Mati muda karena miras oplosan (≧ω≦)ゞ Tutupen oplosanmu
TS
babygani86
Mati muda karena miras oplosan (≧ω≦)ゞ Tutupen oplosanmu
Kita tentu tak pernah berharap hidup kita; usia kita akan terdiskon besar-besaran oleh great sale ulah kita sendiri; mati muda karena miras oplosan. Mana ada orang yang berharap bisa masuk tv, saat meregang ajal lewat miras oplosan. Doa kita sebenarnya sama, lahir dari cinta dan karena cinta, hidup bertabur cinta dan berpulang dilepas dengan penuh cinta untuk menghadap Sang Maha Pencipta. Dan persoalannya satu: akankah diliput media atau tidak saat meninggal kelak? Saya masih percaya, belum ada manusia yang mengikat kontrak dengan stasiun tv minta dibuatkan reality show tentang kematiannya. Teringat kejadian di Karawang.
Quote:
Sebanyak 10 orang pernah tewas dan 6 orang sempat kritis akibat menenggak minuman keras oplosan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kejadian maut tersebut berlangsung dalam waktu tiga hari. Polisi kemudian menangkap salah satu penjual jamu yang diduga menjual miras oplosan. Semuanya terlibat pesta miras di tempat berbeda. Jumlah korban paling banyak yaitu saat sejumlah orang pesta miras di Danau Cipule. Di danau buatan itu, enam remaja mabuk-mabukan. Satu di antaranya tewas di tempat, serta lima lainnya tidak tertolong sewaktu penanganan di rumah sakit.
Korban tragedi miras maut bertambah kala pesta miras digelar di area pencucian sepeda motor, Desa Kutapohaci, Kecamatan Ciampel. Dua pemuda nyawanya melayang usai mengonsumsi miras oplosan. Polisi kemudian menangkap Sobandi, pengusaha kedai jamu yang juga menjual minuman keras oplosan di Karawang. Ia ditangkap di kiosnya, di Kampung Tamelang, Desa Mekarjaya, Kecamatan Purwasari. Subandi kerap melayani orang yang ingin mabuk, termasuk melayani dua remaja yang akhirnya kritis dan meninggal.
Bahan-bahan miras maut itu berupa 2 jeriken alkohol murni 70 persen, 2 kilogram gula pasir, 1 pax citroen, 1 pax mieky dan 4 botol pewangi kue melon. Setelah menambah satu galon air dan pewangi, pelaku mengemas minuman itu ke dalam plastik ukuran 1 liter. Campuran itu bisa jadi 11 kemasan siap jual. Satu kemasan dijual seharga Rp 25 ribu. Dalam setiap bulan, omzet di kedai Subandi bisa mencapai Rp 5 hingga 6 juta. Polisi menyita barang bukti antara lain 9 jeriken kosong bekas alkohol, 8 bungkus minuman oplosan ukuran 1 liter, 2 botol arak, dan 5 bungkus kecil bubuk citoen.
Quote:
Kejadian serupa juga terjadi di kawasan Cipayung, Jakarta Timur. Para korban diketahui meminum miras dibarengi dengan makan jengkol. Setelah meminum miras oplosan tersebut, korban mengalami pusing kepala, sakit pada bagian dada, dan muntah-muntah darah. Keenam korban kemudian dilarikan ke rumah sakit sampai akhirnya empat di antaranya meninggal dunia. Keempat korban tewas adalah Subagio, Aris Pratama, Marulli, dan Supri.
Dari peristiwa tersebut, polisi berhasil menangkap seorang pemilik serta produsen miras oplosan tersebut. Yang bersangkutan memproduksi miras yang jelas-jelas melanggar UU Pangan. Selain itu, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa 1 jeriken berisi minuman beralkohol, 9 botol minuman cola, dan 21 bungkus plastik miras yang sudah dioplos.
Terakhir, kita bisa tawar dan beli dunia; tak cuma frekuensi publik bernama televisi. Cukup dengan modal 3 ta di belakang: Harta, tahta, dan salebrita. Nulis salebritanya Sale Berita, beritanya gampang di-sale. Jika memilih ketiganya, syukurilah dengan penuh kerendahan hati. Tapi ingat, itu belum cukup untuk mendapat kebahagiaan yang lebih hakiki. Ada satu ta yang penting dan ta itu di depan: Takwa.