Jakarta – Totok Suprayitno selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2018 terdiri dari 10% soal esai.

Dalam soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) sebelumnya, seluruh soal USBN berupa pilihan ganda. Namun kini, Kementerian telah menetapkan porsi soal, yang terdiri atas 90 persen pilihan ganda dan 10 persen esai.

“Jadi dalam USBN soalnya kombinasi, ada pilihan ganda sebanyak 90% dan uraian 10%. Jadi kalau soalnya 40, maka 36 soal pilihan ganda dan empat uraian,” kata Totok di Jakarta, Rabu (10/1).

Kementerian juga mengikutsertakan para guru dalam membuat soal USBN. Baik untuk SD maupun paket A, para guru dari berbagai sekolah yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) merancang soal USBN dengan porsi 75-80 persen. Sedangkan pemerintah menyiapkan soal inti dengan porsi 25 persen.

Sedangkan untuk tingkat SD luar biasa, semua soal disiapkan masing-masing sekolah. Semua soal ujian dirancang berdasarkan kisi-kisi nasional yang ditetapkan Kementerian.

Dalam pelaksanannya sekolah boleh menggunakan kertas atau kombinasi dari komputer dan kertas untuk isian jawaban USBN. Sekolah juga berhak menentukan waktu ujian apakah sebelum UNBK atau sesudah UNBK.

Tahun depan Totok berharap jika memungkinkan seluruh mata pelajaran akan diuji dalam Sekolah Berstandar Nasional (USBN).

“Kami lakukan dalam bertahap, tahun ini tiga mata pelajaran dulu, kami akan lakukan evaluasi jika memungkinkan tahun depan seluruh mata pelajaran akan diujikan dalam USBN,” kata Totok Suprayitno selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sumber: https://fakta.news/berita/ujian-seko...i-dari-10-esai