TEMPO.CO, Jakarta –Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menampik mandegnya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung karena terkendala dana.

“Bukan masalah pendanaan ini, masalahnya ada di dalam kita sendiri.Yang perlu kita cari misalnya gini, apakah memang benar itu, Jakarta-Bandung sepanjang 140 km itu feasible untuk dilakukan,” ujar Luhut di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Selasa, 9 Januari 2018.

Luhut menjelaskan bahwa pendanaan kereta cepat Jakarta-Bandung ini akan tetap menggunakan dana dari Cina. Hal ini karena sudah ada perjanjian kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dengan Cina. "Iya masih (dengan Cina), belum ada perubahan, dan saya kira itu sudah pernjanjian ya kita harus hormati perjanjian lah," tutur dia.

Mantan Menteri Koordinantor Bidang Politik, Hukum dan Keamanan ini mengatakan akan melakukan evaluasi proyek raksasa high speed train atau kereta cepat dari Jakarta ke Bandung. Evaluasi ini, kata Luhut, merupakan permintaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ditargetkan selesai dalam waktu satu bulan.

“Presiden sudah perintahkan saya untuk mengevaluasi speed train Jakarta-Bandung ini bersama-sama dengan Menteri BUMN, Rini Soemarno dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Tomas Lembong. Minggu depan akan kita koordinasikan lagi,” kata Luhut

Luhut mengakui bahwa alasan dilakukannya evaluasi terhadap proyek raksasa kereta cepat Jakarta-Bandung karena hingga sekarang tidak adanya kemajuan dalam proyek tersebut.

Ia juga menuturkan bahwa terkait pengadaan lahan untuk proyek kereta cepat ini nantinya tidak akan menggunakan pihak ketiga. Luhut memastikan jika ada persoalan pengadaan lahan akan ditangani sendiri oleh Pemerintah.

Dengan alasan tersebut, ada kemungkinan kereta cepat tersebut akan berpindah rute. Ia menjelaskan ada kemungkinan bahwa kereta cepat tersebut akan melintas dan langsung bersama dengan Bandara Kertajati yang tengah dibangun.

https://bisnis.tempo.co/read/1049012...njelasan-luhut


Waduh, mulai ragu kah?