- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pilgub Jateng Diprediksi Jadi Ajang Pertarungan Utara dan Selatan


TS
anaknyasuheri
Pilgub Jateng Diprediksi Jadi Ajang Pertarungan Utara dan Selatan
Suara di Pilgub Jateng kali ini diprediksi akan terbelah antara utara-selatan. Seperti apa?
Wilayah Jateng Utara memiliki banyak kantong PKB selaku partai pengusung Sudirman-Ida. Sementara Jateng Selatan adalah basis massa PDIP selaku pengusung Ganjar-Yasin.
"Memang ini akan menjadi pertarungan yang ketat antara utara Jawa dengan selatan Jawa. Kalau saya melihat itu yang paling kelihatan dari pola ini. Apalagi kelihatannya pasangannya Pak Ganjar kuatnya di selatan," kata Dosen Fisipol UMY, Bambang Eka Cahyo Widodo, saat dihubungi detikcom, Rabu (10/1/2018).
Menurutnya, Partai Gerindra sebagai salah satu pengusung Sudirman-Ida pemilih tradisionalnya kecil di Jateng. Berbeda dengan PDIP yang memiliki pemilih tradisional kuat di Jateng, begitu juga PKB yang memiliki kantong-kantong suara di Pantura.
"Kalau pemilih-pemilih tradisional saya kira sudah terbentuk petanya antara pemilihnya Pak Sudirman dengan Pak Ganjar. Masing-masing memiliki pemilih tradisional yang setia aluran politik yang mereka pegang," jelasnya.
Namun, karena pasangan Sudirman-Ida dan Ganjar-Yasin sama-sama representasi abangan-santri, diprediksi suara nahdliyin di Jateng akan terbelah. Oleh sebab itu, Ganjar-Yasin masih memiliki peluang mendapatkan suara pemilih tradisional PKB dan nahdiyin di Pantura.
"Ya saya kira keduanya memiliki karakter. Meskipun Gus Yasin dari kalangan santri juga, dari NU, tetapi ini ada NU PKB, ada NU PPP. Karena suara NU yang diperebutkan, jelas itu (suara NU terbelah). Dua-duanya, dua calon menyadari bahwa NU di Jawa Tengah sangat penting," sebutnya.
Meski kedua calon memiliki suara tradisional di Jateng, kata Bambang, keduanya masih bisa memperebutkan suara dari pemilih yang belum menentukan sikap. Seperti pemilih rasional dan pemilih yang suaranya masih mengambang.
"Pemilih yang mengambang, pemilih rasional, pasti akan ditentukan oleh kampanye kedua belah pihak. Saya kira ini yang menarik adalah dua-duanya punya pengalaman di birokrasi, dua-duanya juga punya daya tarik yang luar biasa," ungkapnya.
"Mungkin tinggal bagaimana pendekatan ke masyarakat secara lebih intensif. Karena mungkin seperti Pak Sudirman Said tidak banyak dikenal di Jawa Tengah, saya kira (Sudirman Said) lebih banyak dipahami sebagai tokoh nasional," lanjutnya.
https://m.detik.com/news/berita-jawa-tengah/d-3807363/pilgub-jateng-diprediksi-jadi-ajang-pertarungan-utara-dan-selatan
Wilayah Jateng Utara memiliki banyak kantong PKB selaku partai pengusung Sudirman-Ida. Sementara Jateng Selatan adalah basis massa PDIP selaku pengusung Ganjar-Yasin.
"Memang ini akan menjadi pertarungan yang ketat antara utara Jawa dengan selatan Jawa. Kalau saya melihat itu yang paling kelihatan dari pola ini. Apalagi kelihatannya pasangannya Pak Ganjar kuatnya di selatan," kata Dosen Fisipol UMY, Bambang Eka Cahyo Widodo, saat dihubungi detikcom, Rabu (10/1/2018).
Menurutnya, Partai Gerindra sebagai salah satu pengusung Sudirman-Ida pemilih tradisionalnya kecil di Jateng. Berbeda dengan PDIP yang memiliki pemilih tradisional kuat di Jateng, begitu juga PKB yang memiliki kantong-kantong suara di Pantura.
"Kalau pemilih-pemilih tradisional saya kira sudah terbentuk petanya antara pemilihnya Pak Sudirman dengan Pak Ganjar. Masing-masing memiliki pemilih tradisional yang setia aluran politik yang mereka pegang," jelasnya.
Namun, karena pasangan Sudirman-Ida dan Ganjar-Yasin sama-sama representasi abangan-santri, diprediksi suara nahdliyin di Jateng akan terbelah. Oleh sebab itu, Ganjar-Yasin masih memiliki peluang mendapatkan suara pemilih tradisional PKB dan nahdiyin di Pantura.
"Ya saya kira keduanya memiliki karakter. Meskipun Gus Yasin dari kalangan santri juga, dari NU, tetapi ini ada NU PKB, ada NU PPP. Karena suara NU yang diperebutkan, jelas itu (suara NU terbelah). Dua-duanya, dua calon menyadari bahwa NU di Jawa Tengah sangat penting," sebutnya.
Meski kedua calon memiliki suara tradisional di Jateng, kata Bambang, keduanya masih bisa memperebutkan suara dari pemilih yang belum menentukan sikap. Seperti pemilih rasional dan pemilih yang suaranya masih mengambang.
"Pemilih yang mengambang, pemilih rasional, pasti akan ditentukan oleh kampanye kedua belah pihak. Saya kira ini yang menarik adalah dua-duanya punya pengalaman di birokrasi, dua-duanya juga punya daya tarik yang luar biasa," ungkapnya.
"Mungkin tinggal bagaimana pendekatan ke masyarakat secara lebih intensif. Karena mungkin seperti Pak Sudirman Said tidak banyak dikenal di Jawa Tengah, saya kira (Sudirman Said) lebih banyak dipahami sebagai tokoh nasional," lanjutnya.
https://m.detik.com/news/berita-jawa-tengah/d-3807363/pilgub-jateng-diprediksi-jadi-ajang-pertarungan-utara-dan-selatan
0
1.4K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan