PEMBUKAAN

- Maaf nubie bgt gan/sis, maaf juga kalo berantakan atau kacau

Langsung


Beratasnamakan saya sendiri Ian Samudra.
Saya ingin menceritakan tentang sejarah perasaan saya yang bisa disebut juga sejarah perasaan menyayangi wanita.

Langsung saja ke inti cerita ini karena sebetulnya saya tidak mau mengingat  banyak tentang cerita sejarah ini.

Sekiranya pada waktu 2 atau 3 tahun yang lalu saya mendapat perasaan kepada wanita yang rasanya seperti jatuh hati dan bisa dibilang lebih dari itu. Tetapi ini berbeda dari perasaan jatuh hati saya kepada wanita lainnya, dikarenakan saya dan wanita itu sudah saling kenal lama sekali dan saya tidak berfikir sedikitpun bisa jatuh hati kepadanya.
Tiba saat waktu itu, awalnya kita berdua saling curhat tentang pasangan masing-masing kebetulan kita berdua sudah mempunyai pasangan, waktu itu saya mempunyai pacar dan dia sudah mempunyai suami dan satu anak, dia nikah muda saat umur dia sekitar 19 tahun, dia terpaksa menikah karena sudah mengandung diluar pernikahan.
Sedihnya sebelum saya jatuh hati kepada dia dan sebelum dia menikah, saya menjadi saksi awal hubungan dia dengan suaminya itu. Saya jadi perantara dia dari awal proses pengenalan,pendekatan hingga mereka pacaran cukup lama.

Lanjut ke inti cerita saat saya mulai jatuh hati kepadanya.

Ketika saya dan dia curhat berlanjut dari hari ke hari muncul lah perasaan saling memahami dan saling perhatian. Saat itu dia curhat menceritakan masalah suaminya dan keluarganya, dan juga saya curhat menceritakan pacar saya dan keluarganya.
Di situasi ini, membuat saya dan dia bisa menyimpulkan bahwa kita berdua sudah masuk dalam hubungan yang lebih dari sekedar teman atau sahabat curhat.
Hampir setiap hari kita membuat janji untuk bertemu umpet-umpetan di sela-sela waktu dengan pasangan kita masing-masing.
Dan selanjutnya saya dan dia sudah berfikir nekad, terutama saya yang mengajak dia meninggalkan suaminya untuk menikah siri dengan saya, diapun sudah benar-benar menuruti permintaan saya itu. Dengan perlahan dia mulai mencari cara untuk bisa menceraikan suaminya.
Dan bersamaan dengan dia mencari cara untuk menceraikan suaminya, dia juga sudah mulai posesif terhadap saya. Dia mulai berani mengatur hidup saya, membatasi gerak saya kepada lingkungan saya, melarang saya bertemu pacar saya. Dan diluar dugaan saya dia banyak mengancam saya untuk menuruti aturan-aturan dia.

(Perlu di garis bawahi bahwa suami dia saat itu pengangguran dan tidak menafkahi dia sedikitpun dalam waktu berbulan-bulan.)

Saat itu tiba-tiba saya bertanya kepada saya sendiri dalam hati

"Apakah dia pantas bersifat begitu pada saya?"
"Apakah dia berhak mengatur saya sejauh itu?"

(Pikiran saya mulai meng-akar)

"Apakah saya salah berhubungan sampai sejauh ini dengan dia?"
"Apakah wajar saya jatuh hati kepada wanita yang sudah mempunyai suami dan anak?"
"Apakah saya pantas menikahi istri teman sendiri?"





Gan/Sis lanjut nanti yaks, rokok ama kopi w habis. Barusan juga abis nenggak Amoxicillin jadi nguantuk. Janji gak kentang waseliiii, Tunggu yaks gan/sis.