- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
16 Hari Pelatihan Ok Oce Habiskan Rp 724,5 Juta


TS
gamesbrowser
16 Hari Pelatihan Ok Oce Habiskan Rp 724,5 Juta
16 Hari Pelatihan Ok Oce Habiskan Rp 724,5 Juta, Bank DKI Kasih Pinjaman dengan Bunga 13 Persen
SUMBER
cuap perhari = 45jt

dari ga pake dana pemerintah
sampai 82 eh bulatin aja 85
Quote:
Program Ok Oce menghabiskan dana Rp 724,5 juta untuk 16 hari pelatihan, pada November dan Desember 2017.
Pelatihan digelar di 42 kecamatan di seluruh kota administrasi Provinsi DKI Jakarta. Total peserta sebanyak 2.430 orang dengan 106 narasumber.
Pelatihan digelar selama 12 hari di Bulan November, dan empat hari pada Desember.
Anggaran sebesar itu hanya untuk fokus pada program penciptaan wirausaha pemula.
Hal itu terlihat dalam lembaran paparan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan di Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Dalam lembaran itu disebutkan anggota Ok Oce dilatih dengan metode coaching berdasarkan kurikululum wirausaha Ok Oce.
Ada empat tahapan pembentukan wirausaha, antara lain pemula menuju mikro, mikro menuju kecil, kecil menuju menengah, dan menengah menuju besar.
Angkatan pertama difokuskan untuk penciptaan wirausaha pemula lewat pelatihan selama 16 hari itu.
Kategori pemula menuju mikro ini merupakan tahap pembentukan mental wirausaha, mencari dan menguji ide usaha, serta membuat laporan keuangan dasar.
Anggota Komisi B DPRD Nur Afni Sajim dari Fraksi Demokrat, mengaku menghadiri semua pelatihan Ok Oce di tiap kecamatan di Jakarta Barat.
Satu-satunya yang Ia tak datangi hanya pelatihan Ok Oce di Kecamatan Tamansari.
"Saya menilai pelatihannya tidak siap," kata Afni dalam rapat antara Dinas KUMKMP dan Komisi B di DPRD DKI, Selasa (9/1/2018).
Menurut Afni, pelatihan Ok Oce bahkan cenderung memalukan.
"Kalau kata saya masih bagus anggota Dewan reses daripada pelatihan (Ok Oce)," ujar Afni.
"Pelatihannya itu begini. Bank DKI cuma memaparkan, 'ini lho saya punya pinjaman Rp 5 juta sampai Rp 50 juta dengan jaminan sertifikat rumah dengan bunga 13 persen. Sama aja bohong. belum lagi PTSP yang bikin surat keterangan usaha susah, gimana ini," papar Afni.
Afni juga mempertanyakan berbagai hal lain terkait program Ok Oce.
Dia mempertanyakan setelah dilatih, para peserta Ok Oce akan diapakan? Terutama terkait modal usaha dan tempat usaha.
"Terus tempat usahanya di mana setelah dilatih? Tempat dia mau buka usaha di mana? Pernah enggak Sudin UMKM memikirkan tempat usaha? Enggak pernah. Loksem-loksem saja yang udah ada itu tidak dipikirkan, bahkan ada yang hilang dan ada yang dialihfungsikan," tutur Afni.
Makanya Afni cenderung tak setuju dengan program Ok Oce.
Lebih baik, kata Afni, anggaran Ok Oce yang besar itu digunakan untuk hal lain.
"Perekrutan wirausahanya itu asal-asalan. Terus anggarannya segitu banyak. Kenapa enggak bikin Loksem yang banyak dan Lokbin?" usul Afni.
"Saya tidak tertarik dengan pelatihan Ok Oce. Sungguh tidak tertarik. Kalau saja Bapak merekrut calon wirausaha yang benar-benar tidak asal-asalan, mungkin itu hasilnya bagus, tetapi kalau asal-asalan sayang sekali," ucap Afni
Pelatihan digelar di 42 kecamatan di seluruh kota administrasi Provinsi DKI Jakarta. Total peserta sebanyak 2.430 orang dengan 106 narasumber.
Pelatihan digelar selama 12 hari di Bulan November, dan empat hari pada Desember.
Anggaran sebesar itu hanya untuk fokus pada program penciptaan wirausaha pemula.
Hal itu terlihat dalam lembaran paparan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan di Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Dalam lembaran itu disebutkan anggota Ok Oce dilatih dengan metode coaching berdasarkan kurikululum wirausaha Ok Oce.
Ada empat tahapan pembentukan wirausaha, antara lain pemula menuju mikro, mikro menuju kecil, kecil menuju menengah, dan menengah menuju besar.
Angkatan pertama difokuskan untuk penciptaan wirausaha pemula lewat pelatihan selama 16 hari itu.
Kategori pemula menuju mikro ini merupakan tahap pembentukan mental wirausaha, mencari dan menguji ide usaha, serta membuat laporan keuangan dasar.
Anggota Komisi B DPRD Nur Afni Sajim dari Fraksi Demokrat, mengaku menghadiri semua pelatihan Ok Oce di tiap kecamatan di Jakarta Barat.
Satu-satunya yang Ia tak datangi hanya pelatihan Ok Oce di Kecamatan Tamansari.
"Saya menilai pelatihannya tidak siap," kata Afni dalam rapat antara Dinas KUMKMP dan Komisi B di DPRD DKI, Selasa (9/1/2018).
Menurut Afni, pelatihan Ok Oce bahkan cenderung memalukan.
"Kalau kata saya masih bagus anggota Dewan reses daripada pelatihan (Ok Oce)," ujar Afni.
"Pelatihannya itu begini. Bank DKI cuma memaparkan, 'ini lho saya punya pinjaman Rp 5 juta sampai Rp 50 juta dengan jaminan sertifikat rumah dengan bunga 13 persen. Sama aja bohong. belum lagi PTSP yang bikin surat keterangan usaha susah, gimana ini," papar Afni.
Afni juga mempertanyakan berbagai hal lain terkait program Ok Oce.
Dia mempertanyakan setelah dilatih, para peserta Ok Oce akan diapakan? Terutama terkait modal usaha dan tempat usaha.
"Terus tempat usahanya di mana setelah dilatih? Tempat dia mau buka usaha di mana? Pernah enggak Sudin UMKM memikirkan tempat usaha? Enggak pernah. Loksem-loksem saja yang udah ada itu tidak dipikirkan, bahkan ada yang hilang dan ada yang dialihfungsikan," tutur Afni.
Makanya Afni cenderung tak setuju dengan program Ok Oce.
Lebih baik, kata Afni, anggaran Ok Oce yang besar itu digunakan untuk hal lain.
"Perekrutan wirausahanya itu asal-asalan. Terus anggarannya segitu banyak. Kenapa enggak bikin Loksem yang banyak dan Lokbin?" usul Afni.
"Saya tidak tertarik dengan pelatihan Ok Oce. Sungguh tidak tertarik. Kalau saja Bapak merekrut calon wirausaha yang benar-benar tidak asal-asalan, mungkin itu hasilnya bagus, tetapi kalau asal-asalan sayang sekali," ucap Afni
SUMBER
cuap perhari = 45jt


dari ga pake dana pemerintah
sampai 82 eh bulatin aja 85

0
8.9K
Kutip
129
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan