Yuk, kita simak sama-sama...
Spoiler for penasaran:

Quote:
"Beberapa cerita mengenai mereka yang linglung dan tersesat oleh akar mimang saya temukan di internet. Mulai dari tersesat di hutan, gunung, jalan raya, hingga masjid."
Misteri "Akar Mimang" (Part 2) : Kisah Mereka yang "Disesatkan"


Kisah Mereka yang "Disesatkan"
Dari beberapa artikel yang saya baca mengenai akar mimang maka dapat disimpulkan bahwa benda magis yang mungkin paling sering mencelakakan manusia adalah akar mimang ini.
Bagaimana tidak, pusaka penyesat ini kebanyakan belum mempunyai tuan sehingga dapat muncul dimana saja dan dapat berdampak pada siapa pun yang tanpa sengaja melangkahi atau melompatinya.
Tak heran, jika masyarakat di jawa sering mengkaitkan akar mimang sebagai penyebab ketika ada seseorang yang kebingungan, linglung, maupun tersesat, entah itu di gunung, di hutan, atau di suatu tempat.
Berikut ini adalah hasil rangkuman saya dari beberapa kisah orang-orang yang disesatkan dan hampir disesatkan oleh akar mimang.
(Warning!!! Kisah di bawah ini mengalami beberapa perubahan dikarenakan latar dari kisah tidak di jelaskan secara detail. Untuk itu, saya pun googling di internet. Hal tersebut bertujuan untuk memperkuat latar dan alur kisah)
Quote:
Original Posted By sadozzz►
Oleh : Agan "Kadon" Kaskuser
Id kaskus : sadozzz
Link Post : TKP
*Dengan sedikit perubahan oleh TS : Aldysadi
"Ini true story ane, Gan. Peristiwa ini terjadi saat ane naik gunung manglayang (gak keitung udah berapa kali ane naik gunung ini)."
"Alasannya, selain karena jaraknya deket dari rumah, gunung ini juga tingginya cuman 2 ribuan. Oleh karena itu, ane udah hafal betul setiap jalur atau jalan pintas menuju puncak."
"Tapi, suatu hari, keanehan terjadi. Kala itu, ane dan ketiga temen ane lainnya mendaki gunung seperti biasanya. Sembari menggunakan headset, kami pun bernyanyi dengan suara-suara yang cukup kencang dengan maksud untuk menghilangkan rasa capek".
"Anehnya, waktu tempuh yang biasanya hanya memakan waktu 3 jam tanpa istirahat, malah ngaret hingga 5 jam. Padahal, jalur yang kami lalui adalah jalur yg ane pun sampe hatam menghafalnya
."
"Setelah itu, ane pun memutuskan agar kami semua berhenti sejenak sambil ane memikirkan, apa mungkin “mereka” terganggu sama suara nyanyian kami yang fals dan berisik...?."
"Di tengah rasa takut plus khawatir, ane pun berdoa dan meminta ampun kepada Allah swt dengan sangat tulus. Soalnya, selain karena hari sudah mulai gelap (sekitar pukul 6 sore), ane pun baru ingat bahwa ane cuma bawa satu senter, itupun kecil. Kacau dah
."
"Setelah memantapkan hati dan keyakinan diri, kami pun melanjutkan perjalanan. Namun, hal aneh bin ajaib terjadi, baru 1 menit kami berjalan menanjak. Secara tiba-tiba, kami sudah sampai kepuncak!!!
."
"Sumpah, Gaes!. Kejadian ini benar-benar nyata ane alami dan gak akan pernah ane lupakan. Sekaligus pula, sebagai pelajaran bagi ane bahwa dimanapun kita berada, kitaharus saling menghormati “sesama” makhluk hidup."
"Selalu ingat pula, bawalah perlengkapan sekomplit mungkin!. Meskipun, gunung yang kita tuju adalah gunung yang sudah tiap hari kita daki. Sebab, segala kemungkinan bisa terjadi di luar sana
."
Oleh : Agan "Kadon" Kaskuser
Id kaskus : sadozzz
Link Post : TKP
*Dengan sedikit perubahan oleh TS : Aldysadi
Spoiler for Gunung Manglayang:

"Ini true story ane, Gan. Peristiwa ini terjadi saat ane naik gunung manglayang (gak keitung udah berapa kali ane naik gunung ini)."
"Alasannya, selain karena jaraknya deket dari rumah, gunung ini juga tingginya cuman 2 ribuan. Oleh karena itu, ane udah hafal betul setiap jalur atau jalan pintas menuju puncak."
"Tapi, suatu hari, keanehan terjadi. Kala itu, ane dan ketiga temen ane lainnya mendaki gunung seperti biasanya. Sembari menggunakan headset, kami pun bernyanyi dengan suara-suara yang cukup kencang dengan maksud untuk menghilangkan rasa capek".
"Anehnya, waktu tempuh yang biasanya hanya memakan waktu 3 jam tanpa istirahat, malah ngaret hingga 5 jam. Padahal, jalur yang kami lalui adalah jalur yg ane pun sampe hatam menghafalnya

"Setelah itu, ane pun memutuskan agar kami semua berhenti sejenak sambil ane memikirkan, apa mungkin “mereka” terganggu sama suara nyanyian kami yang fals dan berisik...?."
"Di tengah rasa takut plus khawatir, ane pun berdoa dan meminta ampun kepada Allah swt dengan sangat tulus. Soalnya, selain karena hari sudah mulai gelap (sekitar pukul 6 sore), ane pun baru ingat bahwa ane cuma bawa satu senter, itupun kecil. Kacau dah

"Setelah memantapkan hati dan keyakinan diri, kami pun melanjutkan perjalanan. Namun, hal aneh bin ajaib terjadi, baru 1 menit kami berjalan menanjak. Secara tiba-tiba, kami sudah sampai kepuncak!!!

"Sumpah, Gaes!. Kejadian ini benar-benar nyata ane alami dan gak akan pernah ane lupakan. Sekaligus pula, sebagai pelajaran bagi ane bahwa dimanapun kita berada, kitaharus saling menghormati “sesama” makhluk hidup."
"Selalu ingat pula, bawalah perlengkapan sekomplit mungkin!. Meskipun, gunung yang kita tuju adalah gunung yang sudah tiap hari kita daki. Sebab, segala kemungkinan bisa terjadi di luar sana

Quote:
Original Posted By clues_4me►
Oleh : Agan "clues" Kaskuser
Id kaskus : clues_4me
Link Post : TKP
*Dengan sedikit perubahan oleh TS : Aldysadi
Ini kisah temen ane juga gan...
"Waktu itu, kami seangkatan dalam masa kuliah lapangan sehingga kami dibagi menjadi beberapa kelompok."
"Tiap kelompok, bertugas di area yang berbeda-beda dan harus menjelajahi semua area agar mendapatkan data lapangan yg komplit."
"Salah satu temanku, sebut saja ariel (cowok). Ia beserta kelompok dan dosen pembimbingnya mendapatkan tugas di area perbukitan. Oleh karena itu, mau gak mau, mereka kan harus naik turun gunung."
"Setengah hari berlalu, tersisa 1 bukit lagi yang harus mereka tuju. Oleh sebab itu, mereka pun memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu di sebuah lereng bukit sembari beristirahat sejenak."
"Namun, si ariel ini gak sabaran gan. Ia ngotot untuk naik dan menjelajahi bukit itu sendiri. Akhirnya, para anggota kelompok dan dosennya pun setuju. Toh, biar cepet selesai juga."
"Pukul 4 sore (dari jam 12+-), Ariel tak juga menongolkan batang hidungnya. Padahal, bukit yang dikunjungi itu kecil sehingga tak mungkin selama itu Ariel mengerjakan tugasnya."
"Akhirnya, kelompok Ariel pun memutuskan untuk mencarinya. Pukul 5 sore, menjelang maghrib, Ariel ditemukan!."
"Singkat cerita, Ariel menuturkan bahwa ia kebingungan pada saat itu. Ia merasa terus menuruni bukit, tapi tak kunjung sampai ke tempat kelompoknya. Padahal, lokasinya sendiri tak sampai 1 km dr kelompoknya."
"Ya, itulah salah satu misteri alam yang pernah terjadi pada teman saya. Kita gak pernah tau rahasia apa yang tersimpan di dalamnya. Tapi yang jelas, satu angkatan sempat heboh atas kejadian tersebut."
"Apalagi di hutan, serasa jalan ke timur, eh tenyata ke selatan, serasa lurus ternyata muter2 disitu aja...
Oleh : Agan "clues" Kaskuser
Id kaskus : clues_4me
Link Post : TKP
*Dengan sedikit perubahan oleh TS : Aldysadi
Spoiler for ilustrasi:

Ini kisah temen ane juga gan...
"Waktu itu, kami seangkatan dalam masa kuliah lapangan sehingga kami dibagi menjadi beberapa kelompok."
"Tiap kelompok, bertugas di area yang berbeda-beda dan harus menjelajahi semua area agar mendapatkan data lapangan yg komplit."
"Salah satu temanku, sebut saja ariel (cowok). Ia beserta kelompok dan dosen pembimbingnya mendapatkan tugas di area perbukitan. Oleh karena itu, mau gak mau, mereka kan harus naik turun gunung."
"Setengah hari berlalu, tersisa 1 bukit lagi yang harus mereka tuju. Oleh sebab itu, mereka pun memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu di sebuah lereng bukit sembari beristirahat sejenak."
"Namun, si ariel ini gak sabaran gan. Ia ngotot untuk naik dan menjelajahi bukit itu sendiri. Akhirnya, para anggota kelompok dan dosennya pun setuju. Toh, biar cepet selesai juga."
"Pukul 4 sore (dari jam 12+-), Ariel tak juga menongolkan batang hidungnya. Padahal, bukit yang dikunjungi itu kecil sehingga tak mungkin selama itu Ariel mengerjakan tugasnya."
"Akhirnya, kelompok Ariel pun memutuskan untuk mencarinya. Pukul 5 sore, menjelang maghrib, Ariel ditemukan!."
"Singkat cerita, Ariel menuturkan bahwa ia kebingungan pada saat itu. Ia merasa terus menuruni bukit, tapi tak kunjung sampai ke tempat kelompoknya. Padahal, lokasinya sendiri tak sampai 1 km dr kelompoknya."
"Ya, itulah salah satu misteri alam yang pernah terjadi pada teman saya. Kita gak pernah tau rahasia apa yang tersimpan di dalamnya. Tapi yang jelas, satu angkatan sempat heboh atas kejadian tersebut."
"Apalagi di hutan, serasa jalan ke timur, eh tenyata ke selatan, serasa lurus ternyata muter2 disitu aja...
Quote:
Original Posted By darvent►
Oleh : Agan "darvent" Kaskuser
Id kaskus : darvent
Link Post : TKP
Kisah ini dialami Papa ane gan, lokasi kejadian di Sedati, kota Sidoarjo ...
" Papa ane ini hobinya mancing. Suatu hari, tengah malem, gan. Sekitar jam 11an. Beliau diajak mancing oleh temen-temennya di sebuah sungai di dekat gudang yang lokasinya di belakang perumahan."
"Kebetulan, salah satu temennya papa yang ikut mancing, bapaknya itu adalah orang Reog Ponorogo sehingga temannya itu punya "pegangan"."
"Di tengah aktivitas memancing, temennya papa ane itu diem aja dengan muka yang mulai pucet."
"Melihat hal itu, tentu saja papa ane dan teman-temannya pun merasa heran sehingga mereka semua memaksa temennya papa ane itu untuk mengatakan kenapa ia sampai pucat seperti itu."
"Akhirnya, teman papa ane pun mau bicara. Ia mengatakan pada papa ane bahwa...
"Di sana onok setan wedok cino cantik", kata temen papa ane (papa ane memang cina).
"Deketo mbek aku ae, aman kok gk bakal di ganggu." Lanjut temen papa ane, si orang yg punya pegangan.
"Pukul 1 pagi, papa ane pun pamit pulang duluan. Ia pun berjalan dr sungai ke parkiran. Lokasinya gak begitu jauh dari tempat memancing, tinggal lurus saja."
"Keanehan pun terjadi, ketika hendak pulang, papa ane hanya muter-muter saja di 1 tempat. Ia baru sadar setelah temannya yang punya pegangan itu ketemu sama papa ane dan nepuk pundak papa ane sambil berkata...."
"Kon lapo muter2 nang kono iku?"
(trans: kamu ngapain muter muter di sana?)
"Ternyata, papa ane itu muter-muter di ujung bibir sungai. Kalau sampe gak ada yang liat, papa ane bisa saja jatuh ke sungai
."
"Akhirnya, papa ane di anter ke tempat parkir sepeda motor oleh orang yg punya pegangan tersebut. Papa ane pun sampe rumah dengan selamat."
"Entah, gan. Akar mimang, atau si setan cina itu Penyebabnya..."
Oleh : Agan "darvent" Kaskuser
Id kaskus : darvent
Link Post : TKP
Spoiler for Ilustrasi:

Kisah ini dialami Papa ane gan, lokasi kejadian di Sedati, kota Sidoarjo ...
" Papa ane ini hobinya mancing. Suatu hari, tengah malem, gan. Sekitar jam 11an. Beliau diajak mancing oleh temen-temennya di sebuah sungai di dekat gudang yang lokasinya di belakang perumahan."
"Kebetulan, salah satu temennya papa yang ikut mancing, bapaknya itu adalah orang Reog Ponorogo sehingga temannya itu punya "pegangan"."
"Di tengah aktivitas memancing, temennya papa ane itu diem aja dengan muka yang mulai pucet."
"Melihat hal itu, tentu saja papa ane dan teman-temannya pun merasa heran sehingga mereka semua memaksa temennya papa ane itu untuk mengatakan kenapa ia sampai pucat seperti itu."
"Akhirnya, teman papa ane pun mau bicara. Ia mengatakan pada papa ane bahwa...
"Di sana onok setan wedok cino cantik", kata temen papa ane (papa ane memang cina).
"Deketo mbek aku ae, aman kok gk bakal di ganggu." Lanjut temen papa ane, si orang yg punya pegangan.
"Pukul 1 pagi, papa ane pun pamit pulang duluan. Ia pun berjalan dr sungai ke parkiran. Lokasinya gak begitu jauh dari tempat memancing, tinggal lurus saja."
"Keanehan pun terjadi, ketika hendak pulang, papa ane hanya muter-muter saja di 1 tempat. Ia baru sadar setelah temannya yang punya pegangan itu ketemu sama papa ane dan nepuk pundak papa ane sambil berkata...."
"Kon lapo muter2 nang kono iku?"
(trans: kamu ngapain muter muter di sana?)
"Ternyata, papa ane itu muter-muter di ujung bibir sungai. Kalau sampe gak ada yang liat, papa ane bisa saja jatuh ke sungai

"Akhirnya, papa ane di anter ke tempat parkir sepeda motor oleh orang yg punya pegangan tersebut. Papa ane pun sampe rumah dengan selamat."
"Entah, gan. Akar mimang, atau si setan cina itu Penyebabnya..."
Quote:
Original Posted By waluyojati121►
Oleh : Agan "waluyojati121" Kaskuser
Id kaskus : waluyojati121
Link Post : TKP
Lokasi : Gunung Midangan, Banjarnegara. Tahun 2014.
Ini adalah pengalaman saya...
"Kisah bermula, ketika saya dan teman saya berburu burung dan tupai menggunakan senapan angin."
"Saat itu, hari minggu, kami berdua pun sepakat untuk berburu di sekitar gunung midangan."
"Awalnya, kami berjalan seperti biasa menyusuri hutan, sungai, dan juga semak-semak untuk mencari buruan."
"Entah, lagi apes atau kurang beruntung, yang jelas dari pagi hingga dzuhur, tak satu pun buruan yang kami dapatkan."
"Sekitar jam 2, hujan turun dengan deras disertai petir. Kami pun berteduh di bawah pohon besar walaupun tetap saja kebasahan karena kami lupa membawa mantel."
"Setelah itu, kami memutuskan untuk pulang. Kami pun berjalan menuju tempat kendaraan kami dititipkan."
"Kejadian aneh mulai saya rasakan, tatkala kami rasanya sudah jauh berjalan, tetapi malah kembali ke awal, ke pohon besar tempat kami berteduh tadi. Berkali-kali! hingga kami pasrah. Sementara jam sudah menunjukkan pukul 5 sore."
"Kami berdua sudah seperti orang linglung dan bingung. Kami tak habis pikir, kenapa bisa-bisanya kami bolak balik lagi ke pohon ini."
"Akhirnya, saya berdoa supaya kami diberi petujuk untuk jalan pulang. Jujur saja, pada waktu itu, saya agak ketakutan karena hari mulai gelap dan menjelang maghrib."
"Setelah itu, secara aneh tapi nyata, kami berjalan seperti ada yang menuntun hingga ketempat yang kami tuju. Sekitar 10 menit, kami pun sudah sampai didepan motor kami."
"Kami juga sempat mampir ke rumah warga terdekat untuk minta air minum sembari menceritakan kejadian yang kami alami tadi."
"Warga disana mengatakan bahwa kami tadi terkena oyot (akar) mimang. Untungnya, kami masih sadar dan dapat berdoa untuk meminta petunjuk. Jika tanpa berdoa, bukan tak mungkin, kami baru bisa pulang esok hari atau malah hilang ditengah hutan
."
"Selain itu, warga juga bercerita bahwa di dekat pohon besar tempat kami berteduh tadi, terdapat sebuah makam keramat yang sudah berumur ratusan tahun, bahkan lebih!."
"Menurut warga, dulu pernah terjadi, ada orang hilang disekitar tempat itu. Orang itu tidak pulang 3 hari. Namun, ketika pulang, orang tersebut sudah seperti orang yang tidak waras alias sinting."
nb: Dimana pun tempatnya, jika hendak bepergian, jangan lupa berdoa dan minta keselamatan. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya
.
Oleh : Agan "waluyojati121" Kaskuser
Id kaskus : waluyojati121
Link Post : TKP
Spoiler for Ilustrasi:

Lokasi : Gunung Midangan, Banjarnegara. Tahun 2014.
Ini adalah pengalaman saya...
"Kisah bermula, ketika saya dan teman saya berburu burung dan tupai menggunakan senapan angin."
"Saat itu, hari minggu, kami berdua pun sepakat untuk berburu di sekitar gunung midangan."
"Awalnya, kami berjalan seperti biasa menyusuri hutan, sungai, dan juga semak-semak untuk mencari buruan."
"Entah, lagi apes atau kurang beruntung, yang jelas dari pagi hingga dzuhur, tak satu pun buruan yang kami dapatkan."
"Sekitar jam 2, hujan turun dengan deras disertai petir. Kami pun berteduh di bawah pohon besar walaupun tetap saja kebasahan karena kami lupa membawa mantel."
"Setelah itu, kami memutuskan untuk pulang. Kami pun berjalan menuju tempat kendaraan kami dititipkan."
"Kejadian aneh mulai saya rasakan, tatkala kami rasanya sudah jauh berjalan, tetapi malah kembali ke awal, ke pohon besar tempat kami berteduh tadi. Berkali-kali! hingga kami pasrah. Sementara jam sudah menunjukkan pukul 5 sore."
"Kami berdua sudah seperti orang linglung dan bingung. Kami tak habis pikir, kenapa bisa-bisanya kami bolak balik lagi ke pohon ini."
"Akhirnya, saya berdoa supaya kami diberi petujuk untuk jalan pulang. Jujur saja, pada waktu itu, saya agak ketakutan karena hari mulai gelap dan menjelang maghrib."
"Setelah itu, secara aneh tapi nyata, kami berjalan seperti ada yang menuntun hingga ketempat yang kami tuju. Sekitar 10 menit, kami pun sudah sampai didepan motor kami."
"Kami juga sempat mampir ke rumah warga terdekat untuk minta air minum sembari menceritakan kejadian yang kami alami tadi."
"Warga disana mengatakan bahwa kami tadi terkena oyot (akar) mimang. Untungnya, kami masih sadar dan dapat berdoa untuk meminta petunjuk. Jika tanpa berdoa, bukan tak mungkin, kami baru bisa pulang esok hari atau malah hilang ditengah hutan

"Selain itu, warga juga bercerita bahwa di dekat pohon besar tempat kami berteduh tadi, terdapat sebuah makam keramat yang sudah berumur ratusan tahun, bahkan lebih!."
"Menurut warga, dulu pernah terjadi, ada orang hilang disekitar tempat itu. Orang itu tidak pulang 3 hari. Namun, ketika pulang, orang tersebut sudah seperti orang yang tidak waras alias sinting."
nb: Dimana pun tempatnya, jika hendak bepergian, jangan lupa berdoa dan minta keselamatan. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya

Quote:
Dikutip dari : hantupedia.com
Oleh : Danu Rachman
"Akar mimang tak bertuan bisa muncul dimana saja, termasuk di kawasan Ring Road Barat, Nogotirto-Yogyakarta. Daerah ini terbilang minim penerangan dibanding jalan lingkar lainnya."
"Hal ini dibuktikan oleh sahabat saya. Pada tahun 2010, beliau diduga terkena akar mimang sepulang dari nongkrong sekitar pukul 1 pagi di daerah Blibis Tirto. Saat itu, ia memaksa pamit untuk pulang sendirian."
"Di tengah perjalanan, ia tak mendengar apapun. Ia merasa tahu pada semua yang ia lihat. Namun, ia tak dapat menghentikan langkahnya."
"Sesekali, ia merasa ingin berhenti atau bertanya arah. Akan tetapi, hal tersebut tidak dapat dilakukannya."
"Akhirnya, pada pukul 05.00 pagi, seseorang menghubungiku dengan menggunakan ponsel temanku itu pasca mengecek perpesanan."
"Orang tersebut yang merupakan seorang bapak-bapak, ia mengaku sebagai warga Cebongan dan memintaku untuk menjemput temanku."
"Si Bapak menceritakan bahwa temanku itu berhenti didepan mushola yang berada di depan rumahnya dan hanya duduk membungkuk di samping motornya yang jatuh penuh lumpur di selokan samping masjid."
Oleh : Danu Rachman
Spoiler for ilustrasi:

"Akar mimang tak bertuan bisa muncul dimana saja, termasuk di kawasan Ring Road Barat, Nogotirto-Yogyakarta. Daerah ini terbilang minim penerangan dibanding jalan lingkar lainnya."
"Hal ini dibuktikan oleh sahabat saya. Pada tahun 2010, beliau diduga terkena akar mimang sepulang dari nongkrong sekitar pukul 1 pagi di daerah Blibis Tirto. Saat itu, ia memaksa pamit untuk pulang sendirian."
"Di tengah perjalanan, ia tak mendengar apapun. Ia merasa tahu pada semua yang ia lihat. Namun, ia tak dapat menghentikan langkahnya."
"Sesekali, ia merasa ingin berhenti atau bertanya arah. Akan tetapi, hal tersebut tidak dapat dilakukannya."
"Akhirnya, pada pukul 05.00 pagi, seseorang menghubungiku dengan menggunakan ponsel temanku itu pasca mengecek perpesanan."
"Orang tersebut yang merupakan seorang bapak-bapak, ia mengaku sebagai warga Cebongan dan memintaku untuk menjemput temanku."
"Si Bapak menceritakan bahwa temanku itu berhenti didepan mushola yang berada di depan rumahnya dan hanya duduk membungkuk di samping motornya yang jatuh penuh lumpur di selokan samping masjid."


Setelahnya jangan lupa baca (Lanjutan) Kisah Mereka yang Disesatkan - TAMAT
Quote:
Demikianlah thread saya mengenai Misteri "Akar Mimang" (Part 2) : Kisah Mereka yang "Disesatkan". Ada pesan moral yang bisa kita ambil terlepas dari benar atau tidaknya kisah-kisah di atas.
Seperti peribahasa...
"Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung"
Yang artinya : Haruslah mengikuti/menghormati adat istiadat di tempat tinggal kita.




Intinya, semua ajaran baik yang telah diajarkan oleh kedua orangtua kita sedari kita kecil dahulu adalah untuk kebaikan dan keselamatan diri kita sendiri.
Pastinya, hal-hal yang saya tuliskan diatas sangat sering diucapkan oleh orang tua kita untuk membentuk kita semua agar tumbuh menjadi pribadi yang baik dan sopan santun.
Saya pun sebagai TS semakin memahami hal tersebut setelah menulis thread ini.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, entah waktu atau diri kita sendirilah yang justru melupakan norma-norma yang telah diajarkan kepada kita dulu, yang pasti, norma-norma baik ini, kini, mulai luntur dari diri anak bangsa.
Tidak perlu ada perdebatan
"Keep Kalem and Ngopi"

"Keep Kalem and Ngopi"


Salam,
Aldys

Quote:
Diubah oleh aldysadi 20-02-2018 22:57




nona212 dan swiitdebby memberi reputasi
2
54.1K
Kutip
313
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan