- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kisruh Prabowo vs La Nyalla soal mahar Rp40 miliar


TS
kurniania31
Kisruh Prabowo vs La Nyalla soal mahar Rp40 miliar
Mantan Bakal Calon Gubernur Jawa Timur La Nyalla Mattalitti mengungkap bahwa dirinya diminta uang mahar Rp40 miliar untuk bisa bertarung di Pilkada Jatim. Namun, hal ini dibantah oleh Partai Gerindra termasuk calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
“Twit admin @Gerindra ini benar. Saya bersaksi. waktu pilwalkot BDG, Pak Prabowo dan Gerindra tidak meminta mahar sepeser pun utk tiket pilkada. Hatur Nuhun. **Di pilgub Jabar ini kami berpisah, krn syarat menjadi kader partai yg tidak mampu sy penuhi,” cuit Ridwan Kamil di akun Twitter-nya, @ridwankamil dipantau Jumat (12/1/2018).
Komentar Ridwan Kamil berawal dari cuitan akun Twitter Partai Gerindra, @gerindra terkait tudingan yang disampaikan La Nyalla Mattalitti, yang gagal mencalonkan diri di Pilgub Jatim. Mantan Ketua Umum PSSI itu menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah meminta agar dirinya menyediakan uang mahar Rp40 miliar.
Admin akun Gerindra menyatakan tidak ada mahar yang diminta oleh partai untuk mencalonkan seseorang di Pilkada. Termasuk ketika partai berlambang kepala burung garuda itu mencalonkan Joko Widodo (Jokowi) di Pilgub DKI Jakarta. “Tidak ada mahar di @Gerindra. Apalagi mahar politik. Silakan konfirmasi langsung kepada pak @jokowi, @basuki_btp, @ridwankamil, @aniesbaswedan, dan @sandiuno yang pernah kami dukung dan berhasil menjadi kepala daerah.”
Jokowi-Ahok diusung Gerindra bersama PDIP di Pilkada DKI Jakarta 2012. Sementara Anies-Sandi diusung bersama Partai Keadilan Sejahtera tahun lalu di Jakarta. Sudrajat dan Edy diusung sebagai calon gubernur masing-masing di Jawa Barat dan Sumut.
Gerindra kemudian juga menampilkan cuitan berseri. Nama Anies, Sandi, Ridwan Kamil, Jokowi, dan Ahok kembali disebut.
Admin akun Twitter Gerindra juga menyatakan, ada beberapa kader Gerindra yang batal dicalonkan seperti Ferry Juliantono di Pilgub Jateng, namun bisa menerima keputusan tersebut.
Soal La Nyalla di Jatim, Gerindra menegaskan sudah memberikan kesempatan pada mantan Ketua Umum PSSI itu untuk membangun koalisi dan mencari wakil. Namun La Nyalla dinilai tidak bisa memenuhi syarat itu.
“Karena secara realistis, @Gerindra tidak sanggup mengusung cagub di Jatim tanpa berkoalisi dengan partai lain,” lanjutnya.
Admin akun Gerindra menyatakan telah memberikan kesempatan dan peluang kepada La Nyalla Mattalitti untuk mengikuti konstelasi pilkada Jatim. “Akan tetapi, seperti yg kita semua ketahui yang bersangkutan tidak mampu membangun koalisi & mencari pasangan wakilnya,” katanya.
Soal pernyataan La Nyalla Mattalitti yang memilih keluar dari Gerindra serta tak lagi mau mendukung Prabowo Subianto dalam pencapresan di 2019 mendatang, juga dikomentari admin Gerindra.
“Jadi, publik bisa menilai sendiri, mana kader sejati dan pejuang politik @Gerindra. Dan mana yang tidak tulus berjuang bersama @Gerindra dan pak @prabowo, karena memanfaatkan politik hanya untuk tujuan ambisi kekuasaannya saja,” pungkasnya.@licom
Sumber : https://www.lensaindonesia.com/2018/...40-miliar.html
“Twit admin @Gerindra ini benar. Saya bersaksi. waktu pilwalkot BDG, Pak Prabowo dan Gerindra tidak meminta mahar sepeser pun utk tiket pilkada. Hatur Nuhun. **Di pilgub Jabar ini kami berpisah, krn syarat menjadi kader partai yg tidak mampu sy penuhi,” cuit Ridwan Kamil di akun Twitter-nya, @ridwankamil dipantau Jumat (12/1/2018).
Komentar Ridwan Kamil berawal dari cuitan akun Twitter Partai Gerindra, @gerindra terkait tudingan yang disampaikan La Nyalla Mattalitti, yang gagal mencalonkan diri di Pilgub Jatim. Mantan Ketua Umum PSSI itu menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah meminta agar dirinya menyediakan uang mahar Rp40 miliar.
Admin akun Gerindra menyatakan tidak ada mahar yang diminta oleh partai untuk mencalonkan seseorang di Pilkada. Termasuk ketika partai berlambang kepala burung garuda itu mencalonkan Joko Widodo (Jokowi) di Pilgub DKI Jakarta. “Tidak ada mahar di @Gerindra. Apalagi mahar politik. Silakan konfirmasi langsung kepada pak @jokowi, @basuki_btp, @ridwankamil, @aniesbaswedan, dan @sandiuno yang pernah kami dukung dan berhasil menjadi kepala daerah.”
Jokowi-Ahok diusung Gerindra bersama PDIP di Pilkada DKI Jakarta 2012. Sementara Anies-Sandi diusung bersama Partai Keadilan Sejahtera tahun lalu di Jakarta. Sudrajat dan Edy diusung sebagai calon gubernur masing-masing di Jawa Barat dan Sumut.
Gerindra kemudian juga menampilkan cuitan berseri. Nama Anies, Sandi, Ridwan Kamil, Jokowi, dan Ahok kembali disebut.
Admin akun Twitter Gerindra juga menyatakan, ada beberapa kader Gerindra yang batal dicalonkan seperti Ferry Juliantono di Pilgub Jateng, namun bisa menerima keputusan tersebut.
Soal La Nyalla di Jatim, Gerindra menegaskan sudah memberikan kesempatan pada mantan Ketua Umum PSSI itu untuk membangun koalisi dan mencari wakil. Namun La Nyalla dinilai tidak bisa memenuhi syarat itu.
“Karena secara realistis, @Gerindra tidak sanggup mengusung cagub di Jatim tanpa berkoalisi dengan partai lain,” lanjutnya.
Admin akun Gerindra menyatakan telah memberikan kesempatan dan peluang kepada La Nyalla Mattalitti untuk mengikuti konstelasi pilkada Jatim. “Akan tetapi, seperti yg kita semua ketahui yang bersangkutan tidak mampu membangun koalisi & mencari pasangan wakilnya,” katanya.
Soal pernyataan La Nyalla Mattalitti yang memilih keluar dari Gerindra serta tak lagi mau mendukung Prabowo Subianto dalam pencapresan di 2019 mendatang, juga dikomentari admin Gerindra.
“Jadi, publik bisa menilai sendiri, mana kader sejati dan pejuang politik @Gerindra. Dan mana yang tidak tulus berjuang bersama @Gerindra dan pak @prabowo, karena memanfaatkan politik hanya untuk tujuan ambisi kekuasaannya saja,” pungkasnya.@licom
Sumber : https://www.lensaindonesia.com/2018/...40-miliar.html
0
1.4K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan