Siang ini suhu Jakarta panasnya begitu menggoda, ice coffe menjadi minuman yang menemaniku hari ini, sambil mencermati sang alam nampaknya bulan Desember, Januari dan Februari harusnya musim hujan dahsyat mengguyur ibukota ini.

Lahh kok malah jadi panas meradang, biasanya yang terjadi di bulan-bulan ini waktunya untuk wisata air, kota Jakarta memang sudah terbiasa menjadi kota wisata air di musim penghujan.



Lalu seperti biasa dengan mencuri dengar berita ternyata gurun yang panas dengan cuaca panas mencapai 40°c tertutup salju dengan ketebalan 30 cm, "wahhh kok bisa.. ??" Ujar kawanku yang aneh dengan apa yang terjadi.

"Bisalahh...semua itu kuasa Tuhan...!!" seperti biasa jawabku asal jeplak, toh bukan kali ini saja gurun sahara turun salju kamu bisa lihat kota Ain Sefra di gurun Sahara ini telah mengalami tiga kali fenomena turun salju dalam 40 tahun terakhir yakni pada 1979, 2016, dan 2017. Kawanku pun meradang...lalu bertanya kembali. "Kalau itu semua juga tahu ...tapi kenapa di gurun sahara bisa turun salju pasti ada penjelasan ilmiahnya...??"

Waduhhh berhubung bukan ilmuwan adakalanya di thread ini saya mengajak kaskuser semua berdiskusi apa yang menyebabkan ini terjadi.



Namun saya kasih petunjuk dengan pola turunnya salju, sebentar ya kawan seperti biasa kita buka kitab google untuk bertanya ...

Salju akan turun berawal dari uap air yang naik ke atmosfer terjadilah kondensasi dan membentuk gumpalan awan, semakin lama massa semakin berat udara tak sanggup menampungnya maka terciptalah partikel air yang turun ke bumi, untuk menjadikan air menjadi kristal salju di perlukan temperatur dibawah 0°c.

Tidak hanya itu kadang adanya partikel lain yang mengikat dan mempercepat proses pembekuan, jika temperatur udara tidak sampai melelehkan kristal es tersebut, kristal-kristal es jatuh ke tanah. Dan inilah salju! Jika tidak, kristal es tersebut meleleh dan sampai ke tanah dalam bentuk hujan air.

Pada banyak kasus di dunia ini, proses turunnya hujan selalu dimulai dengan salju beberapa saat dia jatuh dari awan, tapi kemudian mencair saat melintasi udara yang panas. Kadang kala, jika temperatur sangat rendah, kristal-kristal es itu bisa membentuk bola-bola es kecil dan terjadilah hujan es.

Nah diatas sebenarnya penjelasan siklus hujan namun kenapa gurun sahara bisa turun salju, menurut analisis warung kopi namun jangan dianggap hal ini benar untuk itu perlu dikaji lebih lanjut, kemunculan salju di tempat tandus ini merupakan fenomena alam.



Udara dingin yang berasal dari utara (Eropa) bergerak ke selatan dan melewati Kota Ain Sefra.

Kota Ain Sefra sendiri dikelilingi oleh Pegunungan Atlas. Jadi, udara dingin yang berasal dari Eropa itu terjebak di kota ini.

Udara dingin yang terjebak itu tidak bisa keluar. Namun, udara dingin dari Eropa terus menerus datang.



Hal itu membuat udara di daerah ini semakin dingin. Karena suhu yang dingin, uap yang ada di udara pun mulai berubah menjadi salju.

Kota Ain Sefra punya suhu yang dingin di malam hari. Hal ini juga membantu proses perubahan uap di udara menjadi salju yang turun di gunung sahara.

Nah tak hanya itu cuaca ekstrem akibat bumi yang sudah tua juga membuat efek perubahan cuaca di alam ini, walau ada beberapa efek pemanasan global tapi bukan itu saja yang bisa mempengaruhi cuaca ekstrem, perubahan suhu permukaan laut (SSTs) juga berpengaruh dengan membawa perubahan yang terkait dalam sirkulasi atmosfer dan curah hujan. Hal ini telah terjadi pada beberapa kekeringan, terutama di daerah tropis.

Perubahan pada alam ini ini tidak secara otomatis menghasilkan peristiwa cuaca ekstrem tapi mereka mengubah kemungkinan bahwa peristiwa tersebut akan terjadi. Namun yang pasti bumi semakin tua Alam Raya sedikit demi sedikit mulai rusak, dan alam sendiri yang nantinya akan memperbaiki diri seperti musnahnya hewan pra sejarah (kiamat).

Namun analisis warung kopi ini harus diteliti lebih jauh, untuk itu perlunya penjelasan ilmiah mungkin diantara banyaknya kaskuser ada seorang peneliti...silahkah hal ini di diskusikan agar menjadi terang benderang dengan fenomena alam ini.

Monggo sebelum diskusi kita sruuppuutt kopi dolo kawan...



Penulis c4punk

Referensi

http://sains.kompas.com/read/2018/01...apa-di-sahara-